www.antarakalbar.com

http://antarakalbar.com/
Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Powered By Blogger

Minggu, 07 November 2010

BRIDGE KUBU RAYA UNTUK INDONESIA

Dua Atlet Bridge asal Kubu Raya Syahrul Ramadhani dan Tri Adi Wibowo melenggang mulus ke kejuaraan Bridge Internasional di Thailand setelah berahsil menjuarai Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 yang berlangsung di Swiss-Bell Maleosan Hotel, Manado, 26 hingga 30 Oktober lalu.
"Ini tentu menjadi kebanggan bagi Kubu Raya karena bisa mewakili Indonesia ke tingkat Internasional melalui olahraga Bridge. Ini jelas membuktikan bawah moto kita Kubu Raya Untuk Indonesia bukan sekedar ungkapan yang berlebihan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menerima kunjungan Pengurus Cabang Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kubu Raya di kediamannya, Senin malam.
Muda berharap prestasi dua anak itu bisa memberikan motivasi bagi anak-anak lainnya di Kubu Raya.
Dia mengaku terkejut karena atlet Bridge Kubu Raya berahsil mengalahkan Manado yang selama ini di kenal sebagai sarangnya raja Bridge di Indonesia.
Meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan Bridge tingkat nasional, namun Kubu Raya bisa tampil maksimal dan menyisihkan atlet-atlet dari daerah lainnya.
"Pemkab Kubu Raya jelas akan mendorong olahraga bridge ini untuk dikenal luas masyarakat Kubu Raya agar ke depan dapat lahir kembali para atlet-atlet bridge lainnya yang handal," beber Muda.
Bahkan, melui Koni Pemkab Kubu Raya akan melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap Pengurus Olahraga Bridge itu, terlebih cabang olahraga itu sudah berahsil menunjukkan prestasinya, tentu akan mendapat perhatian serius dari pemerintah.
"Ini juga kita lakukan untuk menepis anggapan banyak orang selama ini di mana Kubu Raya sebagai gudangnya atlet berprestasi namun kurang memperhatikan para atletnya, dan kita akan menepis hal tersebut," tuturnya.
Syahrul Ramadhani mengaku sudah tiga tahun menekuni cabang olahraga ketangkasan itu. Dari ketekunannya tersebut dia dan Tri sudah cukup banyak mengantongi prestasi seperti menjuarai kejuaraan bridge pada OOSN, dan beberapa prestasi lainnya yang sangat membanggakan.
Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sungai Ambawang itu juga mengatakan saat mengikuti Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 di Manado beberapa waktu lalu mereka mendapat sedikit kesulitan. Mengingat Kubu Raya baru pertama kali mengikuti kejuaraan nasional Brideg sehingga atlet-atlet Kubu Raya belum diketahui kemampuannya oleh daerah lain.
"Namun siapa sangka meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan tersebut, namun Kubu Raya langsung menorehkan prestasi yang mengejutkan. Ini jelas menjadi kebanggan bagi kita dan kami harap apa yang kami raih bisa memberikan motovasi bagi pemuda lainnya di Kubu Raya," tuturnya.
Atas prestasi yang diperoleh dua remaja itu mereka saat ini mulai mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam Kejuaraan Bridge Internasional di Thailand.
"Kami harapkan dukungan dan doa dari semua pihak, agar Kubu Raya bisa kembali mengharumkan nama Indonesia," timpal Tri.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

BUPATI KUBU RAYA AMBIL SUMPAH 1151 PNS

Bupati Kubu Raya mengambil sumpah/janji 1151 pegawai negeri sipil yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Hal yang menjadi substansi dari pengambilan sumpah ini bukan sekedar formalitas, karena pengambilan sumpah itu sesuai dengan pilihan hidup dari PNS itu sendiri," kata Muda, usai pengambilan sumpah PNS Kubu Raya, Rabu (27/10).
Dikatakan Muda, para PNS harus tahu bahwa mereka merupakan pelayan masyarakat yang berada dalam naungan instansi pemerintahan dan diatur dalam perundang-undangan.
Dengan pengambilan sumpah/janji itu diharapkan PNS bisa lebih militan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Kita berharap para PNS yang di ambil sumpah/janjinya bisa memahami dan memegang apa yang telah dijanjikannya sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan kewajibannya," kata Muda.
Dalam sumpah/janji tersebut para PNS juga ditekankan untuk selalu menjaga kerahasiaan pemerintah. Dikatakan Muda, bukan berarti pemerintah tidak transparan. Namun ada beberapa hal urgent yang perlu untuk dijaga kerahasiannya di mana itu juga menjadi kewajiban dari setiap PNS.
"Hal yang paling sering kebablasan dari PNS itu adalah masih belum bisa menjaga kerahasiaan. Dengan adanya sumpah/janji ini tentu PNS diharapkan dapat menjaga suatu rahasia yang tidak boleh dipaparkannya kepada siapapun," harap Muda.
Lanjut Muda, sumpah/janji pada dasarnya mengandung suatu konsekwensi dalam kehidupan seseorang. Sebagai seorang pegwai negeri sipil harus taat kepada atasan dimanapun institusi mereka berada.
"Yang jelas loyalitas pegawai sangat dibutuhkan dalam bekerja. Selain itu komitmen dari pegawai dalam juga sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," jelasnya.
Salah seorang PNS Kubu Raya, Harjono yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri 35 Kecamatan Sungai Kakap mengatakan setidaknya sumpah/janji yang telah mereka ucapkan dapat menumbuhkan kesadaran dari para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja dan pengabdian mereka.
"Sebagai PNS kami akan meningkatkan tugas dan kewajiban kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

KUBU RAYA PERCEPAT LAYANAN KESEHATAN DENGAN KKD

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan akan mempercepat layanan kesehatan kepada masyarakat dengan melibatkan Komite Kesehatan Desa yang menjadi ujung tombak dari Dinas Kesehatan kabupaten yang dipimpinnya.
"KKD harus cepat tanggap dalam memantau kesehatan masyarakat. Jika ada suatu permasalahan kesehatan di tengah masyarakat maka KKD harus bisa bergerak cepat mendata dan memberikan informasi yang falid kepada petugas kesehatan yang ada di desa dan kecamatan, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cepat," kata Muda saat membuka kegiatan pelatihan bagi 30 anggota KKD, Rabu (27/10).
Lanjut Muda, selain menjadi mediator antara Dinas Kesehatan dan masyarakat, KKD nantinya harus memperbanyak kegiatan diskusi kesehatan dengan masyarakat di desa mereka bertugas. Hal itu perlu dilakukan untuk membangun paradigma dan kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya kesehatan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Itu juga diarahkan untuk mempercepat informasi kesehatan bagi masyarakat dalam upaya menurunkan angka gizi buruk, kematian pada ibu melahirkan pemberantasan demam berdarah dan program kesehatan lainnya.
"Dalam menjalankan tugasnya, para anggota komite kesehatan desa ini wajib memberikan infoemasi mengenai kesehatan dari masyarakat," terang Muda.
Muda yang mencetuskan program KKD itu juga menambahkan, dalam menjalankan tugasnya nanti, selain karakteristik masyarakat yang beragam dan kondisi geografis kubu raya dan kondisi desa yang luas akan menjadi tantangan tersendiri bagi anggota KKD.
"Untuk itu kepiawaian dari anggota KKD dan pendekatan yang baik dengan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya. Sehingga ketekunan dan keseriusan dari setiap anggota jelas sangat diperlukan," terangnya.
Untuk mengevaluasi kinerja KKD, Pemkab Kubu Raya akan melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu. "Tolak ukur penilaiannya dilakukan dengan melihat antusias masyarakat atas keberadaan KKD itu dan seberapa banyak koordinasi yang dilakukan oleh KKD dengan petugas kesehatan," jelas Muda.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Titus Nursiwan menambahkan anggota KKD itu dipilih dari desa asal mereka masing-masing. Sehingga anggota KKD itu tentu lebih mengenal daerah dan masyarakat serta permasalahan kesehatan di daerahnya sendiri.
"Memang mereka bukan berasal dari latar belakang kesehatan, namun mereka diberikan bekal tentang berbagai penyakit dan solusi pengobatannya secara mendalam agar mereka bisa mudah dalam menjalankan tugasnya," terang Titus.
Karena program itu tergolong baru dan hanya di lakukan Pemkab Kubu Raya, sementara ini baru ada 30 desa yang menjadi sasaran program itu. 30 Desa itu dipilih berdasarkan banyaknya kasus kesehatan dan letak daerah yang berada jauh dari layanan kesehatan.
"Jika program ini berhasil dan antusias masyarakat baik, maka kita akan melakukan program serupa pada desa lainnya," tukas Titus.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

BUPATI : DHARMA WANITA MESTI JADI ORGANISASI PENGGERAK

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berharap keberadaan organisasi Dharma Wanita bukan hanya sekedar organisas yang menopang keberhasilan tugas suami, tapi juga harus dapat menjadi motor penggerak bagi organisasi-organisasi wanita lainnya.
"Lebih dari pada itu agar dapat berperan dalam membangun demokrasi yang kini sedang tumbuh dan berkembang di tanah air," kata Muda saat menghadiri kegiatan Musyawarah Dharma Wanita Kubu Raya, Rabu (27/10).
Menurutnya, membangun demokrasi bukanlah sekedar ucapan, melainkan harus dilaksanakan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu dalam memilih susunan pengurus Dharma Wanita Kubu Raya nanti, hendaknya dapat dilaksanakan secara demokratis, tanpa ada tekanan dari siapapun juga. Setiap anggota tentu memiliki hak yang sama untuk duduk dalam kepengurusan organisasi, karena itu kepengurusan Dharma Wanita di semua tingkatan organisasi tidak perlu dukaitkan dengan jabatan yang melekat pada suaminya. Dengan kepemimpinan yang memiliki integritas yang tinggi Dharma Wanita akan mampu maksimal dalam mencapai tujuannya,” tutur Bupati.
Lanjutnya, sebagai kaum wanita dan khususnya sebagai anggota Dharma Wanita, yang mempunyai peran ganda, baik sebagai seorang isteri pendamping suami maupun ibu dari anak-anaknya apalagi sebagai seorang isteri pegawai negeri sipil diharapkan kaum wanita menjadl pendamping yang baik bagi suaminya serta harus dapat memberikan dorongan semangat dan dukungan moril kepada sang suami untuk dapat melaksanakan tugas yang telah dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
Muda juga menambahkan, sebagai wadah berhimpun istri pegawai negeri sipil, pejabat pemerintah di pusat dan daerah, serta istri para anggota dan pimpinan lembaga-lembaga Negara harus bersifat mandiri, netral, dan independen.
Dijelaskannya, mandiri, berarti organisasi ini tidak terkait secara langsung dengan jabatan suami, baik secara struktural, fungsional, maupun finansial. Netral, dalam arti, organisasi bersifat non-politik. Sedangkan independen, berarti organisasi ini tidak mempunyai keterkaitan organisatoris dengan organisasi apapun juga, baik organisasi politik, maupun organisasi kemasyarakatan.
Menurutnya, kemandirian organisasl Dharma Wanita dapat terlihat melalui visi dan misinya. Organisasi ini bertekad untuk menjadi organisasi istri pegawai negerl sipil yang kukuh, bersatu dan mandiri, yang bertugas untuk menyejahterakan seluruh anggotanya.
Melalui bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Visi dan misi ini sangatlah baik, karena itu sangat diharapkan agar Dharma Wanita mampu meningkatkan kualitas dan peran anggotanya, sehingga bermanfaat, bukan saja bagi anggotanya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat.
?Sangatlah besar potensi kaum perempuan dalam mengisi pembangunan bangsa ini. Kaum perempuan perlu memberdayakan dirinya sendiri dan bersama-sama dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya berinvestasi membangun sumber daya manusia yang berkualitas,? tutur Muda.
Hal ini disebabkan oleh posisi perempuan yang sangat mulia dan terhormat, dalam menjawab kebutuhan bangsa, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa secara kodrati kaum perempuan mempunyai tanggung jawab. Mengandung anak dan secara intuisi bertanggung jawab untuk memelihara dan mengantar generasi baru tersebut ke masa depan yang lebih baik.
Namun demikian, perempuan dan laki-laki tidak hanya memiliki perbedaan yang mendasar, tetapi juga memiliki beberapa persamaan. Untuk itu keduanya mutlak menjalankan tugas dalam kehidupan keluarga dan masyarakat secara bersama-sama dan terpadu dalam menciptakan manusia yang berkualitas.
Perempuan Indonesia, yang merupakan bagiaan terbesar dari penduduk Indonesia, juga dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai warga negara, agar mampu menyelesaikan seluruh masalah baik masalah keluarga maupun masalah bangsa. "Perempuan adalah sebagai penerus nilai dan norma-norma dalam keluarga dan kelompok strategis dalam masyarakat yang diharapkan mampu berperan sebagai pembawa perubahan atau pelaku pembaharuan (agent of change)," tukasnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Rabu, 20 Oktober 2010

ORMAS KUBU RAYA NYATAKAN SIKAP WUJUDKAN PEMBANGUNAN

SUNGAI RAYA. Beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya mengajak semua pihak komponen masyarakat yang ada di kabupaten itu untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan diberbagai sektor kehidupan masyarakat.
"Kami yang terdiri dari beberapa ormas seperti Dewan Adat Dayak (DAD), MABT Kubu Raya, Forum Komunikasi Pembangunan Sungai Raya (FKPSR), Forum Komunikasi Ketua RT (FKRT) Sungai Raya menyatakan sikap untuk mengajak elemen masyarakat untuk membangun daerah ini," kata Ketua FKTR Desa Sungai Raya, Sukito, Selasa (19/10).
Ormas yang ada di Kubu Raya itu menilai, berbagai program yang telah dijalankan oleh Pemkab cukup sudah baik untuk masyarakat, meskipun belum sempurna.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan pemaparan beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kubu Raya Menggugat yang menentang kebijakan pemkab Kubu Raya.
Sukito menuturkan, secara pribadi dia tidak melarang aksi demontrasi yang telah dilakukan FMKRM beberapa waktu lalu, hanya saja dia berharap jika ingin menyampaikan suatu aspirasi yang menyangkut permasalahan yang belum diketahui kepastiannya, jangan mengatas namakan seluruh masyarakat. "Sekarang zamannya sudah demokrasi dan bebas mengutarakan pendapat. Namun, kami juga mengajak ormas yang ada untuk berembug memajukan Kubu Raya," tuturnya.
Menurutnya, kalau memang kebijakan yang dilakukan pemkab Kubu Raya diindikasikan melenceng, paling tidak harus ada data yang jelas. "Jangan mengada-ngada dan memperkeruh suasana," tuturnya.
Ia mengaku, dirinya memang bukan pendukung Muda-Andreas, tapi ketika terpilih, sebagai masyarakat dirinya harus mendukung kebijakan demi masyarakat. "Kalaupun ada kekurangan hal itu tentu wajar," bebernya.
Ketua MABT Kubu Raya, Lim Tao Hong juga berkomitmen menjadi mitra pemerintah. "Alangkah baiknya jika ada masalah dimusyawarahkan dulu dan dicarikan solusinya," ujar A Hong.
Pun demikian pernyataan Ketua DAD Kubu Raya, Lasem, menurutnya meski baru 3 tahun jalannya Kubu RAya, DAD merasakan banyak kontribusi yang telah diberikan. "Kami tidak apriori dengan aksi yang dilakukan, cuma jangan asal mengatasnamakan masyarakat. Lakukanlah secara santun dan elegan. Kita ini masyarakat majemuk, jangan atas nama kepentingan pribadi dan kelompok disampaikan melalui cara yang keliru," jelas Lasem.
Ia menyarankan agar Pemda dan DPRD Kubu Raya untuk memperhatikan infrastruktur, Ia yakin kalau ekonomi meningkat tentu demo minim. Lasem menilai, kepemimpinan Muda-Andreas pasti ada kekurangan, tapi yang selama ini dilakukan merupakan menuju apa yang harapkan masyarakat.
Dikatakannya, Indonesia saja sudah 65 tahun, tapi masih banyak kekurangan. Begitu pula dengan Amerika Serikat yang sudah berusia 400 tahun, kekurangan masih saja terjadi. Selama manusia hidup pasti banyak tuntutan."Makanya, terlalu prematur kalau kita terlalu cepat menilai kekurangan pemkab Kubu Raya, karena paling tidak dibutuhkan waktu 5 tahun baru bisa menilai berjalannya suatu proses pemerintahan," tukasnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

MUDA BERIKAN SKALA PRIORITAS UNTUK KPRI DAN GRAMEN

SUNGAI RAYA. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menuturkan akan tetap memberikan skala prioritas kepada Koperasi Pegawai Negeri Jaya Bersama dan Gramen karena dua koperasi tersebut berada langsung dibawah naungan Pemkab Kubu Raya.
"Peran KPRI Jaya Bersama dan KSU Grameen sudah mulai tampak dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat, makanya dua koperasi ini akan menjadi prioritas utama kita," kata Muda saat menyampaikan pandangan umum Bupati menanggapi pandangan umum tujuh Fraksi DPRD Kubu Raya terhadap pembahasan 16 Raperda, Selasa (19/10).
Menurutnya, dari berbagai saran dan kritikan, Raperda tentang Modal Penyertaan Pemkab Kubu Raya pada KPRI Jaya Bersama dan Grameen yang disampaikan tujuh fraksi di DPRD Kubu Raya yang menyarankan agar Pemkab tidak mengkhususkan pada objek tertentu akan menjadi masukan berharga dalam penyusunan raperda tersebut.
"Ini akan kita kaji lebih cermat dan lebih teliti dalam rapat gabungan nantinya dan hal ini juga perlu dikoordinasikan dan dikonsultasikan secara bersama-sama ke Biro Hukum Provinsi maupun ke Dinas Koperasi dan Dinas UMKM Kalbar sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dalam menafsirkan suatu peraturan. Lanjutnya, penyertaan modal kepada KPRI Jaya Bersama dan KSP Grameen bukanlah seperti bantuan kepada koperasi pada umumnya. "Dua koperasi ini adalah milik Pemkab Kubu Raya, jadi tidak ubahnya seperti Perusahaan Daerah (Perusda) dan laporan secara berkala serta neraca keuangan terus kita tuntut, bahkan pelaporannya juga sampai ke BPK," tutur Bupati.
Sedangkan untuk koperasi pada umumnya, Pemkab Kubu Raya juga telah menyediakan bantuan. Untuk itu, Muda berharap sinergitas antara legislatif dan eksekutif sangat diperlukan saat ini untuk membangun daerah.
Mengenai adanya kekhawatiran seluruh fraksi akan adanya kecemburuan dan kesenjangan sosial dari koperasi lain, Muda merasa hal itu tidak akan terjadi.
"KPRI Jaya Bersama dan Gramen ini merupakan koperasi pemerintah dan dikelola langsung oleh Dinas Koperasi Kubu Raya, jadi wajar kalau mendapat bantuan modal lebih," ucapnya. Selain itu, keberadaan KPRI selama ini juga sudah sangat berperan dalam membantu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui beberapa programnya seperti pengadaan seragam sekolah dan beras lokal yang menjadi ikon Kubu Raya, serta beberapa program lainnya yang sudah dirasakan manfaatnya.
Sementara, untuk koperasi gramen juga sudah berperan aktif meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga.
"Sudah banyak Usaha kecil dan produksi rumah tangga yang dibantu oleh Koperasi Gramen, bahkan anggota Koperasi itu sudah mencapai ratusan orang, meski baru dibentuk. Ini menunjukkan keberadaan dua koperasi itu sudah berperan aktif meningkatkan ekonomi masyarakat," ungkap Muda.
Berdasarkan hal tersebut, Pemkab Kubu Raya berencana untuk memperkuat rencana itu dalam lembaran Peraturan Daerah.
Meski demikian, bukan berarti koperasi lainnya yang ada di Kubu Raya tidak mendapatkan perhatian.
"Koperasi lainnya juga selama ini tetap mendapatkan pembinaan dan bantuan modal dari kita, hanya saja memang porsinya tidak seperti dua koperasi pemerintah. Jadi jangan sampai justru menimbulkan tafsiran lain dari masyarakat," ucap Muda," tukasnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

INSPEKTORAT KUBU RAYA TEMPATI POSISI KEDUA TERBAIK

KUBU RAYA. Inspektorat Kubu Raya menduduki urutan kedua terbaik dalam penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Kalbar. "Kita berada di posisi kedua terbaik, setelah Kabupaten Sekadau dalam hal penyelesaian tindak lanjut dari laporan hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Kalbar," kata Kepala Inspektorat Kubu Raya, Ardanihans, di Kecamatan Sungai Raya, Selasa (19/10).
Hal tersebut ditetapkan ketika seluruh Inspektorat Kabupaten/Kota se Kalbar melakukan rapat koordinasi dan evaluasi caturwulan ke tiga tahun 2010 di Kabupaten Kayong Utara. Dia menuturkan, di usia pemerintahannya yang baru 3 tahun dan baru menjalankan satu tahun APBD tahun 2009 dan APBD 2010 (masih dalam proses) tidak membuat kabupaten ini minim prestasi dalam hal perbaikan laporan keuangan pemeriksaan Inspektorat Kalbar. Bahkan, rencananya evaluasi mendatang akan dilakukan di Kubu Raya. "Insya Allah Mei 2011, kita pula yang menjadi tuan rumah," tutur mantan Kadis Pertanian Kubu Raya ini.
Ardanihans mengakui prestasi yang diraih Inspektorat Kubu Raya diperoleh berkat kerja keras dan kerja sama seluruh SKPD dalam hal perbaikan laporan keuangan pemeriksaan Inspektorat Kalbar. Terkait gugatan dari salah satu LSM tentang temuan BPK dari APBD tahun 2009, Ardanihans menegaskan seluruh temuan tersebut telah ditindaklanjuti.
"Sesuai skedul rencana aksi yang ditetapkan BPK, paling lambat perbaikan itu diselesaikan 31 Agustus 2010 dan sudah diserahkan kepada Bupati Kubu Raya. Kemudian pada 1 September 2010, perbaikan itu telah diserahkan kepada BPK," kata Ardanihans. Ia menjelaskan, temuan-temuan tersebut yang menyangkut administrasi juga langsung ditindaklanjuti berupa peringatan bupati dan teguran bupati kepada SKPD yang juga telah dilampirkan dalam laporan ke BPK.
Begitu pula menyangkut masalah Perubahan Tuntutan Ganti Rugi. Semuanya sudah ditindaklanjuti masing-masing SKPD. "Tanda bukti setorannya sudah dilampirkan juga," jelasnya.
Lanjutnya, mengensai masalah temuan penilaian aset yang masih belum tuntas, Ardanihans melihat masalah ini memang tidak mudah untuk menyelesaikannya. Pasalnya, permasalah aset yang ada di Kubu Raya juga masih terkait dalam masa transisi dari kabupaten induk.
"Kita belum selesai penilaian kembali. Artinya, masalah aset masih berproses dan sudah ditindaklanjuti," bebernya. Lebih jauh dia mengatakan, Kubu Raya, baru setahun melaksanakan APBD (2009, red).
"Intinya semua temuan itu sudah diperbaiki dan kita masih menunggu tanggapan dari BPK yang tentunya memerlukan waktu juga. Kita tunggu saja hasilnya," ujarnya. Sedangkan temuan biaya konsultasi yang juga dipertanyakan, hal itu beber Ardanihans merupakan biaya jasa konsultan perencanaan dan pengawasan. "Bukan biaya konsultasi perjalanan bupati," tukasnya.

Humas Sekretariat Derah
Kabupaten Kubu Raya

BUPATI KUBU RAYA GELAR SYUKURAN UNTUK JAMAAH HAJI

KUBU RAYA. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menggelar syukuran untuk melepaskan jamaah haji Kubu Raya yang akan segera berangkat ke tanah suci. Dalam kesempatan tersebut, Muda menuturkan tahun 2011 mendatang kouta jamaah haji untuk kabupaten yang dipimpinnya akan mengalami peningkatan.
"Dalam waktu dekat, Kubu Raya akan memiliki Kantor Departemen Agama definitif. Sehingga tahun depan, kouta jamaah haji Kubu Raya pastinya akan meningkat," kata Muda usai menggelar kegiatan selamatan keberangkatan jamaah haji Kubu Raya di kediaman pribadinya, Selasa malam (19/10).
Dengan terbentuknya Depag di Kubu Raya, dia juga optimis, pelayanan haji untuk masyarakat kabupaten itu bisa dilakukan lebih maksimal lagi. Muda berharap dengan keberadaan Depag Kubu Raya nantinya, kouta jamaah haji untuk kabupaten itu bisa bertambah, sehingga masyarakat yang sudah lama ingin menunaikan ibadah haji namun terhambat karena minimnya kouta ke depan bisa lebih terbuka peluang lainnya. Dalam kegiatan selamatan tersebut dihadiri oleh 149 orang jamaah haji Kubu Raya yang akan menunaikan ibadah haji.
Muda berpesan para jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci tersebut dapat mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin, sehingga pada saat pelaksanaannya nanti bisa maksimal dan menjadi haji yang mambrur.
Dia juga berharap, para jamaah haji bisa puas dengan pelayanan yang diberikan Pemkab Kubu Raya dalam mempersiapkan keberangkatan para jamaah haji. Diakuinya, meski saat ini kabupaten itu belum memiliki kantor Departemen Agama Definitif, namun dia mengakui pihaknya melalui Bidang Sosial Setda Kubu Raya sudah berusaha melakukan yang terbaik bagi jamaah haji Kubu Raya.
Sementara itu, Kabag Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya Tahun 2010 ini, ada 500 masyarakat Kubu Raya yang mengajukan permohonan haji, namun yang terakomodir hanya 155 orang. Jumlah tersebut ternyata mengalami penurunan, lantaran ada beberapa jamaah haji yang mengajukan mutasi untuk menjadi peserta haji di Kota Pontianak, sehingga saat ini jumlah jamaah haji Kubu Raya menjadi 149 orang. "149 orang calon jamaah haji Kabupaten Kubu Raya akan berangkat menuju Batam pada tanggal 28 Oktober mendatang," kata Jakarianusyah.
Jamaah haji kabupaten termuda di Kalbar itu nantinya akan bergabung dalam kloter 18 Embarkasi Batam bersama dengan jamaah Kabupaten Pontianak, Kabupaten Bengkayang dan Kota Pontianak. "Sebelum berangkat para tamu Allah ini juga diberikan vaksin meningitis oleh Dinas Kesehatan yang dilaksanakan di Masjid Attaqwa Arang Limbung tanggal 25 September 2010 dan manasik putaran terakhir insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 18 kemarin hingga 21 Oktober 2010 mendatang," tuturnya.
Lebih jauh dia mengatakan, tahun ini Kabupaten Kubu Raya akan mengikutsertakan 2 orang Petugas Haji Daerah yang bertugas sebagai pembimbing haji dan pemandu haji. Dua orang tersebut masing-masing Nasution Usman dan Usman Adam.
Sementara untuk tenaga kesehatan yang ditunjuk yaitu Okta Sucianto dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya gagal berangkat karena masalah qouta haji yang terbatas. "Namun demikian, insya Allah kita akan memberikan bekal obat-obatan yang diberikan langsung kepada para calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci," bebernya.
Oleh karena itu, dia berharap agar para jamaah nantinya dapat menjaga stamina dan kesehatan baik selama dalam perjalanan maupun tatkala sudah berada di Kota Mekkah dan Madinah. Sebab, berdasarkan informasi yang didapatkannya, kondisi dan situasi di sana sangat jauh berbeda dengan di Indonesia.
Untuk itu, dia memberikan tips kepada para calon jamaah haji agar banyak mengkonsumsi buah-buahan dan minum air putih agar kondisi tubuh bisa prima terutama pada minggu pertama dan kedua.
Dia menceritakan pengalamanya pada tahun lalu, sekitar 60 % jamaah haji mengalami demam ringan, batuk dan pilek pada minggu kedua setelah berada di Kota Mekah. "Hal ini karena masa penyesuaian di tempat dan alam berbeda serta aktifitas yang padat serta semangat yang tinggi untuk melaksanakan ibadah di masjidil haram," ucapnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

OPTIMALKAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT

SUNGAI RAYA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya fokus dibidang kesehatan masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam Rapat Kooordinasi dalam rangka Sosialisasi & Publikasi Data Kependudukan dan Kesehatan Kab. Kubu Raya Selasa (19/10). Rapat yang dihadari sejumlah tenaga kesehatan dan pendidikan KKR serta para dekan Untan ini bertemakan Pendidikan dan Kesehatan untuk Semua.
Muda mengatakan bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. “Pendidikan dan kesehatan penentu tingkat kesejahteraan”, ungkapnya. Upaya percepatan dimulai dengan database yang tepat dan perencanaan yang benar di tingkat implementasinya, seperti tata kelola administrasi, sistem monitoring dan kontrol yang fokus kepada sasaran.
Dibidang kesehatan yang dibutuhkan yaitu dengan memperbanyak pusat-pusat kesehatan di tingkat kecamatan yang menghubungkan kecamatan dan desa. Di tiap kecamatan minimal ada puskesmas rawat inap, pustu menjadi puskesmas dan diagendakan poskesdes dan polindes. Sebagai upaya monitoring, strateginya memecah atau memperbanyak puskesmas dibanding rumah sakit, karena di tingkat kecamatan dan desa lah yang lebih membutuhkan pelayanan kesehatan dibanding rumah sakit tapi dengan jumlah yang sedikit. Pola pelayanan yang menyebar diharapkan dapat menjangkau masyarakat secara luas.
Muda juga berharap peran serta masyarakat secara aktif dalam hal ini. “Harapan dari Pemkab upaya percepatan bisa membuat seluruh komponen bisa melibatkan diri secara aktif dalam proses pelayanan, admisnistrasi dan sebagainya sehingga peningkatan dibidang kesehatan berjalan optimal” ujarnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Kamis, 14 Oktober 2010

PEMBANGUNAN KUBU RAYA SUDAH BERJALAN 61 PERSEN

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan SH mengatakan memasuki triwulan keempat APBD Kubu Raya tahun anggaran 2010, seluruh program pembangunan yang terdapat di dalamnya sudah terlaksana sekitar 61 persen.
"Memasuki triwulan keempat dan telah dibahasnya APBD Perubahan Kabupaten Kubu Raya tahun anggaran 2010, sebesar 61 persen anggaran telah diserap untuk proses pemerintahan di Kubu Raya yang ada di seluruh SKPD mulai dari dinas hingga kecamatan," kata Muda, di Kecamatan Sungai Raya, Senin, 11/10 kemarin.
Lanjutnya, APBD Kabupaten Kubu Raya tahun anggaran 2010 yang telah disahkan oleh DPRD Kubu Raya akhir tahun lalu sebesar Rp.567.104.460.301,00,- dan telah direalisasikan hingga triwulan ketiga lalu mencapai Rp.339.530.876.835,00,- dan sisanya Rp.227.573.583.466,00,- atau 59,87 persen, ditambah realisasi yang sudah berjalan beberapa hari terakhir, jumlahnya telah mencapai 61 persen.
Muda menjelaskan, sebagian besar dana yang belum direalisasikan tersebut juga ada pada Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan yang diperuntukkan pembangunan 80 lokal perpusatakaan.
"Untuk pengelolaan DAK Pendidikan ini, ada perubahan dari swakelola menjadi sistem lelang. Jadi kita masih menunggu petunjuk teknis dari Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, jadi ini bukan kelalaian kita, kalau petunjuk itu sudah ada, jelas hal ini akan kita realisasikan secepatnya," jelas Muda.
Di sisi lain, sebagai perbandingan anggaran tahun lalu, realisasi APBD Kubu Raya mencapai 98.17 persen, untuk itu Muda berharap untuk tahun ini, realisasinya paling tidak bisa setara dengan tahun lalu.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

KUBU RAYA PERCEPAT PROGRAM PRIORITAS DAN PELAYANAN PUBLIK

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengungkapkan percepatan program prioritas pelayanan publik di kabupaten yang dipimpinnya mengalami kemajuan cukup pesat.
"Jika dibandingkan pada tahun 2009 lalu, tahun 2010 ini pelayanan publik yang telah dilakukan Pemkab Kubu Raya berjalan dengan pesat," kata Muda, di Kecamatan Sungai Raya, Senin, 11/10 kemarin.
Dia mencontohkan, jika pada APBD 2009 lalu anggaran untuk pendidikan hanya dianggarkan Rp30,5 miliar, dalam APBD 2010 mengalami peningkatan hingga Rp108 miliar dengan persentase kenaikan 256,89 persen.
Demikian pada bidang kesehatan, pada APBD 2009 hanya dianggarkan Rp12,4 miliar, pada tahun APBD 2010 mengalami peningkatan hingga Rp19,02 miliar, dengan persentase kenaikan 52,40 persen. Sedangkan pada bidang infrastruktur pada APBD 2009 dianggarkan Rp46 miliar, pada APBD 2010 meningkat menjadi Rp.115 miliar dengan persentase kenaikan 150 persen.
"Dari tiga anggaran belanja publik tersebut semuanya sudah berjalan 61 persen. Padahal ini baru memasuki triwulan ketiga. Saya optimis sebelum akhir tahun, semua program tersebut sudah selesai," beber Muda.
Dia juga mengungkapkan, sama seperti APBD tahun 2009 lalu, tahun ini Pemkab Kubu Raya juga lebih mengedepankan belanja publik dari pada belanja pegawai.
Pada APBD tahun 2009 lalu, belanja publik atau tidak langsung mencapai 42,96 persen. Sedangkan pada APBD tahun 2010, belanja publik kembali ditingkatkan menjadi 51, 34 persen dari total APBD Kubu Raya.
"Dengan adanya peningkatan persentase belanja tak langsung atau belanja publik ini, jelas para pejabat Kubu Raya sudah banyak mengalah kepada masyarakat. Dan hal ini memang kita lakukan, karena belanja langsung untuk masyarakat menjadi prioritas kita," ucap Muda.
Lanjutnya, pada anggaran yang ada dalam APBD perubahan tahun 2010 juga difokuskan untuk melanjutkan program yang sudah ada pada APBD Kubu Raya Tahun 2010.
Dalam hal ini, Pemkab Kubu Raya akan tetap memfokuskan pembangunan sarana infrastruktur yang ada, terutama dalam pembangunan jalan poros.
Muda juga menjelaskan, APBD Perubahan 2010 kali ini merupakan penguatan terhadap kebijakan-kebijakan tersebut sehingga perubahan anggaran itu hanya sebatas pada penambahan atau penyesuaian terhadap rencana penerimaan daerah.
Dijelaskannya, penambahan dan penyesuaian itu meliputi penambahan lain-lain pendapatan daerah yang sah, berupa Dana Percepatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah.
Dana Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi, Alokasi Tunjangan Profesi Guru, Dana Alokasi Tambahan Penghasilan Bagi Guru, Dana Percepatan Infrastruktur Pendidikan (DPIP).
Kemudian, Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (DPIPD) dan penyesuaian atau pergeseran anggaran dan penambahan alokasi dana pada kegiatan-kegiatan tertentu yang sebelumnya tidak mampu terdukung secara optimal.
"Dalam perubahan APBD ini juga kita menganggarkan beberapa kegiatan dan program baru untuk menyesuaikan terhadap RPJMD yang telah ditetapkan yang sebelumnya tidak diakomodir pada Anggaran Murni Tahun Anggaran 2010," jelas Muda.
Muda juga menginformasikan dana yang diperoleh Pemkab Kubu Raya dalam perubahan APBD ini mengikuti petunjuk penggunaan dana, baik melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri maupun petunjuk dari Menteri Keuangan.
"Petunjuk-petunjuk itu telah kita tuangkan dalam Peraturan Bupati Kubu Raya sehingga alokasi dana tersebut dalam perubahan ini merupakan penuangan kembali dari Peraturan Bupati ke dalam Peraturan Daerah," katanya.
Hal ini dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 serta Surat Menteri Keuangan Nomor : S-376/MK.7/2010 serta Surat Menteri keuangan Nomor :S-80/MK.7/2010.

Sementara itu, Ketua DPRD Kubu Raya, Sujiwo, menyatakan dalam APBD Perubahan ini 70 persen diarahkan untuk belanja publik. Artinya lebih besar belanja publik dari pada belanja pegawai.
"Kita sangat sependapat dengan program-program yang dicanangkan dalam APBD Perubahan yang 99 persen merupakan rencana dari lembaga eksekutif," kata Sujiwo.
Setelah Perda APBD perubahan itu sudah disahkan beberapa waktu lalu, Sujiwo menyatakan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap berbagai kebijakan yang telah dituangkan.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Minggu, 03 Oktober 2010

PKK KUBU RAYA KOMITMEN HAPUS BUTA AKSARA


Sungai Raya. Tim Penggerak pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kubu Raya berkomitmen membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya memberantas buta aksara. Hal tersebut dikatakan Ketua TP PKK Kabupaten kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan saat membuka kegiatan Keaksaraan Fungsional di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Rabu (29/9).
Rosalina mengatakan TP PKK Kabupaten Kubu Raya telah membentuk dan melakukan pembinaan terhadap kelompok keaksaraan fungsional. Namun, untuk pemberantasan buta aksara selama ini hanya bisa dilakukan di kawasan dekat perbatasan Ibukota, baik Kecamatan maupun kabupaten, sehingga sejak dimekarkan, berbagai informasi mudah diakses oleh masyarakat.
Bertepatan adanya program keaksaraan fungsional yang diperuntukan bagi 6 kecamatan dengan kuota 36 kelompok belajar, sebagian masyarakat Kubu Raya sudah bisa mengikuti program pemberantasan buta huruf ini.
Rosalina menuturkan, gerakan TP PKK merupakan mitra pemerintah, khususnya bidang pendidikan. Itu karena tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia ditentukan indikator angka buta aksara. “Perhatian TP PKK KKR terhadap keaksaraan fungsional ini sebagai perwujudan dari Sepuluh Program Pokok PKK yang salah satunya mendukung pembangunan pendidikan,” ucap dia
Ia menambahkan TP PKK Kecamatan telah membentuk dan menggerakkan kelompok keaksaraan fungsional di masing-masing kecamatan. Pembentukan kelompok keaksaraan fungsional merupak kerjasama TP PKK Provinsi Kalbar dan TP PKK Kabupaten Kubu Raya. “Kita berharap, gerakan ini memberi sumbangsih nyata memberantas buta aksara di Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Senin, 20 September 2010

RAKERNAS APKASI KE-2 BERJALAN LANCAR




SUNGAI RAYA. Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (Apkasi) ke-2 tahun 2010 yang berlangsung di Dangau Hotel Kubu Raya Jum’at (17/9) lalu berlangsung lancar. Sedikitnya 25 orang bupati dari seluruh Indonesia dan sejumlah Kepala SKPD hadir saat itu.
Korwil Apkasi Kalbar, Muda Mahendrawan menegaskan dalam agenda Rapat Dewan pengurus Pusat Apkasi sepenuhnya membahas persoalan hubungan antara Pemerintah Daerah (Pemda) dalam hal ini kabupaten dengan Pemerintah Pusat. “itu yang kita bahas selain pembahasan pengisian kekosongan struktur pengurus Apkasi yang lowong diantaranya sekretaris umum dan beberapa bidang lain” ujar Muda. Menurutnya, bukan hal-hal lain yang sebetulnya menjadi pokok bahasan, seperti adanya bantuan hukum kepada kepala daerah yang terlibat masalah hukum dan lainnya.
Meski bukan menjadi rangkaian pembahasan, namun Bupati Kubu Raya menjelaskan bahwa lembaga ini memang menyediakan jasa bantuan hukum. “Bukan berarti mereka pasang badan” tuturnya.
Muda memaparkan revisi UU no 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah juga menjadi topik yang serius dibahas. “Ini erat kaitannya dengan pemerintahan daerah, sebab kita ingin agar dengan revisi itu adanya sinkronisasi antara program pemerintah daerah dengan pemerintah pusat supaya pembangunan di daerah cepat terealisasi.
Ketua umum Apkasi, Sujono mengatakan rapat tersebut dapat menjadi media untuk bertukar pengalaman dan informasi agar kepala daerah terhindar dari masalah hukum. “Melalui kegiatan ini, kita mesti meningkatkan kinerja kita sebagai kepala pemerintah daerah tentunya dengan mengikuti peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku” ujar Sujono yang juga Bupati Pacitan, jawa Timur.
Menurutnya, banyak kepala daerah yang terbentur masalah hukum karena beberapa kebijakan yang dibuat bertentangan dengan ketentuan hukum dan peraturan pemerintah pusat yang berlaku. Untuk itu dibutuhkan kecerdasan khusus bagi kepala daerah untuk mengelola daerah dengan bersih dan jujur karena tidak ada lagi celah yang bisa dilihat secara terang oleh masyarakat.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Kamis, 16 September 2010

Silaturahmi di Kantor Bupati



SUNGAI RAYA. Meski PNS di lingkungan Pemkab Kubu Raya sudah mulai menjalankan aktifitas kerja seperti biasa, tetapi suasana lebaran masih terasa. Usai Apel pagi jum’at (17/9) Bupati beserta jajarannya bersilaturahmi dengan seluruh pegawai negeri sipil dimulai dari tingkatan staf hingga pejabat esselon II. Silaturahmi atau lebih dikenal dengan Halal bihalal yaitu dengan bersalaman dan saling bermaafan merupakan tradisi seusai libur lebaran dimana dalam setahun bekerja terdapat perbedaan pendapat, salah maupun khilaf. “Ketika kembali bekerja diharapkan ada suasana baru dan sikap yang positif diantara rekan kerja dengan saling bermaafan,” ungkap Iskandar Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah KKR.
Beberapa PNS terlihat sangat antusias untuk menyalami orang nomor satu di KKR itu. Antrian yang panjang tapi teratur satu persatu bersalaman memutar meskipun terlihat rintik hujan mulai turun. Yuni (27) mengaku senang bisa langsung bersalaman dengan Bupati dan Kepala SKPD lainnya. Bagi yang belum sempat berkunjung ke kediaman pejabat-pejabat KKR ini adalah momen yang tepat, lanjut Iskandar.
Usai silaturahmi Muda secara simbolis menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada ketiga orang Sekretaris Desa (sekdes), masing-masing yaitu Suprapto dan Sanusi dari Kecamatan Terentang dan Daeng Helmi dari Kecamatan Teluk Pakedai sebagai pegawai negeri sipil.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

DEWAN PENGURUS APKASI RAPAT DI KUBU RAYA

SUNGAI RAYA. Meski Kubu Raya merupakan Kabupaten yang baru dimekarkan, tetapi telah dipercaya untuk menggelar agenda nasional yang dihadiri sebanyak 25 bupati yang ada di seluruh Indonesia yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Jum’at (17/9) yang membahas berbagai agenda penting, diantaranya pembahasan persiapan Rakernas VII Apkasi tahun 2011 yang akan dilaksanakan di Kalbar, tepatnya di Kabupaten Kubu Raya pada awal tahun 2011 mendatang, serta pemilihan sekretaris Umum Apkasi dan mengisi kekosongan posisi Dewan Pengurus Apkasi periode 2009-2013.
“Rapat tersebut digelar di Randayan resort Sungai Raya. kita akan memilih Sekretaris Umum Apkasi dan mengisi kekosongan posisi Dewan Pengurus Apkasi periode 2009-2013” ungkap Agus Supriadi, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah KKR.
Bupati KKR, Muda Mahendrawan selaku Korwil Apkasi kalbar mengatakan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan rapat Korwil Apkasi Kalimantan Barat siap memfasilitasi tempat dan waktu serta dukungan lainnya yang diperlukan.
“Terkait KKR menjadi tuan rumah dalam rakernas VII Apkasi tahun 2011, maka diperlukan pembahasan persiapan-persiapan dalam pelaksanaan Rakernas. Untuk itu jum’at (17/9) akan dilaksanakan rapat bersama 25 Bupati beserta rombongan dari masing-masing kabupaten yang ada di seluruh Indonesia,” kata Muda.
Muda menambahkan terpilihnya KKR menjadi tempat dilaksanakannya rakernas VII Apkasi tahun 2011 merupakan usulan dan gagasan pada saat acara Rakernas Apkasi di Madiun tahun lalu. Korwil Kalbar mengajukan agar Rakernas dilaksanakan di Kalbar.
“dalam pengajuan kita memberanikan diri mengajukan diri agar Rakernas dilaksanakan di wilayah luar Jawa. Alhamdulilah Korwil Kalbar dipercaya Apkasi pusat menjadi tuan rumah dan kita kita akan melakukan pembahasan persiapannya,” ungkap Muda.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Kamis, 19 Agustus 2010

Potong Tumpeng pada HUT RI Ke-65



Sungai Raya. HUT RI Ke-65 di Kantor Bupati Bupati Kubu Raya berlangsung lancar. acara yang digelar selasa malam dengan agenda ramah tamah, selain merayakan HUT RI Ke-65 juga bertepatan dengan ulang tahun orang nomor satu di Kubu Raya. Panitia memberikan kejutan kepada Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang saat itu genap berusia 40 tahun. 3 tumpeng dengan berbagai macam bentuk dan tema dipersiapkan. untuk HUT RI, diberi miniatur bendera merah putih di puncak tumpeng, sedangkan untuk ultah kedua tumpeng terdapat foto Muda Mahendrawan masing-masing ketika masa beliau kanak-kanak (5 th) dan dewasa. "ini mengingatkan masa kecil saya dulu." kata Muda.
Dari ketiga potongan tumpeng diberikan kepada orang-orang yang berbeda yaitu Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien, tokoh veteran Kalbar dan yang paling spesial untuk istri tercinta, Rosalina Muda Mahendrawan. acara yang diselingi hiburan musik khas timur tengah ini juga memberikan apresiasi berupa penghargaan kepada masing-masing bidang yaitu, kesehatan, pendidikan, koperasi, perikanan, siswa-siswi pawai ta'aruf dan para petugas paskibra.
Dalam sambutannya, Muda mengatakan agar kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas dalam mengentaskan kemiskinan. "kalau dulu kita dijajah belanda, tapi sekarang masyarakat kita masih banyak dijajah kemiskinan. tingginya angka putus sekolah dan minimnya infrastruktur. inilah tugas kita agar masyarakat bisa merdeka dari hal tersebut." ujar Muda.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Minggu, 15 Agustus 2010

SOSIALISASIKAN KESEJAHTERAAN PEREMPUAN DAN KECERDASAN SHOLAT


BATU AMPAR. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kubu Raya bekerjasama dengan bagian Kesejahteraan Sosial (kesos) Sekretariat Daerah Kubu Raya menyelenggarakan latihan pengelolaan program dan penyuluhan (LP3) PKK. Acara yang berlangsung di SMP Karya Bersama Batu Ampar, Selasa (22/6) dimulai dengan tari-tarian dari siswi sekolah yang menyambut ketua tim berserta rombongan.
Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan LP3 merupakan program kegiatan yang sifatnya nasional yang menunjang program kegiatan pemerintah. Perempuan perlu untuk diberdayakan agar program cepat sampai tujuan. “Dalam mensosialisasikan suatu program peran ibu-ibu sangat besar sekali karena ibu-ibu lebih mudah bersosialisasi dalam kesehariannya, misalnya ibu-ibu sering berkumpul dalam kegiatan pengajian, arisan dan lain-lain dengan membicarakan banyak hal yang dengan itu mudah untuk penyampaian informasi kepada masyarakat” ujarnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh para kepala Desa, tim penggerak PKK Desa dan Kecamatan, muspida dan masyarakat ini mengedukasi tentang pentingnya administrasi yang baik, pembentukan desa sadar hukum serta sosialisasi UU dan HAM yang dipaparkan dari masing-masing pokja. “Minimal dalam 1 Kecamatan ada 1 Desa sadar hukum” ungkap Rosa. Desa sadar hukum merupakan program yang mendapatkan penghargaan dari Pemerintah pusat, tentunya dengan adanya desa sadar hukum bukan hanya penghargaan yang diinginkan tetapi juga rasa tentram dan aman. Dalam LP3 PKK intinya adalah 10 program pokok PKK itu sendiri. kegiatan ini dilanjutkan dengan kecerdasan sholat bagi dari bagian Kesos. “Diharapkan dengan kegiatan ini program yang direncanakan cepat terealisasi dengan baik dan tentunya bisa meningkatkan ibadah dan keimanan kepada Tuhan” Kata Rosa.
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dan pembagian hadiah kepada para peserta dan anak-anak.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Pal IX Wakili Kubu Raya Lomba Desa Tingkat Provinsi



Kubu Raya. Desa Pal IX Kecamatan Sungai kakap mewakili Kubu Raya dalam Lomba Desa Tingkat provinsi, Rabu (16/6). Acara yang berlangsung sejak pagi hari itu dihadiri para kepala Dinas dan badan serta Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan. Aspek yang dinilai dalam lomba desa meliputi aspek Pemerintahan, Kebijakan, Sosial Masyarakat, Ekonomi, Pendidikan dan keamanan di wilayahnya. Tim penilai yang terdiri dari 9 orang dari berbagai elemen mulai dari dinas terkait hingga PKK satu persatu menjambangi lokasi penilaian setelah paparan dari Kepala Desa (Kades) Pal IX.
Kades Pal IX, Muhamad Nurdin mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung sehingga desa ini agar bisa mewakili Kubu Raya ke tingkat Provinsi. Ia menyatakan kesiapannya dalam ajang ini dan kegiatan ini memberi pengaruh yang besar bagi masyarakat Desa Pal IX. “Terima kasih atas partisipasi dari seluruh masyarakat, Ajang ini memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat” ungkapnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyatakan bangga dan mendukung penuh kegiatan ini. Muda mengingatkan bahwa kegiatan ini tidak lepas dari peran serta Kepala Desa, Dusun dan Camat. Agar masyarakat sejahtera harus dimulai dari tingkat keluarga, yaitu dengan meningkatkan gizi keluarga. “Cikal bakal pemuda yang cerdas dan terampil dari gizi yang baik di keluarganya” kata Muda. Beliau juga terus mengkampanyekan tentang beras lokal yang kemungkinan akan menjalin kerjasama dengan Dolok dalam penyediaan Raskin Beras Lokal. “Raskin Beras lokal bagi masyarakat diharapkan dapat menjadi model atau contoh” ujarnya. Kedepannya diharapanya Pal IX bukan hanya mewakili Kubu Raya di tingkat Provinisi tetapi dapat mewakili Kubu Raya ke Tingkat Nasional.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

BUDAYAKAN KREATIFITAS SEJAK DINI

SUNGAI RAYA. Dalam rangka meningkatkan minat dan budaya membaca di kalangan siswa-siswi sekolah, Arpusda Kubu Raya menyelenggarakan lomba baca puisi dan mewarnai tingkat TK dan Sekolah Dasar (SD) Se-kabupaten Kubu Raya Senin (265/04). Acara yang dibuka oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan ini diikuti oleh 100 siswa TK untuk kategori mewarnai dan 54 siswa SD untuk kategori baca puisi di 9 Kecamatan.
Muda berpesan agar kegiatan ini dapat membangun semangat dan kreatifitas di mulai sejak usia dini. Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan minat baca bagi siswa-siswi TK dan SD ini memperebutkan piala bergilir dari Bupati kubu Raya.
Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah, Maryani mengatakan “Kegiatan ini untuk memotivasi dan merangsang agar siswa-siswi dapat berkreatifitas yang dimulai dari tingkat pendidikan paling dasar” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama dan diharapkan dapat dijadikan event tahunan. “Kedepannya akan ditingkatkan bukan hanya untuk tingkat TK dan SD saja tapi untuk tingkat SLTP dan SMU” lanjut Maryani.
Setiap sekolah diwajibkan untuk mewakili sekolahnya dengan 1 peserta putra dan 1 peserta putri bagi tingkat TK dan masing-masing 3 orang perwakilan bagi peserta putra dan putrid untuk tingkat SD. Kedepannya dalam mensosialisakan minat baca bagi siswa-siswi dan masyarakat Kubu Raya Arpusda akan memberikan hadiah menarik bagi yang berkunjung ke Perpustakaan Daerah dan akan diupayaan mobil keliling agar dapat menjangkau ke Kecamatan-Kecamatan.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Selasa, 02 Maret 2010

KUNJUNGAN KERJA BUPATI KUBU RAYA DI DESA TELUK BAYUR KECAMATAN TERENTANG


Dalam rangka pembinaan masyarakat, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan melakukan kunjungan kerja ke Desa Teluk Bayur Kecamatan Terentang tanggal 19 Februari 2010.
Pada kesempatan kunjungan ini dimanfaatkan Bupati didampingi Kepala Dinas yang terkait mengadakan dialog tatap muka dengan aparat pemerintahan Desa, Kecamatan dan para tokoh masyarakat, unsur organisasi kemasyarakatan, wanita, pemuda di masjids Nurul yakin Desa teluk Bayur.
Kedatangan Bupati dan rombongan disambut antusias dari warga masyarakat . hal ini terlihat dari kehadiran masyarakat dalam kegiatan dialog cukup banyak untuk mendengarkan pengarahan Bupati dan mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan usulan dan saran bagi kemajuan masyarakat di Desa khususnya Kepala Desa Teluk Bayur.
Mengatakan atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bupati dan telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan pembangunan pertanian dan lain-lain di Desa Teluk Bayur.
Camat Terentang, Rasudi, S.Sos, M.Si mengharapkan Pemkab Kubu Raya memberikan perhatian yang lebih besar lagi pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Terentang dan kepada masyarakat diharapkan agar mendukung program dan kebijakan pembangunan serta ikut serta menciptakan ketertiban dan keamanan yang kondusif sehingga seluruh aktifitas dapat dijalankan dengan baik.
Dihadapan masyarakat Bupati Kubu Raya mengatakan sumber daya alam di Kecamatan Terentang masih sangat potensial dengan dikelola untuk kepentingan bagi kesejahteraan masyarakat, untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar ikut serta berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan dan mengawal program kebijakan pembangunan di Kecamatan maupun di desa-desa. Bupati mengajak masyarakat agar optimis dan berfikir positif agar kehidupan kedepannya lebih baik.
Kecamatan Terentang akan dijadikan sentra beberapa program dengan melakukan beberapa terobosan yang dapat memberikan pengaruh bagi investor dan pihak yang lain seperti masyarakat dari daerah lain untuk dating, bekerja dan membangun Terentang secara umum dan Desa Teluk Bayur khususnya.
Kunjungan kerja ini merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja yang sudah dijadwalkan dalam rangka melakukan pembinaan masyarakat, sosialisasi program dan kebijakan serta menyerap aspirasi, permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di pedesaan untuk segera dicarikan solusi mengatasi masalah tersebut kedepannya.
Pada kesempatan ini Bupati memberikan bantuan berupa: Benih padi untuk 40 kelompok tani seluas 1000 Ha, Benih padi hibrida untuk 5 kelompok tani seluas 50 Ha, benih jagung hibrida untuk 5 kelompok tani seluas 75 Ha, dan benih kedelai untuk 5 kelompok tani seluas 80 Ha.
Setelah kegiatan dialog tatap muka, Bupati beserta rombongan meninjau lokasi percetakan sawah di Desa Teluk Empening seluas 100 Ha.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

POSKESDES DAN PUSKESMAS DIBANGUN





SUNGAI AMBAWANG. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan meresmikan Puskesmas Desa Lingga dan Poskesdes Desa Simpang Kanan Senin (15/02). Bangunan yang dibangun dengan tanah seluas 5000 m2 tersebut merupakan tanah hibah dari masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Muda mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa serta masyarakat yang telah mendukung pembangunan puskesmas ini yaitu dengan menghibahkan tanah seluas 5000 m2.
Acara yang dimulai sejak pagi hari ini dibuka dengan tarian khas dayak dilanjutkan pemotongan kayu bambo oleh Bupati sebagi tanda puskesmas telah resmi untuk beroperasi. Pada kesempatan ini Kepala Desa Lingga mewakili masyarakat menyerahkan sertifikat tanah bangunan kepada Bupati Kubu Raya.
Muda mengingatkan kepada semua pihak, “Pemkab berusaha sepenuhnya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, jika masyarakat mempunyai keluhan silahkan untuk diselesaikan dengan baik dan kami akan senang jika masyarakat dapat menyampaikan atau melaporkan ke Pemerintah”, ungkapnya.
Di akhir acara Muda memberikan bantuan berupa bibit padi, pohon manggis dan hand player kepada kelompok tani yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan peternakan dan sejumlah Kepala SKPD. Untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Muda mengatakan “Pada tahun 2010 ini akan dipasang lampu penerangan jalan Kuala Ambawang menuju Desa Jawa Tengah”, janjinya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten kubu Raya

Perayaan Robo’- Robo’ Meriahkan Sungai Kakap




Sungai Kakap. Peringatan Robo’- Robo’ yang jatuh pada tanggal 10 Februari 2010 merupakan salah satu kegiatan budaya masyarakat khususnya kalangan suku bugis yang di laksanakan secara turun temurun yang berawal dari masyarakat di pulau Sulawesi. Di Kabupaten Kubu Raya, kegiatan ini berpusat di Kecamatan Sungai Kakap yang selalu ramai dikunjungi masyarakat setiap tahunnya.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang membuka acara tersebut mengatakan budaya robo’- robo’ dapat mempersatukan multi etnik dan menjadi satu budaya kemasyarakatan. Ia berharap pemuda dan masyarakat dapat melestarikan kebudayaan serta menjadikan budaya yang ada di KKR sebagai aset wisata dengan menawarkan promosi daerah.
Meski diguyur hujan, kegiatan robo’- robo' kali ini berlangsung meriah. Kegiatan ini selain diisi dengan ritual buang-buang juga ada tarian tradisional dan doa selamat.
Kegiatan Robo Robo, mengandung maksud, menolak bencana dengan mengadakan pembacaan do’a tolak bala, yang bertujuan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME. Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan kegiatan berupa pembacaan doa selamat, dan dilanjutkan dengan perlombaan sampan, bazaar makanan serta pameran pariwisata.
Ketua panitia, Sy Umar Abdulah mengatakan saat ini panitia telah menyelenggarakan kegiatan secara optimal.
Namun, karena cuaca yang tidak mendukung ada beberapa agenda yang kurang maksimal. Ia juga berharap agar acara tahunan ini dapat dianggarkan Pemkab KKR sehingga pelaksanaannya dapat berjalan dengan lebih meriah.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Peresmian Pasar Rakyat dan Pemadam Api Sungai Kakap




SUNGAI KAKAP. Dalam rangka mendukung pelaksanaan puncak ritual robo’-robo’ 1431 Hijriah atau tahun 2010, Wakil Bupati Kubu Raya, Andreas Muhrotien didaulat untuk meresmikan secara langsung pasar rakyat di pasar Beringin Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap Selasa (8/2) lalu yang dilanjutkan dengan peresmian bangunan baru Badan Pemadam Api Sungai Kakap yang terletak di sekitar kompleks pasar.
Acara yang dimulai dengan pawai nusantara dengan salah satu tariannya berupa tari Bali yang dibawakan oleh siswa-siswi pelajar Desa Sungai Kakap ini menunjukkan bahwa Kecamatan Sungai kakap dengan Multikulturisme yang berjalan dengan baik.
Andreas berpesan, “Para pengurus badan sosial tidak perlu berkecil hati, sebab para pemadam kebakaran disini bekerja tanpa gaji tapi mereka bekerja dengan maksimal dan tanpa pamrih malah di Jawa, mereka digaji tapi kinerjanya jauh berbeda dengan para petugas pemadam kebakaran yang ada disini”, ujarnya.
Untuk itu, saat ini BPA yang sudah memiliki satu buah mobil dan dua mesin diharapkan pada tahun berikutnya akan bertambah satu lagi. “Mulai dari yang kecil dulu, mudah-mudahan semangat yang kecil seperti ini datang dari Sungai Kakap untuk Kubu Raya”, ucap Anderas.
Camat Sungai Kakap, Sudiono Supriyanto mengatakan untuk pelaksanaan robo’-robo memang setiap tahunnya hanya dilakukan ritual saja, namun untuk tahun ini masyarakat setempat sudah mengemas kegiatan ini tidak hanya mengenai adat dan ritual. “Untuk tahun ini kita coba satu paket dalam rangka mendukung Visit Kalbar Year, yang tentunya meningkatkan kegiatan pariwisata di kalbar,” katanya.
Ritual robo’-robo’ pada Rabu (10/2), dikemas dalam acara berupa Sholat Shafar berjama’ah (bersama-sama) sekaligus Zikir yang siang harinya dilanjutkan dengan pelaksanaan ritual dan tolak bala robo’-robo’. “Acara selanjutnya kita paketkan untuk mengunjungi kelenteng tengah laut. Di sana akan kita tampilkan makanan ringan khas Tionghoa,” Jelasnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Selasa, 02 Februari 2010

Muda Sambut Baik Pembangunan Makodam



Kubu Raya. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyambut baik pembangunan Markas Komando Daerah Militer (Makodam XII ) Tanjung Pura di Desa Tebang Kacang Kecamatan Sungai Raya. Peninjauan lokasi pembangunan Makodam Sabtu (30/1) lalu dihadiri oleh Jendral TNI Goerge Toisutta beserta rombongan.
Muda yakin pembangunan ini akan memberikan dampak baik di segala sektor terutama perekonomian. Fasilitas yang akan dibangun berupa sarana kantor seluas 36 Ha, perumahan dinas untuk 3.060 personel seluas 64 Ha, fasilitas umum 24 Ha, dan sebesar 30 persen untuk riset serta 60 Ha untuk daerah resapan.
Dengan adanya pembangunan ini tentunya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Tebang Kacang maupun Kecamatan Sungai Raya. “Rencanya akan dibangun perumahan dinas untuk 3.060 personel. Dengan jumlah personel sebesar itu tentu akan menggerakkan sektor riil, terutama untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, para personel akan berbelanja di sekitar kawasan Tebang Kacang, hal ini akan memunculkan sentra-sentra perdagangan baru terutama toko sembako dan lainnya,” ungkap Muda.
Kebutuhan sehari-hari ini akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memenuhinya. “Kebutuhan seperti sayur mayur, lauk pauk termasuk beras merupakan peluang pasar bagi para petani dan nelayan, apalagi jumlah personel yang ditempatkan ribuan orang,” paparnya.
Dalam proses pembangunannya kelak juga akan memberikan dampak bagi perekonomian. “Dampak yang paling awal bahwa ada pergerakan ekonomi dengan proses pembangunan yang dilakukan seperti suplai bahan bangunan, tenaga kerja maupun warung-warungmakan dan minum,” ungkap Muda.
Pembangunan infrastruktur pendukung lainnya akan membuka kases bagi masyarakat seperti pembangunan jalan. “Saya mewakili masyarakat Kubu Raya menyampaikan terima kasih karena telah ditempatkan pembangunan Makodam disini,” katanya.
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasat) Jenderal TNI George Toisutta mengatakan dibentuknya Kodam di Kalbar selain mendapat sambutan positif dari masyarakat dan Pemerintah Provinsi Kalbar, juga sebagai pengulangan sejarah karena sebelumnya Kodam VI TPR berada di Kalbar sebelum dipindahkan ke Kalimantan Timur.
“Secara jujur dibentuknya Kodam untuk kepentingan pertahanan dan keamanan, tetapi juga ada kerinduan masyarakat akan ditingkatkannya status Korem menjadi Kodam,” kata George.
Pembangunan Kodam secepatnya akan dilakukan pada 2010, dan masih beberapa proses yang harus dilalui dalam pembentukan Kodam. “Mabes menargetkan tahun 2010 paling lambat bisa pertengahan dan akhir tahun tergantung anggaran,” ungkapnya.

Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Senin, 01 Februari 2010

Beras Lokal Kubu Raya 10 Ribu Karung Diluncurkan



Kubu Raya. Sebanyak 10 ribu karung beras lokal Kubu Raya diluncurkan selasa (26/1) kemarin. Peluncuran beras lokal ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian, Suswono yang sekaligus meresmikan Tahun Mekanisasi Pertanian di Kecamatan Sungai Kakap. “Beras lokal yang dicanangkan mulai akhir tahun lalu hingga saat ini sudah mencapai 100 ton. Meski jumlah itu tidak terlalu besar, namun produktivitas para petani sudah bisa terukur,” ujar Kadis Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, Ir. H. Saharjo MA usai peluncuran lalu.
Ia berharap kedepannya beras lokal Kubu Raya bukan hanya dikonsumsi oleh seluruh PNS di lingkungan Pemkab kubu Raya saja. “Masyarakat pun kita anjurkan untuk mengkonsumsi beras lokal ini” lanjutnya.
Saharjo yakin, setelah peluncuran ini, pemberdayaan beras lokal semakin maksimal dalam hal penyediaan dan pendistribusian barang serta pemasarannya. Saat ini Kubu Raya sudah memiliki berbagai keistimewaan, diantaranya memiliki dua kawasan KUAT (Kecamatan Sungai kakap dan Rasau Jaya), satu Kota Terpadu Mandiri (Kecamatan Rasau Jaya) dan pusat ALSINTAN (Kecamatan Sungai Kakap).
Ia menambahkan, untuk menindaklanjuti program beras lokal yang diterapkan tahun 2010 ini, pihaknya akan memperluas areal-areal untuk mendukung gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan penyedia sarana penggilingan padi. “Kita juga memperluas areal binaan binaan bisa terakomodir,” jelasnya.
Ini dilakukan agar pemberdayaan beras lokal mempunyai nilai tambah atau pendapatan bagi petani. Oleh karena itu pangsa pasarnya sudah jelas dan harus berdampak pada kesejahteraan para petani, lanjutnya.
Dalam peluncuran itu, Menteri Pertanian Suswono menghimbau kepada kabupaten/Kota di Kalimantan Barat agar bisa menerapkan pemberdayaan beras lokal yang yang telah diterapkan Kabupaten Kubu Raya. Menurutnya hal ini dapat dijadikan contoh bagi daerah lainnya. “Seharusnya tidak hanya di Kabupaten Kubu Raya, Daerah lain juga dapat menerapkan program seperti ini, kata suswono.
Suswono mendukung konsep yang telah diterapkan Pemkab Kubu Raya. bahkan ia mengapresiasi upaya Pemkab Kubu Raya yang telah memberikan perhatian khusus terhadap pertumbuhan pertanian.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Pemkab Kubu Raya MoU dengan Lanud Supadio



Sungai Raya. Pemkab Kubu Raya bekerjasama dengan Prinkopau TNI AU Lanud Supadio terkait pengumpulan donasi di Bandara Supadio. Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani senin (25/1) kemarin dihadiri oleh Bupati Kubu Raya, Danlanud Supadio dan sejumlah Muspida. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan “Kerjasama ini bukan mencari keuntungan donasi, tetapi menciptakan kerjasama dan kedekatan dengan Lanud Supadio sebagai salah satu instansi vertikal Pemerintahan, ujarnya.
Menurut Muda dalam menjalankan kerjasama ini diperlukan kepercayaan kedua belah pihak. Sebab, kerjasama ini dilakukan dengan itikad baik untuk mendukung berbagai pembangunan Kubu Raya, apalagi bandara supadio berada di wilayah kabupaten Kubu Raya.
Muda Menambahkan, salah satu kewajiban Pemkab dengan donasi ini adalah dengan terus membangun pelayanan di Bandara Supadio, agar masyarakat pemberi donasi tidak kecewa. Tak hanya itu Pemkab juga berjanji akan transparan melakukan pemungutan donasi dan pihaknya akan mentransparansi ke publik. Hal ini juga agar kepercayaan masyarakat ke Pemkab dan Koperasi Puskopau dapat terjaga.
Kepala Dinas Perhubungan Kubu Raya, Zaini Umar mengatakan bahwa kerjasama dengan koperasi TNI AU sebelumnya sudah dibicarakan jauh hari. Ia berharap agar kerjasama ini dapat terjalin baik sebagaimana mestinya. “Tentunya hasil donasi bisa memberikan masukan positif mendukung berbagai pembangunan di Kubu Raya” ucapnya.
Zaini menambahkan, MoU ini berpengaruh besar dalam pendapatan donasi. Dinas sendiri menargetkan setidaknya ada 800 – 100 penumpang setiap harinya yang bisa ditarik donasi. Jumlah itu jauh dibawah penumpang yang diperkirakan berangkat yakni sekitar 2 ribu penumpang setiap harinya. “Kalikan saja Rp 5000 per penumpang. Tentunya target donasi ini akan maksimal”, ungkapnya.
Danlanud Supadio Kolonel Pnb Yadi Indrayadi yang menandatangani MoU tersebut mengatakan bahwa koperasi Prinkopau Lanud Supadio sangat senang dengan kerjasama ini. “Kami berjanji akan tetap mengutamakan transparansi pengumpulan. Sehingga donator tahu untuk apa saja keuangan tersebut digunakan, katanya mengakhiri”.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Pemkab KKR Gagas Pelayanan Satu Atap



Acara Standar Operation Procedure (SOP)

Kubu Raya, Dalam rangka meningkatkan pelayanan yang cepat dan optimal kepada masyarakat, Kabupaten Kubu Raya terus berbenah dengan pelayanan satu atap dalam pengurusan perizinan. Hal tersebut dibahas dalam rapat standard operating procedure (sop) yang dihadiri oleh Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dan sejumlah Kepala SKPD Kab. Kubu Raya Kamis (21/01).
Dalam pelayanan terpadu nantinya, Plt. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kubu Raya, Maria Agustina, SE.M.Si menegaskan Pemkab Kubu Raya menerapkan system CEPAT, MUDAH dan TRANSPARAN. Untuk pelayanan ini Maria mengaku pihaknya sudah berupaya untuk meminimalisir berbagai persyaratan agar proses perizinan tidak menjadi sulit,namun tentunya tetap sesuai dengan koridor yang ada. “Untuk tahap awal ini,kita akan layani lima SKPD dulu perizinannya. Yakni, Disperindag, Badan Lingkungan Hidup, Dukcapil, BPKKAD dan Cipta Karya, sedangkan jenis pelayanannya silahkan datang langsung ke kantor Bupati Kubu Raya” ungkapnya. Untuk jenis perizinan Maria membeberkan ada dua bagian, yakni perizinan umum dan perizinan khusus. Perizinan umum jelasnya cenderung bersifat non parallel artinya tidak begitu banyak membutuhkan prasyarat. “ada syarat izin lain yang menjadi syarat keluarnya izin tersebut contohnya Amdal yang harus disertai dengan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan lainnya. Disamping itu, perizinan ini sedikit memakan waktu sebab berkaitan dengan penataan kawasan dan hal-hal yang bersifat kebijakan teknis struktural maupun vertikal” ungkapnya.
Bupati kubu Raya Muda Mahendrawan dalam arahannya optimis bahwa pelayanan satu atap ini akan berjalan dengan baik demi meningkatkan pelayanan yang cepat, tepat dan berkualitas untuk masyarakat Kubu Raya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Penyerahan DPA dan Kas Anggaran SKPD



Kubu Raya, Di awal tahun 2010 ini, seluruh SKPD Kubu Raya sudah bernafas lega, sebab Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) telah diserahkan langsung oleh Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, SH di Hotel Randayan, Senin (18/1) lalu. Selain penyerahan DPA, Bupati juga menyerahkan anggaran kas SKPD tahun anggaran 2010 serta penandatanganan pakta Integritas antara bupati dan Kepala SKPD se Kubu Raya.
Kepada para kepala SKPD yang hadir, Muda meminta agar dalam penyelenggaraan pemerintahan hendaknya semua unsur harus bekerja sama dan tetap fokus terhadap penyelesaian permasalahan dan pelaksanaan program yang sudah dicanangkan. “saya yakin, jika semua satu pemikiran dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentu daerah ini tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkembang, “ungkap muda.
Disisi lain, sebagai kepala daerah, Muda akan melakukan pemantauan ketat terhadap penggunaan anggaran tersebut. “Sudah bukan zamannya lagi, aparatur pemerintah mengeluarkan pembiayaan untuk hal-hal yang tidak berguna. Jika kita berorientasi kepada kepentingan masyarakat, saya yakin tidak ada gejolak yang akan terjadi,” paparnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Pelantikan Pejabat Esselon



Kubu Raya. Usai melantik beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Kubu Raya Desember tahun lalu, Jum’at (15/1) lalu, Bupati Kubu Raya, Muda mahendrawan, SH kembali melantik 343 para pejabat teknis di lingkungan Pemkab Kubu Raya. dari yang dilantik, 300 diantaranya para pejabat Esselon IV dan 3 diantaranya Esselon III.
Usai melantik, secara tegas muda menyatakan kepada para pejabat yang saat dilantik sedikit menunjukkan sikap yang kurang patut sebagai abdi Negara, bahwa zaman sekarang sudah berubah, saat ini para pelayanan publik selalu dituntut optimal. “jadi pejabat sekarang sudah tidak enak. Kita lihat saja, jadi wakil presiden saja bisa diteriaki orang. Apalagi jadi pejabat di lingkungan pemerintahan kabupaten.”katanya.
Menurutnya, hal itu merupakan tanda-tanda pergeseran. Inilah konsekuensi suatu Negara yang sedang berproses.
Meski masih baru, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di daerah ini harus optimal, namun Muda yakin para pejabat dan pegawai di Kubu Raya mampu dan harus yakin, bisa merubah bangsa ini.
Muda mengajak, bagi yangs udah dilantik, sudah sepantasnya mencoba bekerja bukan untuk atasan. “coba lihat kepekaan, Insya Allah jika tergali maka pola pikir kita tidak akan terkungkung pada itu-itu saja. Padahal, saya yakin, jika demikian setiap harinya akan ditemukan berbagai inovasi. “ungkapnya Muda.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Membangun Agro Bisnis di Pedesaan



Dalam rangka membangun daerah pedesaan menuju masyarakat agro sejahtera dan mandiri, Pemkab Kubu Raya dan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) mengadakan kesepakatan dalam program Prima Tani untuk tahun 2010 Rabu (13/01). Dalam penandatangan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Kubu Raya dan pihak BPTP.
Prima Tani merupakan Program Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mempercepat penyampaian dan pengembangan inovasi teknologi pertanian yang intinya membangun model percontohan Agro Industrial Pedesaan (AIP) dan Sistem Usaha Intensifikasi & Diversifikasi Usaha (SUID). Pelaksananya adalah masyarakat tani, lembaga swasta, Pemda, Badan Litbang, Deptan dan lembaga terkait lainnya yang bekerja bersama secara partisipatif dan terkoordinasi berdasarkan Rancang Bangun. Pada awal kegiatan Prima Tani, peran BPTP Kalimantan Barat sangat besar dan berangsur-angsur mengecil selanjutnya diambil alih oleh Pemda seiring ditransfernya kegiatan ini ke Pemda setempat.
Wujud dukungan yang diberikan berupa Laboratorium lapangan agribisnis dalam wilayah administratif Desa serta inovasi di bidang teknologi dan inovasi kelembagaan. Program ini bertujuan mempercepat pemasyarakatan dan adopsi teknologi inovatif, memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat-guna spesifik pengguna dan lokasi, mewadahi dan mensinkronkan Program Lingkup Deptan, mempercepat pencapaian kesejahteraan petani, serta melestarikan sistem pertanian dan lingkungan yang hasil akhirnya diharapkan dapat terbentuknya Agro Industrial Pedesaan (AIP) dan terbentuknya Sistem Usaha Intensifikasi Diversifikasi (SUID). Pada tahap awal telah dibangun laboratorium lapangan agribisnis yang berlokasi di Desa Sui Itik Kecamatan Sui Kakap. Program Prima Tani yang dimulai sejak tahun 2005 juga diposisikan untuk mendukung Program Pengembangan Kawasan usaha Agribisnis Terpadu (KUAT) Kakap Bangkit. Dengan berjalannya program ini pendapatan rumah tangga tani di Desa Sui Itik mulai tahun 2005 sampai 2008 meningkat dari tahun ke tahun. Untuk program Prima tani tahun ini Pemkab Kubu Raya akan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menyiapkan pembiayaan berupa APBD, DK, TP, DAK dan sumber daya lain yang tidak mengikat.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Pererat Silaturahmi, Semangat Berprestasi



Kubu Raya, Sebagai Kabupaten termuda di Kalimantan Barat Kubu Raya berusaha untuk terus mengukir prestasi. Ini terbukti dalam Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) 2009 dimana Kubu Raya berhasil meraih 21 trophy dari delapan kegiatan yang digelar dalam momen tersebut. Pada kegiatan pawai budaya, kontingen KKR meraih juara tiga se-Kalbar. Untuk parade tarian Melayu, meraih tiga trophy. Pada parade lagu Dayak, mendapatkan tujuh trophy, salah satunya sebagai penyaji terbaik dan kontingen KKR pada kegitan ini akan mewakili Kalbar ke tingkat nasional. Untuk festival barongsai yang diwakili oleh satuan Kapeleri, berhasil meraih juara kedua se-Kalbar. Pada kegiatan lomba sumpit (putri), juga meraih juara satu dan akan mewakili Kalbar ke tingkat Nasional.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyambut antusias keberadaan kontingen dengan mengadakan silaturahmi di kediaman beliau minggu (10/01). Acara yang dibuka dengan pemberian piagam penghargaan kepada para kontingen secara simbolik ini berlangsung meriah dan berkesan. Dalam sambutannya Muda mengatakan “Akan mendukung kegiatan di bidang pariwisata dan budaya, dan kedepannya akan mengadakan pawai budaya sepanjang jalan protokol A. Yani 2 sehingga dapat terekspos dan masuk ke dalam rekor MURI”, ungkapnya.
Acara yang dimulai malam hari ini juga memberikan hiburan bagi para kontingen yang lelah dengan rutinitas latihan yang ketat. Sejumlah Kepala SKPD juga ikut bernyanyi dan bergoyang untuk memeriahkan suasana.
“Kubu Raya mempunyai banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan, terutama SDM yang berkualitas dan bisa menjadi agen budaya daerah yang dapat mewakili Kubu Raya di tingkat nasional” ujarnya.
Para kontingen tampak terhibur dengan adanya acara ini, mereka saling bersilaturahmi mengenal satu sama lain dan memotivasi untuk terus berprestasi.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

Selasa, 12 Januari 2010

KKR Inspiring Kalimantan Barat


Muda Raih Borneo Tribune Award 2009

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan keluar sebagai peraih Man of The Year 2009 ‘Borneo Tribune Award’ yang diselenggarakan Harian Borneo Tribune. Penganugerahannya berlangsung di Pendopo Gubernur, Rabu (30/12) malam.
Penghargaan bagi bupati yang penuh enerjik dan inovasi tersebut diserahkan Ketua Dewan Pers Indonesia pertama, Atmakusumah
Munculnya nama Muda yang belum genap setahun memimpin kabupaten termuda di Kalimantan Barat sebagai nominee dan peraih Borneo Tribune Award tersebut didasari beberapa penilaian atas ucapan, ide, tindakan dan konsep yang disampaikannya.
Bupati Kubu Raya ini dinilai layak mendapatkan penghargaan Borneo Tribune Award bidang Eksekutif mengingat Muda merupakan sosok inspiring bagi Kalbar dengan gebrakannya merevolusi budgeting dengan mengalokasikan belanja langsung sebesar 49 persen dan 51 persen untuk belanja tidak langsung dari APBD Kubu Raya 2010.
Selain itu juga menerapkan beras lokal untuk pemenuhan kebutuhan beras bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Kubu Raya.
Muda terus merevolusi mindset birokrasi di jajaran Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sehingga memberikan kemudahan, kedekatan dan kecepatan pelayanan publik.
Selain itu juga ia menjadikan prioritas utama bagi pemberdayaan masyarakat pertanian dan nelayan di perdesaan melalui beras lokal, mekanisasi pertanian, asuransi pertanian dan pembangunan berbasis perikanan serta kelautan.
Muda juga mengedepankan pemberdayaan kaum perempuan melalui pembentukan Koperasi Grameen sehingga berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan emasukan muatan lokal pendidikan entrepreneur bagi pelajar SMA/SMK di Kabupaten Kubu Raya serta merancang bangun kebijakan-kebijakan publik yang berpihak kerakyatan.
”Sejumlah penilaian di atas menjadi landasan bagi kami untuk menganugerahkan Borneo Tribune Award inspirator bagi Kalimantan Barat,” ucap Pemimpin Umum PT Borneo Tribune Press, H Nur Iskandar.(Hairul Mikrad, Borneo Metro, Pontianak)

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya