www.antarakalbar.com

http://antarakalbar.com/
Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Powered By Blogger

Rabu, 22 Juni 2011

SUNGAI KAKAP JUARA UMUM FESTIVAL QASIDAH REBANA


Sungai Raya, Kalbar, 20/6 - Kecamatan Sungai Kakap kembali menjadi juara umum pada Festival Qasidah Rebana Klasik II se-Kubu Raya yang dipusatkan di Halaman Kantor Camat Sungai Raya, 17-19 Juni 2011.
"Dalam festival tersebut, tampil sebagai juara pertama group At-Taqwa utusan Desa Sungai Kupah Kecamatan Sungai Kakap, disusul juara 2, group Miftahul Jannah (Desa Pal 9 Kecamatan Sungai Kakap), juara 3, group Al-Jannah (Desa Ambawang Kuala Kecamatan Sungai Ambawang). Hadiah dan piala bergilir diserahkan langsung Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan setelah menutup secara resmi festival tahunan tersebut," kata Ketua Panitia, Busri, di Sungai Raya, Senin.
Dia menilai secara kuantitas memang festival tahun ini terjadi penurunan peserta, namun secara kualitas, Ia melihat hal itu jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Selaku penyelenggara, Busri mengapresiasi Pemerintahan Kecamatan Sungai Ambawang yang mendukung sepenuhnya kesuksesan agenda itu.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan respon masyarakat terhadap event ini begitu antusias. "Tentu Pemda tidak akan menyia-nyiakan stigma positif yang telah lama dibentuk seperti ini. Dan event ini sudah ditetapkan menjadi salah satu agenda Pemda Kubu Raya setiap tahunnya," tutur Bupati.
Ia mengatakan agenda seperti ini memang sengaja digelar keliling kecamatan, hal itu supaya pembinaan seni qasidah rebana terus berjaan. Namun, bupati juga mengingatkan agar proses kaderisasi terus dijalankan.
"Saya yakin, masih banyak remaja putri yang potensial mengembangkan kesenian ini," tuturnya.
Bahkan, kelak agenda ini terus tumbuh subur dan kontinu, Muda yakin nantinya Kubu Raya akan menjadi pusat budaya qasidah rebana di Provinsi Kalbar. "Tidak ada yang mustahil, selagi kita bisa melakukannya," ujar bupati.
Juara 1, group At-Taqwa (Desa Sungai Kupah Kecamatan Sungai Kakap), juara 2, group Miftahul Jannah (Desa Pal 9 Kecamatan Sungai Kakap), juara 3, group Al-Jannah (Desa Ambawang Kuala Kecamatan Sungai Ambawang), juara 4 group Miftahul Jannah (Desa Punggur Kecil), juara 5 group Ummul Mukminin (Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap) dan juara 6 group Al-Mawaddah (Kuala Mandor B).(ROx)

PEKKA DAN KUBU RAYA TINGKATKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


Rasau Jaya, Kalbar, 20/6 (ANTARA) - Forum Wilayah Perempuan Kepala Keluarga melangsunggan dialog bersama Pemerintah Kubu Raya dan masyarakat Rasau Jaya untuk membahas peningkatan pemberdayaan perempuan dan berbagai yang dibutuhkan dan berkembang pada masyarakat sekitar.
"Dialog ini pada saya nilai cukup baik, karena secara tidak langsung sangat mendorong program pemberdayaan perempuan yang telah kita canangkan melalui koperasi Grameen," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Rasau Jaya, Senin.
Menurutnya, perempuan memiliki peran penting dalam berbagai hal. Disamping itu, Muda melihat di Kubu Raya saat ini masih banyak keluarga yang rentan dengan potensi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dengan berbagai kegiatan positif yang bersifat memperluas wawasan kaum perempuan, selaku Bupati, Muda yakin hal itu bisa diminimalisir.
"Saya menaruh harapan agar ibu-ibu Pekka bisa mencari nilai tambah, dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada. Namun, Muda juga mengingatkan agar menjauhkan dari pola pikir yang sifatnya mengukur sesuatu yang diperoleh dengan cara instan," katanya.
Sebab, beberapa tahun lalu, Kubu Raya masih memiliki potensi pemanfaatan hutan, yang diperoleh dengan cara instan. Namun, untuk saat ini bisa dilihat sendiri hampir sebagian besar perusahaan kayu gulung tikar.
Dengan kondisi itu, sudah saatnya masyarakat harus berproses untuk mendapatkan sesuatu. Sehingga saat ini pola cocok tanam lebih digalakkan, seperti pertanian dan lainnya.
Khusus untuk kaum perempuan, sejak awal di masa kepemimpinannya, Muda juga sudah mencetuskan program yang dikhususkan untuk perempuan di Kubu Raya.
"Saat ini kita sudah memiliki koperasi khusus perempuan atau KSP Grameen. Dengan sistem yang sudah ditata sedemikian rupa, seluruh proses bantuan permodalan untuk usaha jauh lebih dimudahkan dari peminjaman lain," ujar Muda.
Sebagai Bupati, Muda juga menaruh harapan besar agar Forwil Pekka ini bisa terus memprovokasi kaum ibu supaya pola pemikiran bisa bergeser kepada hal-hal yang jauh lebih produktif.
Pada kesempatan itu, para anggota Pekka se Kalbar juga saling bertukar informasi dan menggelar pameran foto aktivitas kaum ibu kepala rumah tangga dan bazar murah bagi seluruh anggota.
Di tempat yang sama, Sekretaris Nasional Pekka, Nani Zulminarni menjelaskan ada beberapa kategori perempuan yang menjadi anggota Pekka, pertama janda meninggal, janda cerai, perempuan yang suaminya tidak dapat mencari nafkah karena sakit menaun atau cacat, perempuan yang suaminya merantau, sehingga istri yang menanggung nafkah keluarga dan perempuan lajang yang menanggung nafkah anggota keluarganya.
"Ada lima aspek pemberdayaan yang kita kembangkan, yakni kesejahteraan, akses terhadap sumberdaya, partisipasi, kesadaran kritis dan kontrol menjadi komponen penting dalam proses penguatan yang dilakukan di lapangan," ujarnya.(ROx)

ANGKA KEASARAAN FUNGSIONAL KUBU RAYA MASIH TINGGI

Sungai Raya, Kalbar, 16/6 - Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya Supardi
mengatakan, hingga saat ini jumlah masyarakat yang mengalami keaksaraan fungsional di kabupaten itu mencapai 12 ribu orang.
"Kita akui, angka keaksaraan fungsional di Kubu Raya memang masih tergolong tinggi. Namun, itu sudah mengalami penurunan
karena saat masih bergabung dengan kabupaten Pontianak, jumlahnya mencpai 20 ribu," kata Supardi di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, angka 20 ribu tersebut berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pontianak, tahun 2008. Namun setelah
dilakukan pendataan ulang oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, jumlah keaksaraan fungsional hanya 16 ribu.
"Berbagai upaya terus kita lakukan untuk menekan angka keaksaraan fungsional tersebut, sehingga saat ini jumlahnya hanya
tinggal 12 ribu orang. Dan kita targetkan tahun 2015 mendatang, tidak ada lagi mwayarakat Kubu Raya yang buta huruf,"
ujarnya.
Supardi menyatakan, pihaknya mengalami kesulitan dalam memberantas keaksaraan fungsional karena anggaran yang disediakan
Pemkab Kubu Raya untuk menuntaskan hal itu sangat minim.
Untuk itu dia berharap agar DPRD bersama lembaga Pemerintah Kubu Raya bisa menganggarkan lebih untuk program
pemberantasan keaksaraan fungsional itu.
Lanjutnya, untuk menyukseskan program itu, Dinas pendidikan Kubu Raya sejauh ini telah melibatkan Lembaga Kegiatan
Belajar Masyarakat yang tersebar di sembilan kecamatan di kabupaten itu.
"Namun, kembali ke anggaran, karena minim jadi hal itu tidak maksimal. Karena dalam bekerjasama dengan LKBM kita juga
menyeleksi lembaga yang benar-benar mampu untuk menjalankan program itu," ujarnya.
Sejauh ini, sambungnya, untuk melaksanakan program tersebut, pihaknya mengandalkan dana bantuan dari Pemerintah Pusat dan
Provinsi.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan minimnya anggaran untuk program pemberantasan
keaksaraan fungsional dikarenakan pihaknya memerlukan data akurat untuk jumlah masyarakat Kubu Raya yang mengalami buta
huruf.
"Kalau datanya sudah klop, tentu akan lebih mudah menganggarkannya. Karena kita tidak ingin, anggaran tersebut
disalahgunakan," kata Muda.
Dia menyadari, tingginya angka buta huruf akan mempengaruhi indeks pendidikan di kabupaten yang dipimpinnya. Untuk itu
dia menyatakan akan membuat suatu program yang benar-benar terarah dan masiv agar tahun 2015 mendatang Kubu Raya benar-benar bebas dari keaksaraan fungsional.(ROx)

BUPATI : BIROKAT JANGAN DEWAKAN JABATAN



Sungai Raya, Kalbar, 15/6 (ANTARA) - Bupati Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan para birokrat untuk tidak mendewakan jabatan yang sudah di pegang maupun yang akan di pegang.
"Saya ingatkan kepada para birokrat jangan sekali-sekali mendewakan jabatan yang telah diamanahkan. Sudah bukan zamannya seorang yang dipercaya memegang amanah jabatan dengan memanfaatkan jabatan itu untuk mempersulit atau menghambat pelayanan kepada masyarakat," kata Muda saat melantik pejabat Eselon II, III dan IV di lingkungan Pemkab Kubu Raya, Rabu.
Menurutnya, sudah sepatutnya para birokrat untuk menyadari bahwa saat mengemban jabatan, sesungguhnya harus berpikir bahwa apa yang orang lain butuhkan harus dilakukan dalam konteks pelayanan.
"Tidak perlulah kita menggunakan kekuasaan untuk hal-hal yang tidak efektif. Karena sebetulnya pola birokrasi yang selama ini menghambat dan sudah disadari secara langsung, akan menghambat berbagai kegiatan dan pertumbuhan pembangunan bagi masyarakat," tuturnya.
Selaku Bupati dia menyatakan hal itu bukan hanya diarahan kepada para pejabat yang dilantik. Karena saran tersebut juga disampaikan untuk dirinya, di mana Muda menginginkan jabatan yang diberikan jangan sampai berdampak pada salah pemanfaatan sehingga arogansi secara berlebihan yang akan ditunjukkan.
"Yang terpenting, bagaimana kita mengutamakan kepentingan masyarakat dan bukan kepentingan sendiri atau kelompok kita," tutur Muda.
Sebetulnya, birokrasi yang berjalan, tergantung pada dinamika yang terjadi di masyarakat. Kalau zaman kerajaan dulu sifat birokrasi cenderung 'penaklukan'.
Artinya masyarakat atau rakyat harus tunduk dengan penakluk atau penguasa saat itu.
"Kalau saat ini, birokrasi atau pemerintahan sudah harus berbasis pelayanan. Bentuknya, bagaimana birokrasi yang ada bisa memaksimalkan bagaimana memberi peluang-peluang kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar, supaya bisa hidup lebih aman, baik dan berkeadilan," kata Muda.
Dalam pelantikan tersebut, terdapat 1 orang Pejabat Eselon II, 17 pejabat eselon III dan 32 orang pejabat eselon IV dan dilantik langsung oleh Bupati Kubu Raya, di Aula Kantor Bupati.
Sementara itu, salah seorang Pejabat Eselon II yang dilantik, TH.C Leydianto menuturkan dengan dipercayakan untuk kedua kalinya menjabat sebagai Kepala Disperindag Kubu Raya, mantan Assisten III itu menyatakan sesuai tugas yang diemban, sebagai langkah pertama pihaknya akan melakukan identifikasi sarana dan prasarana yang ada.
"Kita akan mengkaji potensi-potensi yang ada dan kendala agar kita bisa mendapatkan solusi terbaik untuk pertumbuhan sektor ruang lingkup Disperindag nantinya," ujar Leydianto.(Rendra)

Bupati Hadiri Isra' Mi'raj di Kampung Baru


Sungai Raya, Kalbar, 13/6 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, SH menghadiri Isra' mi'raj di Dusun Teluk Kelantan Desa Kampung Baru Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya, Minggu (12/6) kemarin yang dipusatkan di Masjid Ar-Rahman, turut hadir pula Muspika Kubu.
Ketua Panitia Isra' Mi'raj Masjid Ar-Rahman, H. M. Zuhri menuturkan, keberkahan atas terbentuknya Kubu Raya sangat memiliki dampak yang luas bagi masyarakat Desa Parit Baru khususnya Dusun Kelantan. "Kita sudah merasakan dampaknya. Kalau dulu, bertahun-tahun ditunggu pembangunan sangat susah dirasakan," ujarnya.
Menurutnya, kondisi Kampung Baru saat ini sangat jauh berbeda dengan beberapa tahun belakangan. "Ini yang seharusnya menjadi pemikiran bagi masyarakat, bahwa ada sisi penting yang harus dipahami dan didukung dari sebuah proses pembangunan di Kubu Raya," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, SH mengakui sejak masa pembentukan Kubu Raya dulu, dirinya kerap kali melintasi Desa Kampung Baru. "Waktu itu saya ingin merasakan langsung susahnya jalan ini dilewati dengan kendaraan. Namun sekarang, meski saya baru bisa hadir pada Isra' Mi'raj ini, tetapi pembangunannya sudah hadir di sini," ungkap Muda.
Pada kesempatan itu pula, Muda menyampaikan kepada masyarakatnya, siapapun masyarakat Kubu Raya harus produktif dan bermanfaat bagi orang lain. Sebab, menurutnya, hal itu akan menumbuhkan rasa kepedulian yang tinggi terhadap proses pembangunan.
Disamping itu, Bupati Kubu Raya juga mengajak agar masyarakat bisa mengambil hikmah penting dibalik peristiwa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad saat menerima perintah untuk melaksanakan Isra' Mi'raj. "Rasul telah memberikan pelajaran penting, dimana dirinya telah membuktikan kepada kita bagaimana menjadi orang yang bermanfaat bagi umatnya," ujar Muda.
Selaku Bupati pula, Muda juga menyampaikan garis-garis besar program Pemda Kubu Raya.(ROx)

Gawai Rakyat Rasau Jaya Umum ke 8 Meriah


Sungai Raya, 13/6 - Puncak perayaan Gawai Rakyat ke 8 di Desa Rasau Jaya Umum Kecamatan Rasau Jaya, Minggu (12/6) berlangsung meriah. Kebiasaan tahunan masyarakat semakin lama dikemas menjadi paket wisata yang saat ini semakin banyak menarik para pengunjung. Meski baru tingkat lokal, namun kebiasaan tersebut sejak tahun lalu sudah dimasukkan menjadi agenda wisata Pemda Kubu Raya, potensi seperti inilah menurut banyak pihak seharusnya terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Menurut Kades Rasau Jaya Umum, Musa Zakariah kebiasaan Gawai Rakyat ini sudah dilakukan sejak awal membuka kampung ini dan dimulai sekitar tahun 1961. "Setiap kegiatan untuk menanam padi, maupun untuk kegiatan lainnya semua warga kumpul bersama membawa makanan dan membaca doa selamat, semakin lama dilaksanakan kebiasaan ini dikemas," katanya.
Untuk memeriahkan agenda tersebut, pihak panitia juga menggelar lomba sampan bidar memperebutkan piala bergilir Bupati Kubu Raya yang menjadi sajian paling ditunggu-tunggu para pengunjung.
Selain sektor wisata tersebut, Musa juga menuturkan desa yang dipimpinnya itu saat ini sedang melakukan peningkatan produktivitas pertanian. "Tahun ini kita sedang mencoba untuk bertanam dua kali setahun. Kalau tahun lalu, kita masih satu kali setahun menanam padi. Tapi kita coba," katanya.
Persoalan infrastrukturpun turut disinggung Kades yang murah senyum ini, selagi kepala daerah turut hadir dan didengar masyarakat langsung, mewakili masyarakat Musa menyampaikan agar Bupati Kubu Raya juga memperhatikan Desa Rasau Jaya Umum dari sisi pembangunan.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya mengatakan selain meningkatkan potensi yang ada, sudah saatnya masyarakat Rasau Jaya Umum dan sekitarnya lebih menata lokasi wilayah mereka. "Saat ini daerah kita sudah tidak lagi dikunjungi oleh orang lokal, banyak orang luar yang berlalu lalang di kawasan kita, apalagi Rasau Jaya sebagai tempat transit ke beberapa daerah dan menjadi tujuan investasi, sudah barang tentu masyarakat harus menghidupkan kembali rasa gotong royong memperbagus daerah kita," ujar Muda.
Ia mencontohkan, di Desa Rasau Jaya Umum masuk dalam kawasan Kota Terpadu Mandiri, banyak pembangunan fisik yang dialokasikan kesini, seperti jalan poros. "Tidak ada salahnya kita bergotong royong agar jalan yang sudah dibangun ditebas pinggirannya. Sebab, jika sisi jalan penuhi dengan semak belukar, tentu hal itu bisa berpengaruh terhadap pengguna jalan," kata Bupati.
Mengenai perhatian pembangunan, Bupati menilai saat ini keberpihakan Pemda Kubu Raya sudah jauh berbeda, apalagi sejak dua tahun terakhir keberpihakan itu sudah tertuang dalam APBD dengan porsi 51 persen untuk belanja publik dan 49 persen untuk belanja langsung. "Selain itu, di Rasau Jaya Umum tidak hanya pembangunan secara fisik yang kita alokasikan, berbagai program utama juga sudah banyak dilaksanakan di sini. Meski demikian Muda juga berharap agar masyarakat Rasau Jaya Umum terus menjaga kekompakan untuk pembangunan daerah ini," tuturnya.(ROx)

Rabu, 15 Juni 2011

KPPOD AWARD TINGKATKAN PERKEMBANGAN INVESTASI KUBU RAYA

Sungai Raya, Kalbar, 12/6 - Pengamat Ekonomi Kalimantan Barat, Dian Patria mengatakan penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah untuk kategori Raperda Terbaik se-Indonesia yang didapat Pemerintah Kubu Raya akan memberikan dampak pada perkembangan investasi pada kabupaten itu.
"Dengan diraihnya penghargaan PPOD beberapa waktu lalu, itu juga akan menjadi salah satu tolak ukur dari para pelaku usaha untuk menanamkan modalnya di Kubu Raya," kata Dian di Pontianak, Minggu.
Meski demikian, Dian menilai dalam penerbitan ijin usaha yang diterapkan Pemkab Kubu Raya perlu banyak penyempurnaan. Terlebih untuk tenggat waktu dan biaya penerbitan ijin yang tentu mesti diperhatikan lebih baik lagi, agar tidak ada pelaku usaha yang kecewa dari proses penerbitan ijin yang dilakukan.
"Intinya, perlu disempurnakan lagi, agar Pemkab Kubu Raya bisa mempertahankan award yang telah didapat," katanya.
Menurut Dian, tidak bisa dipungkiri, Kubu Raya saat ini menjadi salah satu tujuan investasi yang banyak dilirik oleh investor. Melihat prospek tersebut, tentu investasi yang masuk dapat memberikan efek global bagi masyarakat dan Pemerintah Kubu Raya.
Karena dengan masuknya suatu investasi tentu penciptaan lapangan pekerjaan akan semakin terbuka luas, pembangunan akan bisa bergerak cepat dan itu tentu akan mendukung berbagai program yang telah dicanangkan oleh Pemkab Kubu Raya.
Akademisi Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak itu menambahkan, dalam mendapatkan ijin usaha, baik skala mikro maupun makro tentu setiap investor ingin mendapatkan kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan.
Berdasarkan hal tersebut, apa yang telah dilakukan pemerintah Kubu Raya dengan menerapkan pola satu pintu dalam proses perijinan sudah sangat baik. Karena jika dilakukan dengan pola lama (banyak pintu) tentu akan mempersulit para investor untuk mendapatkan sebuah perijinan.
"Bahkan akan banyak biaya yang dikeluarkan dan waktu yang banyak terbuang hanya untuk mendapatkan satu perijinan," tuturnya.
Dia menyarankan, ada baiknya untuk ke depan pemerintah Kubu Raya bisa mengeluarkan buku panduan perijinan yang memuat tentang persyaratan administrasi,langkah untuk mendapatkan suatu ijin usaha, tenggang waktu serta biaya yang diperlukan, sehingga buku itu akan menjadi literatur bagi para pelaku usaha dalam mengajukan ijin.
"Sehingga dengan adanya buku itu, akan lebih lengkap pelayanan satu pintu. Itu juga akan menghindari adanya oknum yang mencoba mendapatkan keuntungan dari pengajuan proses perijinan," katanya.
Dari pengamatan yang dia lakukan baik melalui pemberitaan di media maupun informasi yang didapat dari beberapa pihak, perkembangan ekonomi Kubu Raya sudah bergerak sangat baik untuk kategori daerah penyanggah perkotaan.
Saat ini para pelaku usaha justru cenderung lebih memilih berinvestasi di Kubu Raya, karena selain faktor geografis yang sangat mendukung, ketersediaan lahan yang masih sangat luas dan potensi Sumber Daya Alam yang melimpah juga menjadi kelebihan tersendiri bagi Kubu Raya.
"Saya rasa itu yang membuat banyak investor melirik Kubu Raya sebagai lahan untuk berinvestasi.Saya yakin, jika pemerintah Kubu Raya bisa terus memoles proses perijinannya maka ke depan perkembangan investias di kabupaten ini akan semakin baik," katanya.
Sebelumnya, Asisten I Bagian Hukum dan Pemerintahan Kubu Raya, Agus Supriadi, mengaku cukup bangga bahwa Kubu Raya memperoleh penghargaan kualitas peraturan daerah. Penilaian diberikan karena perda tidak bertentangan dengan prinsip hukum dan tidak melampaui kewenangan Pemerintah Pusat.
"Apa yang disampaikan Menteri Hatta Rajasa, bahwa dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia, hanya 40 kabupaten menyelesaikan peraturan pajak. Kubu Raya termasuk di dalamnya. Kita sudah menyelesaikan Perda Perpajakan dan Perda Rertribusi," katanya.
Agus menjelaskan, Kubu Raya merupakan satunya-satunya dari empat perda yang dianalisasi tidak mengandung permasalahan.
Selain itu, ada juga tabel tentang peringkat dan rekomendasi, juga program akhir. Di mana disebutkan sebagai penilaian daerah mana saja yang cepat tanggap, cepat dan tepat dalam merespons berbagai perkembangan terkait penyesuaian perda-perda tentang perundang-undangan, perpajakan dan perizinan.
"Di situ dinilai, apakah sudah tanggap atau cepat menyambut perda pajak dan retribusi. Sebab, penyesuaian akan berdampak kepada investasi pada kegiatan perekonomian masyarakat," tuturnya.(Rendra)

KUBU RAYA PERMUDAH PENERBITAN IJIN USAHA


Sungai Raya, Kalbar, 12/6 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan kemudahan dan peluang sebesar-besarnya kepada masyarakat asli maupun dari luar untuk berinvestasi di Kubu Raya dengan meningkatkan pelayanan di bidang perijinan.
"Melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu, Kabupaten Kubu Raya terus membuat gebrakan. Tahun 2011, peningkatan kualitas pelayanan terpadu satu atap terus ditingkatkan dan dalam waktu dekat, empat pola pelayanan baru akan diterapkan secepatnya," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, dalam menerbitkan ijin usaha pemerintah Kubu Raya memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha mikro maupun makro, tanpa meninggalkan syarat-syarat utama dalam proses pengeluaran ijin.
Dia menyatakan, sesuai dengan komitmen Pemkab Kubu Raya untuk meningkatkan pertumbuhan investasi di kabupaten tersebut, pihaknya selalu melibatkan berbagai sektor termasuk perbankan untuk memudahkan pemberian modal kepada pelaku usaha kecil dan mikro.
"Intinya kita saat ini sedang berusaha meningkatkan pertumbuhan investasi diberbagai bidang. Bahkan kita berusaha untuk menjadikan masyarakat Kubu Raya sebagai investor bagi dirinya sendiri, karena yang namanya investor itu bukan hanya mereka yang berani menanamkan modal besar, tetapi juga kecil," tutur Muda.
Dari usaha tersebut, baru-baru ini Kubu Raya mendapatkan KPPOD Award di Hotel Borobudur-Jakarta untuk Kategori Kualitas Peraturan Daerah yang berpihak kepada Dunia Usaha/Investasi. Survey Tata Kelola Ekonomi Daerah (TKED) 2010 ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai kualitas tata kelola Ekonomi Daerah di 245 Kabupaten /Kota di 19 Provinsi di Indonesia.
"Kriteria yang digunakan dalam survey TKED 2010 tersebut meliputi 9 indikator yang sebagian besar merupakan kewenangan Pemda Kabupaten/Kota yaitu, Akses Lahan, Infrastruktur, Perizinan Usaha, Kualitas Peraturan di Daerah, Biaya Transaksi, Kapasitas dan Integritas Bupati/Walikota, Interaksi Pemda dengan Pelaku Usaha, Program Pengembangan Usaha Swasta (PPUS) dan Keamanan dan Penyelesaian Konflik," kata Muda.
Ditempat terpisah, Hendra salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang Restoran mengungkapkan dalam mendapatkan ijin usaha di kabupaten termuda di Kalimantan Barat itu, dia tidak mengalami kesulitan.
Bahkan dari beberapa ijin usaha yang dia lakukan mendapatkan kemudahan dari Pemkab Kubu Raya. Selain itu proses perijinannya juga sangat cepat.
"Sejauh ini saya tidak pernah mendapatkan kesulitan dalam berusaha di Kubu Raya, baik saat proses pengajuan ijin maupun dalam menjalankan usaha saya selama ini.Intinya proses perijinan di Kubu Raya sudah sangat baik dan wajar jika Kubu Raya mendapatkan KPPOD Award," kata Hendra.
Meski demikian, saat ini dia mengaku mendapatkan sedikit kendala untuk memperoleh label Halal untuk memasarkan salah satu pruduknya. Pasalnya di Kubu Raya belum memiliki Majelis Ulama Indonesia yang berwenang mengeluarkan labal halal tersebut.
"Saya sedang membuat Heikeng (penganan khas China dari olahan udang) dan akan membuat lebel halal untuk produk itu. Sejauh ini saya memang belum pernah ,memcoba karena di Kubu Raya belum ada MUI. Sedangkan saat mngjukan ke MUI Kalbar selaui rosesnya yang rumit, biaya yang dikeluarkan juga cukup mahal, sekitar Rp.7,5 juta, padahal pemerintah mewajibkan produk yang dipasarkan untuk membuat label halal," katanya.
Dia menyatakan, saat mengajukan label halal untuk produk kerupuk udang dulu, dalam pengajuannya tidak dikenakan biaya. "Hanya saja saya menyumbang untuk masjid. Namun setelah pengeluaran label halal itu dipegang oluh suatu asosiasi, prosesnya sangat rumit, ini yang membuat pelaku usaha keberatan untuk membuat label halal pada produknya," tutur Hendra, pemilik Fress n Resto yang terletak di Kecamatan Sungai Raya.
Sementara itu, Suwarno, salah satu pelaku usaha kecil yang bergerak di bidang budidaya lele di Kecamatan Rasau Jaya juga mengatakan cukup mudah dalam mendapatkan ijin dalam mengembangkan usahanya.
"Menurut saya proses penerbitan ijin usaha yang di terapkan Pemkab Kubu Raya melalui pelayanan 1 pintu sudah sangat baik. Dan kita berharap, ke depan pelayanannya bisa lebih baik lagi agar semakin banyak masyarakat yang berani untuk terjun kedunia usaha," kata Suwarno.(ROx)

BUPATI : SPD BERIKAN INFORMASI TERBARU KEPADA PEMKAB

Sungai Raya, Kalbar, 9/6 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan Sarjana Pendamping Desa bisa memberikan informasi terbaru dari berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat agar pemerintah bisa dengan cepat mencari solusi dari masalah tersebut.
"Melalui pelatihan kehumasan, jurnalistik dan blogging yang dilakukan Bappeda dan Ikatan Jurnalis Kubu Raya ini kita harapkan SPD bisa meningkatkan perannya dalam memberikan informasi terbaru kepada kita, agar bisa cepat kita tanggapi," kata Muda di Sungai Raya, usai membuka kegiatan pelatihan Jurnalistik, Kehumasan dan Blogging, Kamis.
Muda menyatakan, akses informasi di desa sangatlah penting. Sehingga melalui SPD diharapkan dapat mengolah informasi program-program yang ada dari berbagai sektor , agar masyarakat dapat segera mendapatkan informasi secepatnya.
"Selain itu SPD diharapkan dapat menyampaikan informasi berbagai potensi-potensi sumber daya manusia maupun alam dimana tempatnya mengabdi. Agar seluruh masyarakat khususnya di Kubu Raya dapat mengetahui informasi yang diberikan," katanya.
Menurut Muda, dengan penyampaian informasi yang diberikan para SPD ini diharapkan terjadinya harmoniasasi di dalam pembenahan pemerintahan desa bisa lebih cepat dicapai. Sehingga pemerintah berkepentingan mendapatkan informasi dari para SPD.
"Jadi kita tidak hanya mendapatkan informasi dari aparatus di bawah, namun informasi dari mereka juga sangatlah penting," katanya.
Hal itu dapat mengaklerelasi program-program yang ada agar bisa lebih nyata dirasakan dan lebih luas ditangkap oleh masyarakat. Sehingga dirinya berharap, program-program pemerintah bisa di akses lebih luas.
Sehingga dengan adanya pelatihan jurnalis itu, dimana masing-masing diberikan pengetahuan ilmu teknologi agar hubungan antara desa satu dengan desa lainnya bisa di ditindaklanjuti dengan cara saling memberikan informasi.
"Agar berbagai potensi diantaranya kebiasaan, adat maupun budaya desa setempat bisa diekspos," ujarnya.
Sehingga jika hal tersebut terekspos, maka pemerintah daerah akan memberdayakan potensi-potensi yang telah diinformasikan oleh para SPD. Termasuklah juag segala potesni konflik apapun bentuknya terkait politik lokal agar bisa dicarikan solusi secepatnya jika dinformasikan dengan segera oleh SPD.
"Dengan kemampuan pengetahuan jurnalis yang didapat para SPD, maka mereka dapat saling memberikan informasi secepat mungkin," kata Muda.
Sementara Ketua Ikatan Jurnalis Kubu Raya, Deni Hamdani mengatakan pihaknya ingin berbagi pengetahuan tentang dunia jurnalistik yang ditenguni para wartawan khususnya yang tergabung di dalam IJKR.
"Kita berharap, para SPD yang mendapatkan ilmu pelatihan jurnalistik ini dapat menjadikan mereka bisa menjadi jurnalis," katanya.
Deni juga berharap, para SPD yang sudah mendapatkan pelatihan meski hanya sehari saja, bisa memberikan informasi di tempatnya mengabdi untuk dipublikasikan ke masyarakat luas dengan cara bekerja sama dengan IJKR.
"Apalagi, banyak permasalahan desa yang tidak mungkin terjangkau oleh para wartawan khususnya yang berada di Kubu Raya," tuturnya.
Sehingga dengan pelatihan itu, diharapkan mereka mampu menyampaikan informasi melalui pemberitaan dengan kerjasama dengan IJKR.(ROx)

Senin, 13 Juni 2011

KUBU RAYA BERI PEMBEKALAN KEPADA DESA BERMASALAH

Sungai Raya, Kalbar, 8/6 - Tiga belas desa yang bermasalah dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa tahun 2010 lalu akan diberikan penasehatan dan pembekalan dari Inspektorat Kubu Raya.
"Dari hasil audit pengelolaan ADD desa tahun 2010 lalu memang ada beberapa desa yang masih bermasalah. Untuk itu dalam waktu dekat kita akan meminta inspektorat Kubu Raya untuk memberikan pembekalan kepada desa-desa tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di sungai Raya, Rabu.
Dia mengatakan pembekalan tersebut akan bermanfaat bagi aparatur desa supaya diketahui problem atau masalah dihadapi sehingga SPJ ADD tidak asal-asalan disampaikan kepada pemerintah.
"Biasanya ada persoalan ketika SPJ tidak dilaporkan. Dan kita ingin kedepankan pendekatan manusiawi supaya ADD tersebut benar-benar dipertanggungjawabkan secara menyeluruh," ungkap dia.
Lanjutnya, masalah SPJ ADD biasanya beragam. Kerap kali erat kaitannya dengan aplikasi SPJ ADD di lapangan. Dengan demikian, persoalan tersebut bukannya dihindari, namun harus dihadapi.
"Itu karena berkaitan dengan kinerja aparatur desa yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Muda menegaskan, keterlambatan LPJ 2010 tentu akan berpengaruh pada ADD 2011. Bahkan dapat berpengaruh kepada kinerja aparatur desa dan pengelolaan ADD tahun berikutnya.
Namun juga harus diperinci, karena LPJ biasanya bukan semata-mata tanggung jawab para kepala desa.
"Biasanya tidak murni kesalahan kades. Ada juga akibat problem kades non aktiv dan tidak mungkin ditimpakan kesalahannya kepada kades aktiv sekarang," kata Muda.
Sebagai Bupati, Muda menginginkan SPJ ADD tahun 2010 dipisahkan cara pertanggunjawabannya. Jangan bersalah lalu dibebankan kepada kades yang baru dipilih.
Dia menginginkan penyelesaian cara efektif LPJ ADD tahun 2010 adalah dengan cara-cara yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Makanya Pemkab akan turut campur, supaya persoalan ini tidak memblunder hingga ke aparatur hukum. ”Kalau ada cara bijak, kita akan sikapi secara menyeluruh," katanya.(ROx)

ANGGARAN RUMAH DINAS DIALIHKAN UNTUK SARANA PENDIDIKAN

Sungai Raya, Kalbar, 9/6 - Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya Iskandar mengatakan pemerintah Kubu Raya telah mengalihkan alokasi pembangunan rumah dinas bupati sebesar Rp6 miliar untuk pembangunan rumah dinas guru dan sarana pendidikan di kabupaten tersebut.
"Pada APBD Kubu Raya 2011 lalu, saat akan pengesahan, Bupati Kubu Raya membatalkan alokasi pembangunan rumah dinas Bupati dan dialihkan untuk pembangunan rumah dinas guru di daerah terpencil dan pembangunan sarana fisik sekolah," kata Iskandar di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya pos pembangunan rumah dinas tersebut sudah dicantumkan oleh Bappeda Kubu Raya untuk diajukan dalam APBD Kubu Raya 2011.
"Namun, saat akan disahkan, tiba-tiba Pak Bupati meminta rencana itu di urungkan dan dialihakn ke sektor pembangunan lainnya yang lebih substansial," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pembangunan rumah dinas Bupati saat ini dirasakan masih belum begitu diperlukan.
"Kubu Raya ini kan kabupaten baru, masih banyak hal substansial yang perlu dilakukan dibanding rumah dinas Bupati. Makanya dana Rp6 miliar itu kita alihkan ke pembangunan rumah dinas guru dan sarana fisik sekolah di daerah terpencil," kata Muda.
Bukan hanya anggaran pengadaan rumah dinas, rencana pengadaan mobil dinas Bupati yang juga dianggarkan pengadaannya pada tahun 2011 ini sebesar hampir Rp1 miliar juga dialihkan untuk pengadaan kendaraan bagi tenaga lapangan dan bantuan motor bagi Polisi.
"Mobil yang saya gunakan saat ini juga masih jauh dari kata layak, makanya saat ini tidak perlu lah mobil dinas. Karena kita lebih mengutamakan pembangunan yang menyentuh langsung kepada masyarakat," kata Muda.
Saat disinggung mengenai kedudukan rumah pribadinya yang ada di Kota Pontianak dan sempat menjadi pembicaraan beberapa pihak, dengan tenang Muda menyatakan hal itu hanya tanggapan negatif segelintir pihak.
"Saya memang Bupati Kubu Raya, namun rumah masih di Pontianak dan memang sudah banyak orang yang mempertanyakan hal itu. Tapi sejauh ini meski rumah saya di Kota Pontianak, tidak menghambat pelayanan saya kepada masyarakat Kubu Raya," ujarnya, sambil tertawa.
Bahkan, lanjut Muda, dirumah pribadinya dia masih tetap menerima masyarakat Kubu Raya yang akan bertandang. "Bisa dilihat sendirilah, setiap hari bahkan sampai jauh malam, banyak masyarakat yang datang dan itu tetap kita layani," katanya.
Muda berharap, dengan pengalihan alokasi dana tersebut bisa dirasakan langsung manfaatnya bagi masyarakat.
"Kita bukan mau mencari hal lain, jelas itu sangat jauh dari pikiran saya. Yang saya mau, proses pembangunan itu dulu yang berjalan dan untuk rumah serta mobil dinas, saya masih belum kepikiran untuk saat ini," ucap Muda.
Dia menambahkan, pemindahan alokasi rencana pembelian mobil dinas bukan baru tahun ini dilakukan. Hal tersebut juga dilakukan Muda saat pertama menjabat sebagai Bupati Kubu Raya tahun 2008 lalu, di mana anggaran untuk pembelian mobil tersebut dialihkan untuk pembelian motor untuk petugas lapangan dan hand tracktor untuk kelompok tani.(ROx)

KABUPATEN BARU DAPAT PENGHARGAAN PEMBUAT PERDA TERBAIK


Sungai Raya, Kalbar, 8/6 - Meski tergolong daerah baru, namun Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah terbaik se-Indonesia dalam kualitas pembuatan perda berdasarkan survei Komite Pemantauan pelaksanaan Otonomi Daerah Regional Autonomy Watch dan The Asia Foundation.
"Kubu Raya berada pada peringkat pertama dengan nilai sub-indeks 100,0, di ikuti dengan Kota Solok (Sumatera Barat) dan Maluku Tengah (Maluku) dengan nilai sub-indeks 99,0," kata Asisten I Bidang hukum dan Pemerintahan Pemkab Kubu Raya, Agus Supriadi di Sungai Raya, Rabu.
Menurutnya penilaian tersebut dilakukan oleh KPPOD berdasarkan survei langsung di lapangan dari 245 kabupaten/kota se-Indonesia.
Peniliannya dititik beratkan pada empat perda di Kubu Raya yang dianalisis tidak mengandung permasalahan. Sementara itu Kota Solok dan Maluku Utara berada pada peringkat kedua, karena masing-masing dari tujuh perda dari daerah itu yang dianalisis hanya ditemukan satu perda yang bermasalah pada satu dari 14 kriteria pelanggaran.
Perda tersebut adalah Perda Kota Solok No. 6 /2006 tentang Pajak Penerangan Jalan yang melanggar aspek kejelasan standar waktu, biaya dan prosedur, atau struktur dan standar tarif. Selain Kota Solok, tiga daerah lain di Sumbar - Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi dan Kota Padang juga menempati peringkat delapan besar untuk sub-indeks itu.
Sementara itu di Maluku Utara satu-satunya perda yang bermasalah adalah Perda No. 10 tahun 2009 tentang Retribusi Izin Usaha jasa Konstruksi (IUJK). Letak permasalahan perda juga sama yakni nelanggar aspek kejelasan standar waktu, biaya dan prosedur, atau struktur dan standar tarif.
Atas prestasi tersebut, Kubu Raya mendapatkan award dari KPPOD dengan kategori Kabupaten terbaik dalam pengelolaan Perda.
"Pemberiaan penghargaan itu disampaikan langsung Menteri Kordinator Perekonomian RI, Bapak Hatta Radjasa atas prakarsa Komite Pemantau Pelaksanaan Otonomi Daerah bekerjasama dengan AusAID dan The Asia Foundation. Ini penghargaan luar biasa dan cukup mengejutkan bagi kabupaten terbaru seperti Kubu Raya," kata Agus.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan meski membanggakan, namun penghargaan tersebut juga menjadi beban.
"Saya maksudkan beban di sini karena sudah mendapatkan penghargaan itu, tentu kita harus lebih baik lagi dalam membuat perda ke depannya," kata Muda.
Untuk itu dia berharap jajaran peemrintahan yang dipimpinnya bersama instansi terkait seperti DPRD setempat bisa meningkatkan kerjasama dalam membuat perda yang berkualitas dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas.
"Penghargaan ini tentu bukan hanya untuk Pemkab Kubu Raya, tetapi itu didapat berkat kerjasama yang baik dari DPRD dan masyarakat Kubu Raya. Dan itu membuktikan bahwa selama ini kita solid dalam membangun kabupaten ini," ucap Muda.
Dia memaparkan, ada beberapa kriteria dalam survey dan sampling yang dilakukan KPPOD baik secara langsung dan tidak.
Diantara penilaian yang dilakukan adalah dengan mewawancara langsung baik pelaku usaha kecil, menengah dan kegiatan lintas ekonomi juga pelayanan di mana salah satunya terkait dengan kualitas perda.
Dari penilaian itu Kubu Raya disurvey dan hasilnya cukup mengejutkan survey murni tanpa koordinasi dengan Pemkab atau sebagainya dari lembaga terpercaya selama 8 bulan di seluruh kab/kota di Indonesia.
Dari hasil penilaian tersebut ada juga tabel tentang peringkat dan rekomendasi serta program akhir disebutkan sebagai penilaian daerah mana saja cepat tanggap, cepat dan tepat dalam merespon berbagai perkembangan terkait penyesuaian perda-perda perundang-undangan perpajakan dan perizinian.
"Salah satu poin penilaian disitu apakah sudah tanggap atau cepat menyambut petrda pajak dan retribusi. Dampak penyesuaian akan berdampak kepada investasi pada kegiatan perekonomian masyarakat," katanya.
"Selain itu point penting lainnya yang menjadi penilaian adalah pelayanan terpadu satu pintu. Yang jelas, penghargaan ini buan untuk Pemkab saja tetapi untuk seluruh masyarakat Kubu Raya," kata Muda.(ROx)

KUBU RAYA DAN POLRI SUKSESKAN PROGRAM KB

Sungai Kakap, Kalbar, 7/6 - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya bekerjasama mengurangi tingginya angka kelahiran bayi dengan menggelar bulan bhakti KB Kesehatan Bhayangkara dan launching program masyarakat mitra polisi di Kecamatan Sungai Kakap, Selasa.
"Kegiatan ini diselenggarakan oleh Polda Kalbar, sedangkan kita sebagai tuan rumah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dan kita sangat mendukung program ini untuk menyukseskan program KB yang dicanangkan pemerintah pusat," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendarwan di Sungai Kakap, Selasa.
Menurut Muda, untuk menyukseskan program KB di Kubu Raya tentu akan lebih mudah karena Polri dan Bhayangkari ikut berperan di dalamnya.
"Dengan ber-KB, pemahaman masyarakat akan bagaimana keluarga itu berkualitas dan mempunyai visi dalam berkeluarga itu lebih cepat. Karena mereka mempunyai jaringan dari Kecamatan sampai ketingkat desa, dengan begitu program pemerintah akan lebih mudah tercapai," kata Muda.
Dia juga menyatakan pihaknya akan terus menggaungkan program KB tersebut kepada masyarakat dengan memberikan pemahaman bahwa keluarga berkualitas menjadi tolak ukur kemajuan suatu keluarga.
Juga untuk menyadarkan masyarakat untuk mengendalikan angka kelahiran dengan memberikan pemahaman kepada mereka. Agar kondisi anak-anak dimasa depannya jauh lebih baik dari sekarang ini.
"Sasarannya jelas bahwa ada pemahaman tentang kontrasepsi, pelayanan. Terlebih sekarang ini ada program baru seperti jampersal, ini sekaligus bisa memudahkan sosialisasi dengan adanya bulan bhakti KB kes Polri ini," ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar, Brigjend Sukrawardi Dahlan mengatakan kegiatan tersebut terkait dalam rangka birokrasi polri yang lebih implementatif, lebih mengaplikasikan bentuk pelayanan polisi terhadap masyarakat.
"Sesuai dengan kebijakan kapolri repitalisasi pelaksanaan tugas pokok polisi itu sendiri bagaimana polisi itu berada didepan masalah sehingga diharapkan persoalan-persoalan yang berpotensi pada masalah sosial dan kriminal dapat lebih awal diatas dengan pola-pola yang sudah saya sampaikan tadi," katanya.
Sukrawardi juga mengharapkan setiap keluarga dapat melahirkan anak yang berkualitas dalam pengertian dia bagus pemahaman agamanya, cerdas otaknya dan baik perilakunya.
"Memberikan pehamanan dari awal, karena bagaimana pun pemahaman tentang kualitas hidup itu jauh lebih besar manfaatnya terhadap kesinambungan hidup serta perkembangan perilaku dari keluarga itu," kata Sukrawardi.(ROx)

BERAS LOKAL : BUPATI BANTAH GUNAKAN BERAS DARI LUAR


Sungai Raya, Kalbar, 6/6 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dengan tegas membantah beras lokal yang menjadi produk unggulan kabupaten yang dipimpinnya berasal dari luar Kubu Raya seperti isu yang beredar saat ini.
"Isu tersebut sudah cukup lama saya dengar. Tapu kita berani memastikan bahwa itu tidak benar," kata Muda di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, sejak beras lokal Kubu Raya di produksi, hingga saat ini Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia Jaya Bersama sebagai sektor hilir dari produksi beras tersebut selalu menggunakan beras petani Kubu Raya.
Hal tersebut dilakukan agar beras lokal laris terjual, sehingga para petani di kawasan Kubu Raya tidak merugi.
"Itu sesuai dengan komitmen kita dari awal. Karena tujuan kita memproduksi beras lokal itu bukan untuk mencari untung, tetapi lebih untuk mensejahterakan petani," tuturnya.
Dia mengakui, saat ini memang KPRI Jaya Bersama kesulitan stok dalam pengadaan beras akibat banyaknya permintaan pasar. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya akan terus mencetak lahan sawah baru, untuk memenuhi kebutuhan beras lokal tersebut.
Areal persawahan baru tersebut diperkirakan seluas 2000 hektare, di beberapa kecamatan di Kubu Raya, guna memperkuat ketahanan pangan. "Seperti di Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Terentang, Kuala Mandor B, dan Teluk Pakedai," tuturnya.
Selama ini daerah pengembangan padi lahan pertanian hanya fokus di dua kecamatan saja, yaitu di Kecamatan Kakap dan Rasau Jaya. Total luas sawah di Kabupaten Kubu Raya mencapai 54.000 hektare.
"Mudah-mudahan dengan diperluasnya lahan pertanian padi baru, maka ke depannya Kubu Raya akan menjadi salah satu sentra produksi beras terbesar di Kalbar," katanya.
Pengembangan sawah baru itu, termasuk dari rencana pemerintah Kalbar, yaitu menjadikan pulau Kalimantan sebagai pulau pangan di Indonesia.
"Dengan demikian, beras lokal petani bisa laris di pasaran," kata Muda.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, Suharjo mengaku, untuk membantu mengembangkan program beras lokal, maka dipersiapkanlah program food estate.
"Program ini berasal dari Pemerintah Pusat. Dan Kubu Raya menjadi salah satu bagian yang ditunjuk untuk mengembangkan program tersebut," tuturnya.
Tujuan dari Pembangunan Food Estate itu adalah membangun suatu sentra pertanian untuk produksi pangan melalui kegiatan perluasan areal dan optimasi lahan dengan membentuk kemitraan antara petani dengan swasta/pengusaha yang bergerak di bidang tanaman pangan.
Selain itu, kata Suharjo, juga diarahkan untuk mewujudkan kawasan dengan produk unggulan di daerah pengembangan yang nantinya diharapkan akan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian khususnya tanaman pangan yang dapat bersaing dipasar global.
"Dan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional sebagai salah satu unsur penting dari ketahanan nasional, harus didukung oleh tiga aspek penting yaitu aspek ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan," katanya.
Aspek penyediaan yang dalam hal itu ditentukan oleh faktor produksi pangan mengandung makna perlunya penyediaan pangan yang cukup sepanjang waktu, dengan mengutamakan pemenuhannya bersumber dari hasil produksi daerah Kabupaten Kubu Raya, sehingga Kabupaten Kubu Raya terbebas dari ketergantungan pangan kepada pihak luar.(ROx)

PEMKAB KUBU RAYA BUAT KOMUNITAS SEPEDA PEGAWAI


Sungai Raya, Kalbar, 5/6 - Kabupaten Kubu Raya akan segera membentuk komunitas sepeda di lingkungan pemerintahan kabupaten itu untuk memasyarakatan penggunaan kendaraan roda dua tersebut kepada seluruh masyarakat Kubu Raya.
"Sebagai kabupaten baru kita belum memiliki komunitas sepeda di untuk para pegawai di Kubu Raya, dengan harapan para pegawai ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Karena selain baik bagi kesehatan, penggunaan sepeda juga bisa menekan emisi gas kendaraan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, hal penting lainnya yang bisa di dapat dengan membentuk komunitas sepeda tersebut diyakini juga dapat menjalin silaturahmi dan sarana keakraban.
"Nantinya Pemerintah Daerah Kubu Raya akan membentuk komunitas sepeda agar para pegawai bisa berangkat ke kantornya masing-masing dapat mengunakan sepeda. Dengan bersepeda juga dapat menjalin silaturahmi serta menjalin keakraban, bahkan sekarang ini sudah banyak yang datang ke kantornya menggunakan sepeda," katanya.
Muda menjelaskan di pemda Kubu Raya nantinya akan mengupayakan agar setiap even bisa melibatkan para pelajarR."Karena mereka lah yang bisa menggairahkan sepeda ini dan bersepeda nantinya akan kita galakkan. Kita biasakan melalui even dulu, siapa tahu perlahan-lahan akan menjadi terbiasa, seperti beberapa institusi lain sudah memiliki komunitas sepeda dan mudah-mudahan di Pemda KKR dapat terbentuk," tutur Muda.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Kubu Raya, Aswin Fuad mengatakan di jajarannya sendiri kegiatan bersepeda akan segera dilakukan setiap seminggu sekali bagi para pegawai.
"Di BLH KKR nanti setiap hari Jumat setiap minggunya para pegawai yang sudah mempunyai sepeda dan rumahnya tidak terlalu jauh harus menggunakan sepeda. Dan dari saya akan memulainya setiap hari jumat menggunakan sepeda, karena dengan bersepeda mudah-mudahan gas emisi dapat berkurang," kata Aswin.
Aswin juga menjelaskan akan menggalakkan penanaman pohon karena pohon dapat menyerap gas CO2 yang ada di udara sehingga harus terus ditumbuhkan dan dilakukan penanaman pohon.
"Penanaman pohon juga sangat penting dan kita harapkan hal tersebut akan terus dilakukan di lingkungan masyarakat. Kami berharap udara dapat bersih dari gas emisi secara bertahap dan jika tidak bisa cepat lebih baik perlahan-lahan dan gas emisi dapat berkurang," katanya.(ROx)

Minggu, 12 Juni 2011

KUBU RAYA ANTISIPASI KTP GANDA


Sungai Raya, Kalbar, 25/5 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengharapkan penerapan Elektronik KTP yang akan dilakukan pihaknya mulai Agustus nanti dapat menangkal identitas ganda yang kerap terjadi di masyarakat.
"Dengan adanya E-KTP, banyak problem yang akan terselesaikan. Jangan ada pembiaran karena kita pun juga akan ikut salah," kata Muda saat mensosialisasikan persiapan pembuatan KTP Elektronik kepada Camat dan Kepala Desa di Sungai Raya, Rabu.
Dia bersyukur Kubu Raya dipercaya masuk dalam gelombang pertama bersama dengan 97 dari 497 kabupaten/ kota dalam penerapan E-KTP yang penerapannya selama 100 hari.
Ditargetkan tingkat keberhasilan untuk di Kubu Raya minimal 80 persen dari jumlah penduduk sudah memiliki KTP Elektronik.
Muda mengaku akan menemukan beberapa kendala dalam penerapan E-KTP karena kondisi geografis Kubu Raya yang terbilang relatif sulit sebagai daerah perairan. Karena itu dibutuhkan kerja keras dari semua pihak.
"Saya akan turun dan kawal langsung program ini. Kita harus sukses dan dilakukan secara masiv serta bekerja secara massal," ujarnya.
Apalagi ada sidik jari yang harus diambil. Karena itu penguatan pembuatan E-KTP tersebut akan dimulai dari RT, desa, camat dan instansi terkait mesti bekerja keras untuk mencapai target itu.
Meski demikian, Muda optimis jika itu terealisasi maka pembuatan KTP tidak lagi menunggu berhari-hari namun melainkan hanya dalam hitungan jam sudah selesai.
Dia merasa penerapan E-KTP tantangan bagi dirinya. Karena banyak effect domino yang bakal muncul ketika indentitas tidak tertib. Apalagi telah melakukan MoU dengan Mendagri untuk program nasional tersebut.
"Ini sangat penting dalam rangka upaya percepatan proses pembangunan database identitas," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Disdukcapil Kubu Raya, Lilik Kurniasih mengatakan saat ini pihaknya telah mulai menyosialisasikan penerapan E-KTP. Efektif pelaksanaannya dimulai bulan Agustus. Sistemnya seperti membuat SIM.
"Jadi pembuatannya dipusatkan di kantor kecamatan masing-masing. Mekanismenya seperti buat SIM. Masyarakat bisa langsung datang ke kantor camat, mendaftar, dan langsung difoto ditempat serta bubuhi sidik jari dan tanda tangan," ujarnya.
Setelah itu data tersebut akan diinput langsung ke Dinas Dukcapil Kubu Raya yang kemudian ke Dinas Dukcapil provinsi dan seterusnya akan di input oleh pemerintah pusat.
"Jadi KTP itu nantinya akan berlaku secara nasional, sehingga masyarakat tidak bisa lagi membuat KTP ganda. Keuntungan lainnya, data kependudukan akan lebih akurat," tuturnya.
Disebutkannya pihaknya saat ini telah melakukan berbagai persiapan mulai dari pendataan penduduk, penerbitan NIK, operator, dan program kerjasama dengan beberapa SKPD.(ROx)

ANGGARAN PEMBEBASAN LAHAN KUBU RAYA RP10 MILIAR


Sungai Raya, Kalbar, 22/5 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya telah menganggarkan biaya pembebasan lahan untuk kompleks perkantoran pemerintahan dan instansi vertikal pada APBD Kubu Raya 2011 sebesar Rp10 miliar lebih.
"Kita menyadari sebagai kabupaten baru Kubu Raya perlu segera membangun perkantoran pemerintahan dan instansi vertikal sesegera mungkin untuk memperlancar proses pelayanan kepada masyarakat. Namun pada APBD 2011 ini kita baru mampu menganggarkan Rp10 Miliar untuk pembebasan lahan," kata Muda di Sungai Raya, Minggu.
Menurutnya, untuk pembangunan perkantoran dari instansi vertikal anggarannya akan disediakan oleh masing-masing instansi tersebut. Sedangkan pemerintah Kubu Raya hanya membantu pembebasan lahan.
Dia mengatakan, alokasi anggaran itu merupakan komitmen pemerintah daerah untuk dalam pembangunan sejumlah kantor instansi vertikal yang akan dibangun di Kubu Raya.
"Sehingga nantinya instansi vertikal ini dapat bersinergi dengan pemerintah daerah serta SKPD lainnya," ujarnya.
Muda menambahkan, keberadaan sejumlah instansi vertikal tersebut merupakan kebutuhan untuk pelayanan publik bagi masyarakat di Kabupaten Kubu Raya.
Sementara itu Kepala Perwakilan Kantor Pertanahan Kubu Raya, Kasten Situmorang mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk pengadaan tanah bagi pembangunan kantor BPN di Kubu Raya.
"Sejak tiga tahun terbentuk Kubu Raya kita masih belum ada kantor tetap. Statusnya saat ini masih perwakilan. Tapi dengan adanya alokasi anggaran tersebut mudah-mudahan tahun depan sudah mulai dapat terbangun," ujarnya.
Disebutkannya, setelah tanah itu dihibahkan ke BPN, maka pihaknya akan mengusulkan anggaran ke pusat untuk pembangunan kantor BPN di Kubu Raya yang dananya bersumbernya dari APBN.
"Kita usahakan pembangunan kantornya bisa punya nilai tambah. Mudah-mudahan luasnya bisa sampai 5 ribu meter persegi karena bisa juga nantinya untuk latihan pengukuran dan penyimpanan arsip," pungkas Kasten yang dimutasikan menjadi Kepala BPN Pemalang Jateng ini.(ROx)

SC KALBAR RASAU JAYA JUARAI MUDA CUP


Rasau Jaya, Kalbar, 22/5 - Kejuaraan sepak bola Muda Cup yang digelar pemerintah Desa Pematang Tujuh Kecamatan Rasau Jaya dimenangkan oleh kesebelasan SC Kalbar Rasau Jaya dari Kecamatan Rasau Jaya.
"Kompetisi ini dimenangkan oleh PSP Sungai Deras dari Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya, juara ketiga Kopel Jeruju dari Kota Pontianak dan juara empat dipegang oleh Perda Football dari Pal 3 Kota Pontianak," kata Ketua Panitia Muda Cup, Sholihin di Rasau Jaya, Minggu.
Sholihin mengatakan kejuaraan sepak bola tersebut dilaksanakan dari tanggal 14 Maret lalu dan di ikuti oleh 120 klub sepak bola yang ada di Kubu Raya, Kota Pontianak, Kabupaten Pontianak, Landak dan sekitarnya.
"Muda Cup ini memperebutkan piala bergilir Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dengan total hadiah Rp10 juta," kata Ketua Panitia Muda Cup 2011, Sholihin di Kecamatan Rasau Jaya, Minggu.
Menurutnya, kompetisi yang digelar setiap tahunnya itu dilaksanakan dalam rangka peringatan hari jadi Desa Pematang Tujuh. "Kegiatan ini sudah setiap tahun kita gelar, dan kali ini merupakan tahun ke empat," ucapnya.
Sholihin menyatakan sebenanrnya masih banyak klub sepak bola yang akan ambil bagian dalam Muda Cup.Namun di karenkan kuota peserta sudah melebihi batas, panitia memutuskan untuk menutup pendaftaran.
"120 ini saja sudah sangat banyak, ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini. Maunya kita bisa menerima semua pendaftar, namun khawatirnya kami yang kewalahan jika pendaftaran terus kita buka," ucapnya.
Banyaknya jumlah kesebelasan yang ikut ambil bagian dalam kejuaraan tersebut mengharuskan panitia bekerja ekstra. Pasalnya jika tidak diantisipasi dengan baik, kejuaraan yang memperebutkan piala bergilir Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan tersebut bisa saja banyak kendala.
"Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik antara sesama pemain dan supporter serta masyarakat Rasay Jaya dan Pemerintah Kubu Rayadari awal hingga akhir pertandingan tidak ada permasalahan yang terjadi. Bahkan semua pemain sudah bermain dengan sportif dan fair play," kata Sholihin.
Melihat kesuksan kejuaraan tersebut Sholihin menyatakan semua kesebelasan yang ambil bagian menyarankan agar panitia kembali menggelar kompetisi tersebut tahun depan.
"Insyaallah, tahun depan kegiatan ini akan kembali kita gelar. Selain sebagai wadah pencari bibit baru di dunia sepak bola, kejuaraan ini juga bertujuan untuk menjalin silahturahmi antar pemain dan klub sepak bola," katanya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang menghadiri langsung kegiatan penutupan tersebut memberikan apresiasi kepada panitia dan pemain dalam kejuaraan Muda Cup tersebut.
Menurutnya, antusias para klub sepak bola dan semangat bermain dari para pemain cukup tinggi jika dilihat dari banyaknya peserta yang mengikuti kejuaraan tersebut.
Melihat hal itu Muda mengatakan akan memfasilitasi panitia untuk mengadakan kegiatan serupa pada tahun mendatang. "Kita akan mensupport penuh kegiatan ini ke depan, agar bisa lebih baik," ucap Muda.
Pada kesempatan tersebut Muda mengharapkan agar para pemenang, khususnya yang berasal dari kabupaten Kubu Raya untuk bisa meningkatkan lagi kemampuannya agar siap mewakili Kubu Raya dalam kejuaraan serupa di tingkat regional maupun nasional.
"Kubu Raya memiliki bibit pemain bola yang sangat baik. Itu terbukti dalam Pra PON Kalbar beberapa waktu lalu, meski Kubu Raya baru pertama kali mengikutinya, namun bisa menjadi juara pertama," kata Muda.(ROx)

SUNGAI RAYA LESTARIKAN PEMBUATAN POKOK TELUR

Sungai Raya, Kalbar, 20/5 - Pemerintah Kecamatan Sungai Raya mencoba melestarikan budaya pembuatan pokok telur dengan mengadakan lomba merangkai pokok telur yang di ikuti oleh sepuluh desa di kecamatan tersebut.
"Kita merasa perlu melestarikan buadaya pembuatan pokok telur ini karena selain memiliki nilai budaya juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Camat Sungai Raya, Bahtiar di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, dalam setiap kegiatan besar masyarakat Melayu seperti pernikahan, gunting rambut, khataman Al Qur'an dan perayaan lainnya pokok telur selalu menjadi kebutuhan utama. Bahkan saat ini bentuk pokok telur semakin bervariasi.
"Jika ini ditangkap dengan baik oleh masyarakat tentu menjadi peluang usaha baru yang sangat menjanjikan. Makanya kita menggelar kegiatan ini," ucap Muda.
Menurutnya, lomba itu sebagai ajang kreativitas ibu-ibu yang ada di 10 desa itu sekaligus mengangkat kembali adat budaya daerah.
"Bayangkan saja kalau ini terus dikembangkan. Harganya saja kalau di Pontianak bisa mencapai Rp400 ribu-an," ungkapnya.
Dengan adanya perlombaan itu menurut dia hendaknya dapat menjadi motivasi bagi kaum ibu yang lainnya untuk berlomba-lomba menciptakan pokok telok sesuai dengan kreativitas seninya masing-masing sehingga ada daya tarik.
"Kita dari pihak kecamatan akan berupaya membantu mempromosikan dan menyebarkan informasi tentang kreativitas pokok telok ini kepada masyarakat luas dan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga dapat menjadi perhatian," jelasnya.
Selain itu, kreativitas seni pokok telok ini dapat ditampilkan dalam setiap even-even tertentu seperti acara akad nikah atau pameran baik yang ada di Kubu Raya maupun di tempat lain.
Ia optimis ini bakal menjadi potensi bisnis yang menggiurkan. Apalagi pokok telok ini kerap digunakan untuk mengiringi pernikahan adat budaya Melayu.
"Kalo undangan tak dikasih pokok telok nih biasenye suke nak merajok. Jadi udah tradisi orang suke nak minta pokok telok karene kesannye bede kalo udah dikasih. Jadi kalo kite liat ini potensi gak ntok angkat budaye Melayu," tutur Camat dengan logat Melayu kental.(Rendra)

BUPATI BERI APRESIASI SMA PELANGI NUSANTARA


Sungai Raya, Kalbar, 20/5 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memberikan apresiasi kepada SMA Pelangi Nusantara yang telah berhasil meluluskan siswanya tujuh tahun berturut-turut.
"Prestasi ini jelas harus dipertahankan oleh SMA Pelangi, karena selama tujuh tahun ini sekolah itu berhasil meluluskan siswanya dengan baik. Bahkan pada tahun ini menduduki peringkat pertama untuk hasil kelulusan UN di Kalimantan Barat," kata saat menghadiri kegiatan pelepasan siswa SMA Pelangi Nusantara di Desa Punggur, Kecamatan Sungai Kakap, Jumat.
Muda berharap sekolah lain di Kubu Raya dapat mengikuti sistem pendidikan di SMA Pelangi Nusantara yang mengedepankan kedekatan antara murid dan guru.
"Saya menilai kedekatan antara guru dan murid memang perlu ditingkatkan khususnya dalam melakukan diskusi tentang pelajaran. Karena dengan demikian siswa akan lebih mudah menanyakan hal-hal yang kurang dipahaminya dalam pelajaran," ujarnya.
Mengenai sarana fisik sekolah yang kurang memadai, Muda menyatakan pihaknya akan mencoba menganggarkan bantuan pembenahan sarana fisik di sekolah tersebut.
"Kita berharap sekolah ini bisa meningkatkan lagi prestasinya. Paling tidak bisa mempertahankan apa yang selama ini sudah dicapai," kata Muda.
Sementara itu, Kepala SMA Pelangi Nusantara Mustafa Qamal mengatakan pihaknya akan tetap mempertahankan prestasi yang telah di dapat selama ini.
Menurutnya, tersebut juga menjadi komitmen semua guru yang mengajar di sana. Bahkan pihak sekolah juga telah melakukan kesepakatan dengan para orang tua siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam mendidik para siswa di sana.
"Kalau kita ingin berhasil tentu antara sekolah dan orang tua harus meningkatkan kerjasama, karena pendidikan itu tidak hanya dilakukan di sekolah dan orang tua memiliki peran utama dalam mendidik anak-anaknya," ucap Mustafa.
Dia juga mengatakan, salah satu kunci keberhasilan sekolah yang dipimpinnya adalah semangat dan kinerja yang baik dari para tenaga pengajar di SMA tersebut.
"90 persen tenaga pengajar di sini adalah asli warga Desa Punggur. Hal itu yang mengakibatkan para guru semangat untuk mengajar karena para guru disini merasa memiliki kewajiban penuh untuk menyukseskan siswanya," ucap Mustafa.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Kubu Raya yang akan memberikan prioritas utama kepada SMA Pelangi Nusantara, atas prestasi yang telah di dapat selama ini.
"Karena ini sekolah swasta tentu bantuan dari pemerintah tidak seperti sekolah negeri. Namun karena SPP di sini sangat murah, sehingga hanya cukup untuk menggaji guru, sementara untuk membangun sekolah ini jelas sangat kesulitan dan untuk itu kita sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk membangun sekolah ini," ucapnya.(Rox)

1.071 Peserta Meriahkan O2SN dan POR Guru

Sungai Raya, Kalbar, 18/5 - Sebanyak 1.071 peserta meriahkan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Pekan Olahraga Guru (POR Guru) yang dilaksanakan di Kubu Raya mulai hari ini hingga dua pekan ke depan.
"Olimpiade yang diikuti dari SD hingga SMA ini memperlombakan beberapa cabang olahraga dengan keseluruhan peserta mencapai 1071 peserta termasuk para guru yang mengikuti POR guru. Bisa kita lihat sendiri, antusiasme peserta sangat tinggi dengan banyaknya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Muda mengatakan pemerintah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan telah berupaya keras melaksanakan program-program peningkatan mutu pendidikan dan proses pembelajaran akan lebih efektif apabila ditunjang dengan kondisi kesehatan dan daya kreativitas siswa yang baik.
"O2SN jangan hanya dipandang sebuah rutinitas tanpa makna namun sesungguhnya merupakan proses pembelajaran yang sangat berkualitas. Kegiatan ini jga sebagai arena dan wahana untuk menjaring bibit olahraga karena ini hal ini jangan dipandang sebuah program tanpa arti namun sesungguhnya merupakan proses pembelajaran yang sangat berkualitas," ucap Muda.
Muda menjelaskan olahraga merupakan goresan pendidikan yang melahirkan sportifitas dan kreatifitas, maka dari event tersebut siswa diharapkan melahirkan pribadi-pribadi yang memiliki daya kreatifitas tinggi dan sekaligus dibingkai dengan sportifitas yang prima.
"Hanya pribadi-pribadi yang memiliki kreatifitas dan sportifitas yang tinggi sesungguhnya sangat diharapkan kehadiran dalam proses eskalasi pembangunan bangsa. Secara faktual keterpurukan bangsa disebabkan rendahnya daya kreatifitas yang dimiliki oleh sebagian besar anak bangsa dan hilangnya mental sportifitas," ujarnya.
Ketua panitia kegiatan tersebut Sukiman mengatakan tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut untuk meningkatkan kecintaan dan aspirasi terhadap bidang olahraga, meningkatkan kesehatan jasmani, meningkatakan kondisi kompetitif secara sehat, melatih sifat sportifitas dan tanggungjawab dan mengembangkan bakat minat siswa dan guru dalam bidang olahraga.
"Kegiatan ini digelar mulai dari SD hingga SMA dengan peserta mencapai 1071 peserta," ucapnya.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan itu mmemperlombaka berbagai cabang olahraga seperti atletik, bulutangkis, catur, sepakbola mini, tenis meja, renang, pencak silat, tenis, karate, bola voli dan basket.
"Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa lokasi di Kecamatan Sungai Raya dan dua lokasi di Pontianak," ujarnya.(ROx)

KELULUSAN UN KUBU RAYA MENINGKAT 12,35 PERSEN

Sungai Raya, Kalbar, 18/5 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan merasa berbesar hati atas prestasi yang diraih siswa SMA/SMK/MAS yang dinilai berhasil lulus dengan baik pada Ujian Nasional tahun ini dengan persentase kelulusan cukup tinggi, mencapai 12,35 persen di banding tahun 2010 lalu.
"Peningkatan angka kelulusan siswa di banding tahun lalu cukup tinggi dan itu semua tidak terlepas dari kerja keras siswa, guru dan semua pihak terkait dalam pelaksanaan UN tahun ini," kata Muda di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, tahun 2010 lalu persentase kelulusan siswa sebesar 87 persen. Hal tersebut mengalami peningkatan dari pelaksanaan UN tahun 2009 yang hanya 84 persen.
Tahun 2011 ini persentase kelulusan siswa kembali meningkat hingga 99,35 persen.
Muda menilai, meski baru seumur jagung, namun pendidikan di Kubu Raya mulai menunjukan hasil yang cenderung membaik di mana setiap tahunnya kian menunjukan perkembangan yang signifikan.
"Peningkatan persentase kelulusan siswa tersebut menunjukan siswa jauh lebih fokus dan memiliki rasa optimisme untuk mencapai keberhasilan," ujarnya.
Menurut Muda, hasil itu juga berdampak pada pelayanan pemerintah untuk lebih fokus lagi meningkatkan mutu pendidikan. Namun, tentunya juga diiringi dengan kerja keras dari unsur-unsur pendidikan yang ada di kabupaten termuda di Kalbar itu.
Sebab perencanaan yang faktual dari unsur-unsur pendidikan sangat mempengaruhi proses mutu belajar mengajar di sekolah.
"Membangun kepercayaan antara kepala sekolah, guru, komite dan siswa sangat penting. Dengan perlakukan sikap yang proprosional sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mutu pendidikan yang diharapkan dapat tercapai," ujarnya.
Pemerintah lanjut Bupati Muda komitmen memberikan pelayanan dan ketersediaan akses bagi pendidikan, seperti arahan/ kebijakan pendidikan, tunjangan bagi tenaga pendidik dan guru, kucuran anggaran bagi siswa seperti BOS dan BOSDA, bea siswa miskin, pembangunan infrastruktur sekolah serta pelengkapan sarana dan prasarana. Dikatakannya, BOSDA yang dananya bersumber dari APBD awalnya hanya untuk siswa SD dan SLTP namun pemerintah tetap konsisten memberikannya juga pada siswa tingkat SLTA.
"Memang tidak serta merta seluruhnya terpenuhi namun dilakukan secara bertahap dan berproses sehingga pemenuhan kebutuhan dasar ini dapat merata dirasakan. Jadi dengan hasil UN tersebut kerja keras baik pemerintah maupun unsur pendidikan tidak sia-sia," tuturnya.
Di tempat terpisah, Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien memuji proses Ujian Nasional berjalan lancar. Apalagi Kubu Raya tidak ada masalah-masalah seperti kebocoran soal. Ini dikarenakan semua pihak bekerja keras memberikan dorongan.
Dengan kondisi geografis yang cenderung relatif sulit dan infrastruktur yang masih dalam tahap proses, Wakil Bupati Andreas mengaku tidak khawatir untuk peningkatan mutu pendidikan.
"Pemerintah terus berupaya memberikan akses kemudahan dan pemenuhan kelengkapan pendidikan. Dan yang terpenting pengajaran sesuai dengan kurikulum," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya Frans Randus menyatakan Dari total peserta sebanyak 2.609 peserta, ternyata yang lulus mencapai 2.592 pelajar atau diprosentasekan sekitar 99.35 persen.
Frans menerangkan di Kabupaten Kubu Raya untuk sekolah peserta Unas tingkat SMA Negeri/Swasta, Madrasyah Aliyah Negeri/Swasta mencapai 42 sekolah. Rinciannya adalah peserta program IPA sekitar 617 peserta, dengan prosentase lulus 100 persen.
"Begitu juga program IPS dari 1.959 peserta, yang lulus adalah 1.942 peserta. Sementara tidak lulus hanya 17 orang," ucapnya.
Yang mengejutkan dari UN SLTA di Kubu Raya adalah untuk program bahasa atau agama dengan jumlah peserta mencapai 33, total kelulusan pelajarnya mencapai 100 persen. "Jadi, kalau dikalkulasikan dari keseluruhan total peserta 2.609 pelajar. Yang lulus sebanyak 2.592 pelajar atau lulus 99.35 persen. Ini khusus program IPA, IPS dan Bahasa/Agama di SMAN/SMAS/MAN/MAS," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskannya untuk peserta Unas Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau Sekolah Menengah Kejuruan Swasta sebanyak 11 sekolah. Sementara kisaran jumlah siswanya sekitar 539 peserta. Dan yang lulus mencapai 501 atau 92,95 persen. "Kalau digabungkan untuk SMA/SMK jumlah kelulusan siswanya mencapai 98,25 persen," kata Frans.
Kalau dinilai sisi sekolah untuk 38 sekolah dari SMAN/SMAS/MAN/MAS/SMKN/ SMKS kelulusannya mencapai 100 persen. Sedangkan 16 sekolah lainnya untuk para pelajarnya tercatat lulus dengan rentang nilai cukup tinggi. "Ini prestasi dan harus kami tingkatkan lebih baik lagi kedepan," ucapnya.(ROx)