Sungai Raya, Kalbar, 20/5 - Pemerintah Kecamatan Sungai Raya mencoba melestarikan budaya pembuatan pokok telur dengan mengadakan lomba merangkai pokok telur yang di ikuti oleh sepuluh desa di kecamatan tersebut.
"Kita merasa perlu melestarikan buadaya pembuatan pokok telur ini karena selain memiliki nilai budaya juga memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat," kata Camat Sungai Raya, Bahtiar di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, dalam setiap kegiatan besar masyarakat Melayu seperti pernikahan, gunting rambut, khataman Al Qur'an dan perayaan lainnya pokok telur selalu menjadi kebutuhan utama. Bahkan saat ini bentuk pokok telur semakin bervariasi.
"Jika ini ditangkap dengan baik oleh masyarakat tentu menjadi peluang usaha baru yang sangat menjanjikan. Makanya kita menggelar kegiatan ini," ucap Muda.
Menurutnya, lomba itu sebagai ajang kreativitas ibu-ibu yang ada di 10 desa itu sekaligus mengangkat kembali adat budaya daerah.
"Bayangkan saja kalau ini terus dikembangkan. Harganya saja kalau di Pontianak bisa mencapai Rp400 ribu-an," ungkapnya.
Dengan adanya perlombaan itu menurut dia hendaknya dapat menjadi motivasi bagi kaum ibu yang lainnya untuk berlomba-lomba menciptakan pokok telok sesuai dengan kreativitas seninya masing-masing sehingga ada daya tarik.
"Kita dari pihak kecamatan akan berupaya membantu mempromosikan dan menyebarkan informasi tentang kreativitas pokok telok ini kepada masyarakat luas dan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga dapat menjadi perhatian," jelasnya.
Selain itu, kreativitas seni pokok telok ini dapat ditampilkan dalam setiap even-even tertentu seperti acara akad nikah atau pameran baik yang ada di Kubu Raya maupun di tempat lain.
Ia optimis ini bakal menjadi potensi bisnis yang menggiurkan. Apalagi pokok telok ini kerap digunakan untuk mengiringi pernikahan adat budaya Melayu.
"Kalo undangan tak dikasih pokok telok nih biasenye suke nak merajok. Jadi udah tradisi orang suke nak minta pokok telok karene kesannye bede kalo udah dikasih. Jadi kalo kite liat ini potensi gak ntok angkat budaye Melayu," tutur Camat dengan logat Melayu kental.(Rendra)