Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Senin, 13 Juni 2011
BERAS LOKAL : BUPATI BANTAH GUNAKAN BERAS DARI LUAR
Sungai Raya, Kalbar, 6/6 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dengan tegas membantah beras lokal yang menjadi produk unggulan kabupaten yang dipimpinnya berasal dari luar Kubu Raya seperti isu yang beredar saat ini.
"Isu tersebut sudah cukup lama saya dengar. Tapu kita berani memastikan bahwa itu tidak benar," kata Muda di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, sejak beras lokal Kubu Raya di produksi, hingga saat ini Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia Jaya Bersama sebagai sektor hilir dari produksi beras tersebut selalu menggunakan beras petani Kubu Raya.
Hal tersebut dilakukan agar beras lokal laris terjual, sehingga para petani di kawasan Kubu Raya tidak merugi.
"Itu sesuai dengan komitmen kita dari awal. Karena tujuan kita memproduksi beras lokal itu bukan untuk mencari untung, tetapi lebih untuk mensejahterakan petani," tuturnya.
Dia mengakui, saat ini memang KPRI Jaya Bersama kesulitan stok dalam pengadaan beras akibat banyaknya permintaan pasar. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya akan terus mencetak lahan sawah baru, untuk memenuhi kebutuhan beras lokal tersebut.
Areal persawahan baru tersebut diperkirakan seluas 2000 hektare, di beberapa kecamatan di Kubu Raya, guna memperkuat ketahanan pangan. "Seperti di Kecamatan Batu Ampar, Kubu, Terentang, Kuala Mandor B, dan Teluk Pakedai," tuturnya.
Selama ini daerah pengembangan padi lahan pertanian hanya fokus di dua kecamatan saja, yaitu di Kecamatan Kakap dan Rasau Jaya. Total luas sawah di Kabupaten Kubu Raya mencapai 54.000 hektare.
"Mudah-mudahan dengan diperluasnya lahan pertanian padi baru, maka ke depannya Kubu Raya akan menjadi salah satu sentra produksi beras terbesar di Kalbar," katanya.
Pengembangan sawah baru itu, termasuk dari rencana pemerintah Kalbar, yaitu menjadikan pulau Kalimantan sebagai pulau pangan di Indonesia.
"Dengan demikian, beras lokal petani bisa laris di pasaran," kata Muda.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, Suharjo mengaku, untuk membantu mengembangkan program beras lokal, maka dipersiapkanlah program food estate.
"Program ini berasal dari Pemerintah Pusat. Dan Kubu Raya menjadi salah satu bagian yang ditunjuk untuk mengembangkan program tersebut," tuturnya.
Tujuan dari Pembangunan Food Estate itu adalah membangun suatu sentra pertanian untuk produksi pangan melalui kegiatan perluasan areal dan optimasi lahan dengan membentuk kemitraan antara petani dengan swasta/pengusaha yang bergerak di bidang tanaman pangan.
Selain itu, kata Suharjo, juga diarahkan untuk mewujudkan kawasan dengan produk unggulan di daerah pengembangan yang nantinya diharapkan akan meningkatkan nilai tambah hasil pertanian khususnya tanaman pangan yang dapat bersaing dipasar global.
"Dan untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional sebagai salah satu unsur penting dari ketahanan nasional, harus didukung oleh tiga aspek penting yaitu aspek ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan," katanya.
Aspek penyediaan yang dalam hal itu ditentukan oleh faktor produksi pangan mengandung makna perlunya penyediaan pangan yang cukup sepanjang waktu, dengan mengutamakan pemenuhannya bersumber dari hasil produksi daerah Kabupaten Kubu Raya, sehingga Kabupaten Kubu Raya terbebas dari ketergantungan pangan kepada pihak luar.(ROx)