Sungai Raya, Kalbar, 16/4 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengimbau seluruh pelajar SMA/MA/SMK yang mengikuti ujian nasional untuk tidak mempercayai bocoran jawaban soal yang beredar luas saat pelaksanaan UN tersebut.
"Kita mendapatkan informasi sejak Minggu kemarin banyak siswa yang mendapatkan bocoran soal UN. Bisa dipastikan bocoran soal itu tidak benar karena tidak mungkin soal bisa bocor mengingat proses pengamanan yang sangat ketat sudah dilakukan," kata Muda di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, bocoran soal itu jelas bisa mengecoh konsentrasi siswa. Karena, jika siswa tidak percaya diri dan percaya dengan bocoran soal tersebut jelas bisa menjerumuskan siswa menjawab soal dengan isian yang salah.
"Jelas ini bisa berbahaya, makanya kita minta siswa untuk lebih percaya diri dalam menjawab soal dan tidak terpengaruh dengan bocoran tersebut," katanya.
Muda menuturkan jika para pelajar terlihat optimis dapat menyelesaikannya dengan baik ketika mengerjakan soal UN tersebut.
"Mereka harus meyakinkan dirinya jika dengan kejujuran mereka akan mendapatkan sesuatu yang maksimal ketika mengisi soal tersebut," tuturnya.
Muda mengatakan distribusi soal UN semuanya berjalan aman dan lancar tanpa adanya gangguan. Diharapkan kepada para pelajar untuk konsentrasi dalam mengisi soal ujian yang mereka hadapi.
"Kita berharap prestasi dan angka kelulusannya sangat baik. Kami optimis para pelajar akan jujur, bagaimana pun pembangunan karakter yang kita upayakan terbangun di dalam diri para pel" tuturnya.
Muda juga menjanjikan akan memberi penghargaan berupa tur pelatihan kewirausahaan ke pusat wirausaha di luar Kalimantan kepada lima siswa SMA/MA/SMK dengan nilai tertinggi dari hasil Ujian Nasional tahun ini.
"Untuk itu kita harapkan hal ini bisa menjadi motivasi bagi siswa di Kubu Raya untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam UN nanti. Kita sengaja tidak memberi penghargaan berupa barang dan uang kepada siswa, namun kita ganti bentuknya menjadi tiket untuk pendidikan kewirausahaan dan karakter di pusat pendidikan dan latihannya langsung untuk membangun pemikiran baru bagi siswa sekaligus bekal berharga bagi mereka setelah lulus dari SMA," katanya.
Dia menyatakan, saat ini tempat pelatihan wirausaha dan karakter tersebut memang belum ditetapkan karena pihaknya masih menjajaki tempat terbaik.
"Ada beberapa tempat pusat pelatihan wirausaha dan karakter yang sedang kita jajaki, makanya kita akan mencari yang terbaik. Yang jelas lokasinya berada di luar Kalimantan, agar selain memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi siswa, juga bisa menjadi sarana refreshing (penyegaran) bagi mereka," tuturnya.(ROx)
Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Rabu, 18 April 2012
KUBU RAYA WUJUDKAN APBD PRORAKYAT
Sungai Raya, Kalbar, 16/4 - Peningkatan anggaran sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan umum menjadi perhatian khusus Pemkab Kubu Raya, sehingga APBD setiap tahunnya benar-benar mewujudkan kebijakan prorakyat.
"Muara akhirnya dengan APBD prorakyat ini terjadi penekanan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini juga salah satu barometer kemajuan dari sebuah daerah pemekaran, seperti di Kubu Raya ini," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin.
Dia memastikan pemerintah berupaya terus-menerus menekan angka kemiskinan dan pengangguran, meski diakuinya semua itu harus melalui proses dan tidak bisa serta merta langsung jadi dan instan.
Pertanian dan nelayan, ditegaskan Bupati Muda, adalah dua sektor yang juga menjadi perhatian pemerintah. Karena dari dua sektor itu banyak yang bisa dihidupkan untuk pemberdayaan ekonomi.
Muda mengatakan, berbagai bantuan telah digelontorkan bagi para petani dan nelayan di Kubu Raya, seperti pencetakan sawah yang tahun ini ada sekitar 2.000 hektare dan bantuan untuk sampan nelayan.
Sementara itu Faisal Reza dari LSM JARI Borneo melihat banyak program yang digaungkan Pemkab Kubu Raya telah berjalan secara proposional.
"Indikatornya dapat dilihat dari angka kemiskinan yang sudah mulai menurun, sementara jumlah penduduk lebih dari 500 ribu jiwa. Pendapatan per kapita meningkat Rp17 juta per tahun pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 Rp15 juta," katanya.
Sementara di bidang kesehatan, kematian ibu dan anak telah dapat ditekan. Bayi gizi buruk pada tahun 2009 mencapai 75 anak namun di tahun 2010 menurun menjadi 21 anak. Begitu pula bayi gizi kurang dari 1.142 anak pada tahun 2009 menjadi 370 di tahun 2010.
Secara terpisah, pengamat Sosial Kalbar, Jumadi yang juga berprofesi sebagai Dosen Fisipol Universitas Tanjungpura mengatakan, dari analisis yang dilakukan pihaknya, angka kemiskinannya di Kubu Raya saat ini tinggal 6,17 persen. Itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh elemen di Kubu Raya.
"Karena soal kemiskinan tidak hanya tanggung jawab dari legislatif namun juga eksekutif maupun masyarakat," tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, porsi penganggaran dalam APBD 2012 lebih banyak porsinya untuk belanja langsung yakni di atas 52 persen dibandingkan untuk belanja pegawai.
"Kita tahu mayoritas penduduk Kubu Raya bekerja di sektor pertanian dan nelayan. Sementara di dua sektor inilah yang taraf kehidupannya masih di bawah garis kemiskinan," katanya.
Untuk itu menurut dia diperlukan komitmen dan transparansi untuk membangun sistem penganggaran yang pro rakyat dengan berdasarkan pada tiga argumen APBD yang pro rakyat yakni kondisi kemiskinan, kebijakan sosial ekonomi serta semangat desentralisasi dan demokrasi lokal.
Untuk mewujudkan itu ada tiga langkah politik yakni "political will" (kemauan politik) parpol dan DPRD, proses teknoratik serta proses partisipatif dengan membuka informasi, baik melalui media massa maupun aspirasi yang disampaikan rakyat.
"Jika itu berjalan maka pengangguran dan kemiskinan secara pelan tapi pasti akan berkurang," katanya.(ROx)
"Muara akhirnya dengan APBD prorakyat ini terjadi penekanan angka kemiskinan dan pengangguran. Ini juga salah satu barometer kemajuan dari sebuah daerah pemekaran, seperti di Kubu Raya ini," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin.
Dia memastikan pemerintah berupaya terus-menerus menekan angka kemiskinan dan pengangguran, meski diakuinya semua itu harus melalui proses dan tidak bisa serta merta langsung jadi dan instan.
Pertanian dan nelayan, ditegaskan Bupati Muda, adalah dua sektor yang juga menjadi perhatian pemerintah. Karena dari dua sektor itu banyak yang bisa dihidupkan untuk pemberdayaan ekonomi.
Muda mengatakan, berbagai bantuan telah digelontorkan bagi para petani dan nelayan di Kubu Raya, seperti pencetakan sawah yang tahun ini ada sekitar 2.000 hektare dan bantuan untuk sampan nelayan.
Sementara itu Faisal Reza dari LSM JARI Borneo melihat banyak program yang digaungkan Pemkab Kubu Raya telah berjalan secara proposional.
"Indikatornya dapat dilihat dari angka kemiskinan yang sudah mulai menurun, sementara jumlah penduduk lebih dari 500 ribu jiwa. Pendapatan per kapita meningkat Rp17 juta per tahun pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 Rp15 juta," katanya.
Sementara di bidang kesehatan, kematian ibu dan anak telah dapat ditekan. Bayi gizi buruk pada tahun 2009 mencapai 75 anak namun di tahun 2010 menurun menjadi 21 anak. Begitu pula bayi gizi kurang dari 1.142 anak pada tahun 2009 menjadi 370 di tahun 2010.
Secara terpisah, pengamat Sosial Kalbar, Jumadi yang juga berprofesi sebagai Dosen Fisipol Universitas Tanjungpura mengatakan, dari analisis yang dilakukan pihaknya, angka kemiskinannya di Kubu Raya saat ini tinggal 6,17 persen. Itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh elemen di Kubu Raya.
"Karena soal kemiskinan tidak hanya tanggung jawab dari legislatif namun juga eksekutif maupun masyarakat," tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, porsi penganggaran dalam APBD 2012 lebih banyak porsinya untuk belanja langsung yakni di atas 52 persen dibandingkan untuk belanja pegawai.
"Kita tahu mayoritas penduduk Kubu Raya bekerja di sektor pertanian dan nelayan. Sementara di dua sektor inilah yang taraf kehidupannya masih di bawah garis kemiskinan," katanya.
Untuk itu menurut dia diperlukan komitmen dan transparansi untuk membangun sistem penganggaran yang pro rakyat dengan berdasarkan pada tiga argumen APBD yang pro rakyat yakni kondisi kemiskinan, kebijakan sosial ekonomi serta semangat desentralisasi dan demokrasi lokal.
Untuk mewujudkan itu ada tiga langkah politik yakni "political will" (kemauan politik) parpol dan DPRD, proses teknoratik serta proses partisipatif dengan membuka informasi, baik melalui media massa maupun aspirasi yang disampaikan rakyat.
"Jika itu berjalan maka pengangguran dan kemiskinan secara pelan tapi pasti akan berkurang," katanya.(ROx)
PKK: TONJOLKAN KARAKTER DESA DENGAN KOMPETISI
Sungai Raya, 15/4 - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kubu Raya Rosalina Muda Mahendrawan mengharapkan, setiap desa di kabupaten itu meningkatkan potensi dan pembangunan dengan menonjolkan karakter yang menjadi ciri khas masing-masing.
"Setiap desa harus memiliki ciri khas dan karakter masing-masing agar bisa memiliki nilai tambah dari berbagai aspek pembangunan. Melalui kegiatan lomba desa se-Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang diikuti oleh 110 desa, diharapkan menjadi ajang kompetisi untuk meningkatkan percepatan pembangunan di setiap desa," katanya di Sungai Raya, Minggu.
Rosalina menilai kegiatan tersebut sebagai ajang kompetensi sekaligus bentuk evaluasi hasil pembangunan desa yang bersifat mendorong kebersamaan dan swadaya gotong royong.
"Penilaian kali ini untuk mengevaluasi dan menilai tingkat perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat sehingga dapat mengindikasikan tingkat perkembangan desa selama kurun waktu tertentu," tuturnya.
Dia menjelaskan, ada delapan indikator yang akan dinilai meliputi pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan desa, lembaga masyarakat serta pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
Ditambah dengan empat indikator pada tingkat nasional diantaranya keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintahan desa, inisiatif dan kreativitas daerah dalam pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa, tingkat kepatuhan kepada kebijakan penyelenggaraan pemerintah dan kinerja camat.
Desa-desa yang telah masuk dalam katagori penilaian antara lain Desa Padang Tikar II di Kecamatan Padang Tikar, Desa Retok Kecamatan Kuala Mandor B, Desa Teluk Empening di Kecamatan Terentang, Desa Jangkang Dua di Kecamatan Kubu, Desa Teluk Pakedai II di Kecamatan Teluk Pakedai, Desa Sungai Bulan di Kecamatan Sungai Raya, Desa Rasau Jaya I di Kecamatan Rasau Jaya, dan Desa Korek di Kecamatan Sui Ambawang.
"Sementara Kecamatan Sui Kakap tidak mengikuti lomba desa mengingat sudah merupakan desa-desa mandiri. Desa-desa yang diikutkan adalah desa-desa binaan menuju desa mandiri," kata Rosalina lagi.
Kepala Desa Retok, Sahidin mengatakan desanya siap menyajikan berbagai potensi unggulan. Salah satunya tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksaan program kegiatan pembangunan desa.
Begitu pula unggulan lain seperti pertanian dan perkebunan, perikanan, pelayanan kesehatan dan kehidupan bermasyarakat.
Sementara Camat Kuala Mandor B, Yansen Sibarani berharap tim penilai menikmati kehidupan bermasyarakat di Desa Retok yang terdiri dari dua suku besar yakni Dayak dan Madura bisa hidup berdampingan dengan kompak dan akrab, tidak pernah terpancing isu konflik apapun sepanjang peradaban mereka.
"Dengan semangat kekeluargaan dan semangat dalam membangun, Desa Retok merupakan desa terbaik se-Kuala Mandor B, oleh karena itu saya ajukan untuk ikut lomba desa, disini persaudaraan dan gotong royongnya sangat kuat," tuturnya.(ROx)
"Setiap desa harus memiliki ciri khas dan karakter masing-masing agar bisa memiliki nilai tambah dari berbagai aspek pembangunan. Melalui kegiatan lomba desa se-Kubu Raya, Kalimantan Barat, yang diikuti oleh 110 desa, diharapkan menjadi ajang kompetisi untuk meningkatkan percepatan pembangunan di setiap desa," katanya di Sungai Raya, Minggu.
Rosalina menilai kegiatan tersebut sebagai ajang kompetensi sekaligus bentuk evaluasi hasil pembangunan desa yang bersifat mendorong kebersamaan dan swadaya gotong royong.
"Penilaian kali ini untuk mengevaluasi dan menilai tingkat perkembangan pembangunan atas usaha pemerintah dan pemerintah daerah bersama masyarakat sehingga dapat mengindikasikan tingkat perkembangan desa selama kurun waktu tertentu," tuturnya.
Dia menjelaskan, ada delapan indikator yang akan dinilai meliputi pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan desa, lembaga masyarakat serta pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.
Ditambah dengan empat indikator pada tingkat nasional diantaranya keberhasilan pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintahan desa, inisiatif dan kreativitas daerah dalam pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa, tingkat kepatuhan kepada kebijakan penyelenggaraan pemerintah dan kinerja camat.
Desa-desa yang telah masuk dalam katagori penilaian antara lain Desa Padang Tikar II di Kecamatan Padang Tikar, Desa Retok Kecamatan Kuala Mandor B, Desa Teluk Empening di Kecamatan Terentang, Desa Jangkang Dua di Kecamatan Kubu, Desa Teluk Pakedai II di Kecamatan Teluk Pakedai, Desa Sungai Bulan di Kecamatan Sungai Raya, Desa Rasau Jaya I di Kecamatan Rasau Jaya, dan Desa Korek di Kecamatan Sui Ambawang.
"Sementara Kecamatan Sui Kakap tidak mengikuti lomba desa mengingat sudah merupakan desa-desa mandiri. Desa-desa yang diikutkan adalah desa-desa binaan menuju desa mandiri," kata Rosalina lagi.
Kepala Desa Retok, Sahidin mengatakan desanya siap menyajikan berbagai potensi unggulan. Salah satunya tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksaan program kegiatan pembangunan desa.
Begitu pula unggulan lain seperti pertanian dan perkebunan, perikanan, pelayanan kesehatan dan kehidupan bermasyarakat.
Sementara Camat Kuala Mandor B, Yansen Sibarani berharap tim penilai menikmati kehidupan bermasyarakat di Desa Retok yang terdiri dari dua suku besar yakni Dayak dan Madura bisa hidup berdampingan dengan kompak dan akrab, tidak pernah terpancing isu konflik apapun sepanjang peradaban mereka.
"Dengan semangat kekeluargaan dan semangat dalam membangun, Desa Retok merupakan desa terbaik se-Kuala Mandor B, oleh karena itu saya ajukan untuk ikut lomba desa, disini persaudaraan dan gotong royongnya sangat kuat," tuturnya.(ROx)
BUPATI JANJI HADIAHI SISWA TOUR KEWIRAUSAHAAN
Sungai Raya, 15/4 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menjanjikan memberi penghargaan berupa tour pelatihan kewirausahaan ke pusat wirausaha di luar Kalimantan kepada lima siswa SMA/MA/SMK yang mendapat nilai tertinggi pada ujian nasional tahun ini di kabupaten tersebut.
"Untuk itu kita harapkan hal ini bisa menjadi motivasi bagi siswa di Kubu Raya, Kalimantan Barat, untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasional (UN) nanti. Supaya dapat membangun pemikiran baru bagi siswa sekaligus bekal berharga bagi mereka setelah lulus dari SMA," kata Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.
Dia menyatakan, saat ini tempat pelatihan wirausaha dan karakter tersebut memang belum ditetapkan karena pihaknya masih menjajaki tempat terbaik.
"Ada beberapa tempat pusat pelatihan wirausaha dan karakter yang sedang kita jajaki, makanya kita akan mencari yang terbaik. Yang jelas lokasinya berada di luar Kalimantan, agar selain memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi siswa, juga bisa menjadi sarana refresing bagi mereka," tuturnya.
Muda menjelaskan, jika tahun sebelumnya dia merangsang siswa agar mendapatkan nilai tertinggi dengan memberikan hadiah laptop, tahun ini pola tersebut sengaja diubah. Karena, menurutnya, jika hanya memberikan hadiah uang dan barang, maka dampaknya tidak akan terlalu besar.
Namun, lanjut dia, dengan adanya pelatihan itu akan membangun pola pikir siswa agar lebih tangguh dan mampu mandiri.
Ia berharap siswa itu akan menularkan apa yang di dapatkannya kepada orang lain.
"Pelatihan kewirausahaan dan pendidikan karakter itu kita lakukan juga sesuai dengan program Pemkab Kubu Raya yang sudah membangun pendidikan kewirausahaan dari awal masa pemerintahan Kubu Raya. Dengan hal ini, program tersebut akan terus kita matangkan," katanya.
Muda menambahkan, dari hasil UN tersebut, pintar saja tidak cukup, karena perlu pembangunan karakter dari siswa yang lulus dengan nilai tertinggi.
Setidaknya, kata dia, hal itu menjadi motivasi bagi siswa lainnya yang akan menghadapi UN.
Mengenai upaya Pemkab Kubu Raya untuk menciptakan kejujuran siswa dalam UN, Muda menyatakan hal itu sudah dilakuannya jauh hari sebelumnya.
"Selain pengetatan melalui sekolah, seluruh peserta yang akan mengikuti UN juga sudah kita tanamkan nilai-nilai kejujuran dan semangat kerja keras melalui kegiatan nonton bareng Negeri Lima Menara yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan yang sangat baik untuk memotivasi anak," katanya.(ROx)
"Untuk itu kita harapkan hal ini bisa menjadi motivasi bagi siswa di Kubu Raya, Kalimantan Barat, untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam ujian nasional (UN) nanti. Supaya dapat membangun pemikiran baru bagi siswa sekaligus bekal berharga bagi mereka setelah lulus dari SMA," kata Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.
Dia menyatakan, saat ini tempat pelatihan wirausaha dan karakter tersebut memang belum ditetapkan karena pihaknya masih menjajaki tempat terbaik.
"Ada beberapa tempat pusat pelatihan wirausaha dan karakter yang sedang kita jajaki, makanya kita akan mencari yang terbaik. Yang jelas lokasinya berada di luar Kalimantan, agar selain memberikan pembelajaran dan pengalaman baru bagi siswa, juga bisa menjadi sarana refresing bagi mereka," tuturnya.
Muda menjelaskan, jika tahun sebelumnya dia merangsang siswa agar mendapatkan nilai tertinggi dengan memberikan hadiah laptop, tahun ini pola tersebut sengaja diubah. Karena, menurutnya, jika hanya memberikan hadiah uang dan barang, maka dampaknya tidak akan terlalu besar.
Namun, lanjut dia, dengan adanya pelatihan itu akan membangun pola pikir siswa agar lebih tangguh dan mampu mandiri.
Ia berharap siswa itu akan menularkan apa yang di dapatkannya kepada orang lain.
"Pelatihan kewirausahaan dan pendidikan karakter itu kita lakukan juga sesuai dengan program Pemkab Kubu Raya yang sudah membangun pendidikan kewirausahaan dari awal masa pemerintahan Kubu Raya. Dengan hal ini, program tersebut akan terus kita matangkan," katanya.
Muda menambahkan, dari hasil UN tersebut, pintar saja tidak cukup, karena perlu pembangunan karakter dari siswa yang lulus dengan nilai tertinggi.
Setidaknya, kata dia, hal itu menjadi motivasi bagi siswa lainnya yang akan menghadapi UN.
Mengenai upaya Pemkab Kubu Raya untuk menciptakan kejujuran siswa dalam UN, Muda menyatakan hal itu sudah dilakuannya jauh hari sebelumnya.
"Selain pengetatan melalui sekolah, seluruh peserta yang akan mengikuti UN juga sudah kita tanamkan nilai-nilai kejujuran dan semangat kerja keras melalui kegiatan nonton bareng Negeri Lima Menara yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan yang sangat baik untuk memotivasi anak," katanya.(ROx)
Rabu, 11 April 2012
BANGUN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PERTANIAN DAN PETERNAKAN
Sungai Raya, Kalbar, 11/4 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menjadikan bidang pertanian dan peternakan sebagai salah satu instrumen utama program pemerintah, mengingat sektor tersebut merupakan sektor andalan dan sangat efektif untuk terus dikembangkan dalam upaya membangun ekonomi masyarakat. "Untuk memajukan bidang pertanian dan perikanan di Kabupaten Kubu Raya, KTNA merupakan organisasi pertanian dan perikanan yang memiliki peranan penting untuk membantu pemerintah mencapai sasaran utama pelaksana pertanian dan nelayan," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat membuka kegiatan paripurna KTNA di Sungai Raya, Rabu. Menurutnya, organisasi tersebut dapat menjadi jembatan bagi pemerintah kepada pelaku pertanian, peternakan dan nelayan untuk membangun pemahaman bahwa menjadi petani dan nelayan sukses dan berhasdil. "Kita mengharapkan peran aktif KTNA membantu pemerintah untuk memberikan pemahaman yang baik kepada petani, peternak dan Nelayan Kubu Raya,untuk membangun harapan dan pemahaman positif akan profesi mereka sebagai petani, peternak dan nelayan sekalipun. Jika mereka bisa berhasil dan sukses, mereka bisa memajukan ekonomi keluarganya, yang terpenting adalah bagaimana membuat masyarakat itu bangga menjadi petani, peternak dan nelayan, dengan demikian produktifitas masyarakat semakin baik dan gairah pertanian terus meningkat," tuturnya. Dia berpendapat, pertanian, peternakan dan Nelayan memang sangat dekat dengan kultur masyarakat Kubu Raya. Untuk itu pemerintah selalu berupaya membuka peluang-peluang lebih besar dibidang tersebut, sebab sangat potensial mengembangkan bidang tersebut di Kubu Raya. Sehingga dengan demikian diyakini bahwa sektor pertanian mampu menjadi harapan kemajuan ekonomi masyarakat Kubu Raya. Terlebih lagi saat ini Kubu Raya merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam agenda nasional dalam pengembangan tanaman pangan dan sebagai basis utama pertanian. Dirinya juga mengharapkan kepada KTNA untuk lebih cepat melahirkan penyuluh-penyuluh swadaya pertanian, perikanan dan peternakan. "Kita harapkan dengan kehadiran KTNA ini, semakin banyak penyuluh swadaya yang profesional untuk mampu dan memberikan diri mentransformasi ilmu dan pengalaman mereka kepada petani lainnya. S,ebab jika petani sendiri yang memberikan pelatihan kepada sesama petani akan lebih efektif dan efisien, sebab mereka juga pelaku yang sudah berhasil," kata Muda. Sementara itu Ketua Komisi B DPRD Kubu Raya Suprapto, jugamenyampaikan hal serupa. Dia menginginkan KTNA di Kubu Raya benar-benar berperan dan bersinergi dengan program-program pemerintah, sehingga organisasi tersebut bisa bermanfaat bagi pertanian, peternakan dan Nelayan Kubu Raya dalam mengembangkan usaha pertanian dan perikanan masyarakat sebagi salah satu sektor yang potensia. "Seperti yang kita ketahui, latar belakang masyarakat Kubu Raya sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani. Untuk itu kita mengharapkan KTNA bisa menjadi organisasi yang memberikan manfaat dan andil besar baik kepada petani, nelayan dan pembangunan daerah," kata Suprapto.(ROx)
PEMKAB KUBU RAYA SALURKAN BANTUAN MOTOR DINAS
Sungai Raya, Kalbar, 9/4 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, menyerahkan bantuan berupa sepeda motor untuk kegiatan operasional kepada TNI AD yang memiliki wilayah tugas di kabupaten itu. "Sebelumnya kita sudah menyerahkan bantuan kepada pihak kepolisian, kini giliran TNI AD, yang bertugas di Kubu Raya yang juga kita bantu. Bantuan 11 buah motor dinas itu statusnya pinjam pakai dan kita serahkan langsung kepada Dandim 1201 Mempawah Letkol Parlin Sirait," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Senin. Muda mengharapkan adanya kerjasama yang efektif dan baik antara pemerintah dan instansi vertikal dalam mewujudkan pembangunan Kubu Raya agar menjadi kabupaten yang terdepan dan berkwalitas. Dia mengatakan kehadiran TNI dan POLRI dalam membantu pemerintah dilapangan sangatlah penting. Ia juga mengharapkan Petugas TNI AD yang bertugas dilapangan dan yang sudah diberi bantuan fasilitas motor operasional bisa lebih menjaga dan meningkatkan pelayanan di masyarakat. "Ini kita maksudkan untuk membantu petugas TNI yang bertugas di Kubu Raya, sehingga TNI dan Polri dapat meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat kita di Kubu Raya. Karena untuk mempercepat pembangunan daerah ini perlu peran serta dari semua pihak untuk ikut ambil bagian sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing," tuturnya. Sementara itu, Letkol Invantri Parlin Sirait yang mewakili Kodam 12 Tanjung Pura dan Kodim 1201 Mempawah mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih dan bersyukur dengan adanya perhatian serius dari pemerintah Kubu Raya terhadap petugas TNI AD yang bertugas dilapangan dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat di kabupaten itu. Ia mengatakan, pihaknya akan menjaga perhatian dan kepercayaan dari Pemerintah Kubu Raya dalam tugas pelayanan kepada masyarakat sebagaimana yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka sebagai TNI dalam membantu pemerintah. "Atas nama pimpinan saya, baik Kodam sampai Kodim saya menyampaikan ucapan terimakasih yang sangat dalam kepada pemerintah Kubu Raya yang memberikan perhatian serius terhadap kebutuhan anggota dilapangan dalam melaksanakan tugas, khususnya anggota yang bertugas dilapangan," kata Parlin. Ia juga menambahkan, tugas-tugas TNI di masyarakat dalam membantu pemerintah sangatlah vital sebab lansung bersentuhan dengan masyarakat, ada banyak yang menjadi tugas dan tanggung jawab antara lain dalam upaya menjaga stabilitas kehidupan bermasyarakat, menciptakan iklim gotong royong dimasyarakat dengan kegiatan bakti sosial, mulai dari kebersihan lingkungan dan lain sebagainya. "Tentu dengan adanya fasilitas pinjam pakai dari pemerintah KKR kita berharap akan sangat membantu petugas kita dilapangan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, untuk menciptakan kembali gotong royong dengan masyarakat dalam mengatasi berbagai persoalan di tengah-tengah masyarakat, termasuk juga gotong royong untuk membangun rumah-rumah penduduk yang tidak layak huni," tuturnya.(ROx)
KUBU RAYA PERKUAT SATUAN KERJA PNPM KECAMATAN
Sungai Raya, Kalbar, 9/4 - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kubu Raya melakukan penguatan kepada satuan kerja kecamatan untuk menunjang pelaksanaan program PNPM integrasi di kabupaten itu. "Program PNPM yang diperkenalkan sejak tahun 2007 memang telah terbukti berhasil dalam menunjang peningkatan partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin dalam proses pembangunan. Hal itu sesuai dengan tujuan dari PNPM itu dalam meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di pedesaan dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan," kata Kepala BPMPD Kubu Raya, Fauzi Kasim di Sungai Raya, Senin. Dia mengatakan, penguatan yang dilakukan pihaknya kepada satuan kerja PNPM tingkat kecamatan merupakan salah satu upaya pihaknya untuk memaksimalkan kembali program PNPM di Kubu Raya. Fauzi menjelaskan, prinsip dasar dibentuknya satuan kerja tingkat kecamata PNPM itu dibentuk sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan PNPM MPd di kabupaten Kubu Raya pada tahun-tahun sebelumnya. "Dasar pembentukkannya adalah SK Bupati yang diperkuat dengan SK Kepala BPMPD. Kita harapkan, melalui penguatan ini setiap pengurus PNPM di tingkat kecamatan bisa mendinamisasikan dan berkerjasama dengan berbagai pihak dalam berbagai pogram yang ada kepada pengurus PNPM di tingkat desa," katanya. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan juga menghimbau kepada seluruh pengurus PNPM tingkat kecamatan untuk benar-benar memanfaatkan program PNM tersebut dengan baik, pelaksanaan program tersebut bisa lebih berjalan maksimal. Menurutnya, PNPM-MP dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat kurang mampu dengan tiga bidang sasaran program yaitu, bantuan dan perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UMK. "Dari berbagai program-program yang telah dicanangkan itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Program PNPM-MP juga dapat berkontribusi secara nyata dalam mengentaskan kemiskinan," kata Muda. Muda menekankan kepada pengurus PNPM tingkat kecamatan untuk terus mengembangkan kemampuan, terutama perencanaan pembangunan partisipatif di desa dan antardesa dengan meningkatkan peran serta masyarakat terutama kelompok miskin dan perempuan. Baik dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.(ROx)
PENULIS BUKU NEGERI LIMA MENARA MEMOTIVASI SISWA KUBU RAYA
Sungai Raya, Kalbar, 8/4 - Penulis buku Negeri Lima Menara, Ahmad Fuadi memotifasi siswa kelas XII se-Kabupaten Kubu Raya untuk terus bermimpi yang tinggi dan mewujudkan cita-cita mereka. "Siapa pun bisa bermimpi dan mencapai impiannya jika kita mau berusaha untuk mewujudkan impian itu. Makanya, jangan pernah takut untuk bermimpi dan terus mengejar cita-cita kita, karena saya sendiri berasal dri kampung dan sudah memuktikan mampu mewujudkan impian saya," kata Ahma Fuadi di saat menghadiri kegiatan silahturahmi bersama pelajar se-Kubu Raya di Sungai Raya, Minggu. Fuadi menuturkan pembuatan film tersebut berdasarkan novel yang ditulisnya selama satu tahun setengah. Pembuatan novel dan film tersebut diambil dari alur kehidupannya sendiri, di mana ia menuturkan bahwa tokoh Alif dalam Negeri Lima Menara tak lain adalah cerminan dirinya. "Penulisananya sendiri tidak begitu saja jadi, dari satu jam setengah saya menulis, satu tahun setengah hingga akhirnya jadi sebuah buku," kata Fuadi. Menurutnya, dalam pembuatan novel tersebut yang sangat membantu adalah istrinya sendiri yaitu Dania Dewanti. "Dia yang mengedit tulisan saya, memberikan masukan dan memberi semangat, bahwa cerita tersebut luar biasa dan sangat berarti kepada seseorang. Diambilnya nama Negeri lima Menara sendiri adalah sebuah simbol atau cita-cita dari enam orang anak pesantren untuk terus sekolah sampai di lima negara berbeda," kata mantan Wartawan tersebut. Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengungkapkan para sutradara dan penulis yang ada di Indonesia untuk dapat membuat film dan novel yang dapat membangun karakter. "Diharapkan ini dapat menjadi sebuah inspirasi mereka untuk saling mendinamisasi dengan teman, keluarga sehingga kita punya karakter yang unggul, ini yang membuat keberhasilan suatu daerah dan bangsa ini, walaupun idenya baru dan belum pernah dilakukan. Mudah-mudahan film yang diperlukan untuk masyarakat saat ini dalam membangun karakter," katanya. Muda menjelaskan bangsa memerlukan revolusi mindset terutama orang muda, karena kekhawatiran kita kepada pengangguran usia muda yang semakin waktu semakin mengacam. "Kalau mereka mempunyai suatu antusias terus saya yakin mereka dapat kreatif dan inovatif dan akhirnya berani untuk menghadapi tantangan jaman ini," katanya. Muda mengatakan, sebelumnya pihaknya telah menggelar kegiatan nonton bareng film Negeri Lima Negara tersebut dilaksanakan Pemkab Kubu Raya dalam dua sesi. Sesi pertama di ikuti sekitar 1.300 siswa kelas XII SMA/SMK/MA se-Kubu Raya. Sesi kedua juga melibatkan 1.200 siswa kelas XII SMA/SMK/MA se-Kubu Raya. Sementara itu, Kurnia Adinda, siswa SMAN 1 Sungai Raya mengatakan, film tersebut sangat memberikan banyak motivasi kepada dirinya khususnya dalam meraih cita-cita ketika dirinya tamat sekolah nanti. "Ini filmnya sangat bagus, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang telah mengajak kami menonton film ini. Saya pribadi mendapatkan banyak pesan yang harus saya ingat dan saya pegang sampai nanti untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup saya kedepannya," kata Adinda sapa akrab gadis tersebut. Sementara itu, Sinta mengungkapkan film tersebut membuat semangat bagi dirinya dan menjadi motivasi ketika dirinya lulus dari SMA nantinya. "Film ini dapat memotivasi saya untuk meraih masa depan yang lebih baik, mencapai cita-cita saya nantinya dengan semangat seperti para pemeran dalam film tersebut yang gigih untuk mencapai semangat mereka menjadi lebih baik. Seperti kata-kata pemberi semangat dalam film itu, Man Jadda wa jada,"kata pelajar SMA Kemala Bhayangkari itu. Pelajar lainnya, Dian Lestari menjelaskan dirinya sangat senang sekali adanya nonton bareng tersebut setelah beberapa waktu lalu kami melakukan Ujian Akhir Sekolah (UAS). "Ini bisa menjadi refresing bagi kami yang habis penat dengan mengisi soal-soal ujian yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Maknanya bagi saya sangat bermanfaat sekali bagi saya karena dapat mengajarkan bagi saya untuk menjadi anak yang harus berpegang erat kepada solidaritas,"kata siswa Kemala Bhayangkari yang duduk di bangku kelas XII itu. (ROx)
LAYAR MERETAS KUBU RAYA BUKA JALAN PEMBANGUNAN
Sungai Raya, Kalbar, 8/4 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kembali membuka pemikiran masyarakat untuk terus membangun derahnya melalui festival Layar Meretas yang dilaksakan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kubu Raya. "Sesuai dengan filosofi dari Layar Meretas itu, yaitu mengingat kembali sejarah tokoh pendiri kerajaan Kubu yang membuka jalan pembangunan dengan menggunakan sebuah kapal, di harapkan masyarakat bisa kembali mewujudkan pembangunan di daerahnya masing-masing dengan semangat kebersamaan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, saat membuka kgiatan festival Layar Meretas di Kecamatan Sungai Raya, Minggu. Dia megingatkan, agar seluruh masyarakat untuk selalu ingat kepada peradaban lama yang sudah ada sejak dahulu dan harus selalu di lestarikan. Pasalnya dalam setiap acara tolak bala, tentu ada doa-doa yang selalu di panjatkan agar semuanya dapat diberikan kesehatan dan keselamatan. "Filosofisnya tentu sekaligus meretaskan jalan yang sekarang, kalau dulu orang tua menggelar berbagai adat kebudayaan untuk membangun kebersamaan. Juga untuk meretaskan jalan bagi anak cucunya yang ada sekarang, serta menjadi tugas kita untuk meretaskan jalan bagi anak-anak kita agar hidupnya punya karakter," kata Muda. Muda menuturkan, saat ini masyarakat harus membangkitkan semangat positif yang dibangun orang tua dahulu. "Warisan budaya ini membawa budaya ini membawa jalan agar menggiring diri kita untuk tetap bersatu untuk kepentingan anak-anak kita juga. Sesuai dengan moto kita Kubu Raya Untuk Indonesia," tuturnya. Menurutnya sesuai dengan filosofi layar meretas yang artinya adanya suatu simbol adanya peradaban yang muncul dari satu benua ke benua lain tanpa layar tidak akan mungkin. "Kehidupan di jaman dahulu itu karena layar, juga meretas artinya membuka jalan untuk berkembang, marikan kita sama-sama memiliki semangat untuk meretaskan jalan ini agar kehidupan masyarakat sekarang dapat meningkat. Pengangguran bisa berkurang, pendidikan anak-anak mendapatkan akses dan juga hidup masyarakat jauh lebih berimbang dan bertaqwa untuk mendapatkan hidup yang lebih baik," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kubu Raya, Saini Umar mengungkapkan selain kegiatan tolak bala tersebut, dalam festival layar meretas juga diadakan lomba lainnya. "Juga ada kesenian yang ditampilkan dalam festival tersebut. Kita berharap dengan layar meretas ini dapat menjadi suatu even yang besar dan dapat di teruskan di Kabupaten Kubu Raya, tujuannya untuk menyatukan kebudayaan yang ada di Kubu Raya khususnya antar etnis," katanya. Saini menjelaskan kegiatan tersebbut akan di gelar rutin setiap tahunnya untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat. "Kita juga ada lomba sampan dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang dengan berlomba di sungai kapuas," katanya. Dia juga mengatakan, Layar Meretas sendiri mejadi salah satu ikon dari Kubu Raya dan sudah dipatenkan menjadi batik khas Kubu Raya.(Rendra)
BI-KUBU RAYA KEMBANGKAN KENDARAAN BERMOTOR BBG
Sungai Raya, Kalbar, 4/4 - Pemerintah Kabupaen Kubu Raya melakukan kerjasama dengan Bank Indonesia dalam penerapan teknologi tepat guna dengan melakukan konfersi penggunaan BBM ke gas alpiji yang diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi nelayan di Kubu Raya. "Kerja sama teknologi tepat guna tersebut dilakukan dengan siswa Sekolah Umum Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Pontianak yang berada di Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap, serta para pelajar SMK Citra Borneo Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. Bentuknya, dari BI memberikan pembekalan dan pendampingan kepada siswa untuk melakukan modifikasi mesin bermotor pada sampan nelayan dari mesin yang menggunakan BBM ke gas elpiji,"kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, di Sungai Raya, Rabu. Dia mengatakan, pihak Bank Indonesia memberikan pelatihan kepada para pelajar di sekolah tersebut mengenai pembelajaran mengelola mesin menggunakan bahan bakar gas. Muda mengungkapkan pihaknya menyambut baik kerja sama tersebut yang diterapkan kepada para pelajar SUPM, SMK yang ada di Kabupaten Kubu Raya. "Program tersebut sangat tepat, karena selain akan diterapkan kepada masyarakat, juga dapat diterapkan kepada para pelajar, dengan harapan ketika mereka lulus nanti, mereka dapat menerapkannya dimasyarakat. Mungkin masyarakat nelayan yang mempunyai sampan bermotor, dapat mereka modifikasi bahan bakarnya ke gas sehingga nanti ini yang manfaatnya sangat luas langsung dan berdampak,"tuturnya. Bupati Muda menjelaskan arah progam tersebut kepada produktivitas masyarakat, kewirausahaan sehingga banyak hal-hal yang dapat memudahkan masyarakat dan menghemat pemakaian energi serta pengendalian inflasi dapat dilakukan. "Ini upaya yang tepat dan cepat sekali, karena kita belum tahu BBM naiknya kapan dan ini sudah di persiapkan dari sekarang. Juga ada membiasakan masyarakat untuk membuat gas, tidak perlu khawatir karena penggunaan gasnya di luar, sehingga jika terjadi kebocoran gasnya langsung terurai ke udara," jelasnya. Dia menambahkan para pelajar tersebut ketika sudah mahir dan pandai ketika mendapatkan pelatihan tersebut, mereka sudah dapat menerapkan di lingkungan mereka masing-masing. "Yang tertekan dengan dampak kenaikan BBM adalah nelayan kecil, sehingga antisipasi kita kearah sana agar mereka dapat tertolong," tambahnya. Ditempat yang sama, pimpinan Bank Indonesia Pontianak, Hilman Tisnawan mengatakan hal tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama, namun masih banyak lagi bidang lainnya. "Kita sudah melakukan beberapa kerja sama dengan Pemkab Kubu Raya, salah satunya saat ini adalah teknologi tepat guna. Terlebih sekarang momennya pas dengan isu kenaikan harga BBM,"katanya. Dari kajian pihaknya, seorang nelayan ketika menggunakan bensin penggunaannya dalam sehari sekitar Rp30 ribu. Namun jika menggunakan gas tiga kilogram dengan harga Rp 4 ribu, dapat dipergunakan selama tiga hari, sehingga perbedaannya sangat jauh. Pihaknya sendiri sebelumnya pernah melakukan ujicoba tahun 2011 lalu. Dirinya berharap ada perubahan peningkatan nelayan yang selama ini ada keluhan pada kebutuhan bahan bakar. "Ini sesuai dengan prinsip kita pokoknya yang sederhana dulu. Kemungkinan nanti ini bisa menghemat dari biaya yang digunakan dengan bensin sekitar 70 persen. Nanti kami juga akan melakukan kerja sama dalam bidang lainnya dalam bidang tanaman pangan, holtikultura, juga ada rencana untuk budidaya padi dalam pot,"kata Hilman. Dia juga menuturkan Kubu Raya merupakan penyangga dari Kota Pontianak, mulai dari kebutuhan pokok bahkan perumahan. "Jika penggunaan teknologi ini dapat di terapkan dalam keseharian nelayan mencari ikan menggunakan bahan bakar gas, tentu taraf hidup nelayan perlahan dapat meningkat. Mungkin uang yang harus untuk beli bensin bisa dialihkan untuk kebutuhan hidup lainnya dalam rumah tangga," tuturnya. Kepala Sekolah SUPM Pontianak, Fuad Fadoli menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya dan Bank Indonesia yang sudah memberikan pelatihan teknologi terapan dari premium ke Gas. "Kami sangat menyambut sekali dengan adanya pelatihan tersebut, karena diharapkan mereka dapat menerapkan di masyarakat seperti nelayan yang memang sangat membutuhkan. Tentu program pemerintah dalam penghematan bahan bakar juga dapat tercapai," ucapnya. Fuad berharap masyarakat dapat menyebarkan keahlian tersebut kepada masyarakat ketika mereka sudah kembali ke masyarakat. "Kita memberikan motivasi kepada anak-anak, ini bekal mereka setelah tamat nantinya dengan adanya konversi dari minyak ke gas tersebut. Dan diharapkan semuanya dapat berjalan dengan baik dalam kehidupan masyarakat ketika sudah mulai diterapkan," katanya.(ROx)
+
SEMBUYAN KUBU RAYA UNTUK INDONESIA SEMANGATI SISWA
Sungai Raya, Kalbar, 4/4 (ANTARA) - Semboyan Kubu Raya Untuk Indonesia menjadi penyemangat bagi seluruh peserta Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional dan Festival Lomba Seni Siswa Nasional tingkat Kabupaten Kubu Raya tahun 2012. "Meski menjadi kabupaten paling bungsu di antara kabupaten/kota lainnya di Kalbar, namun dalam berbagai kompetisi dan perlombaan, Kubu Raya tidak kalah dengan yang lainnya, bahkan anak-anak kabupaten ini bisa lebih berprestasi. Tidak menutup kemungkinan, anak-anak dari Kubu Raya bisa membawa Kalbar bahkan Indonesia menjadi lebih baik, makanya semboyan Dari Kubu Raya Untuk Indonesia kita gaungkan dalam moment ini agar anak-anak Kubu Raya bisa termotivasi untuk terus lebih baik," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan usai membuka kegiatan O2SN dan FLS2N Kubu Raya, Rabu. Muda mengatakan, Kabupaten Kubu Raya harus mampu dan bisa bersaing dengan baik dan maksimal dalam berbagai perlombaan yang di ikuti. "Kita sudah membuktikan jika Kubu Raya bisa dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Dalam berbagai bidang seperti olahraga dan seni kita pernah mendapatkan prestasi yang sangat membanggakan. Kita pernah juara umum dalam beberapa perlombaan naik di tingkat provinsi maupun Nasional, tentu dengan perjuangan yang tidak mudah," katanya. Dia beranggapan, setiap kecamatan yang mengikuti kompetisi itu tentu memasang target untuk menjadi pemenang. Namun, menurutnya, pemenang yang sebenarnya bukan yang mendapatkan gelar juara, tetapi lebih dari itu, seorang pemenang adalah mereka yang bersikap lapang dada dan mampu memberikan manfaat bagi orang yang ada di sekitarnya. "Jadi, saya pesankan kepada seluruh peseta yang mengikuti kegiatan ini, jangan hanya berpikiran untuk menjuarai lomba, tetapi harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain dari juara yang telah diraih," tuturnya. Bupati Muda menambahkan, dalam membangkitkan semangat, walaupun Kabupaten Kubu Raya masih baru, namun memiliki potensi besar untuk bangsa ini. "Kalian semua harus membangun Kubu Raya, jangan menjadi beban namun, harus memberikan kontribusi besar untuk Kubu Raya dan buktikan kepada Bangsa ini bahwa Kubu Raya bisa berkonstribusi untuk Indonesia. Kita harus memiliki semangat menang, menang bukan berarti mengakah kannsemua orang, tapi harus memikiki semangat terus bermimpi," kata Muda. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Frans Randus mengatakan, pada kegiatan O2SN dan FLS2N Kubu Raya tahun ini di ikuti oleh 1.458 orang kontingen atlet dan ofiscialnya. "Dari pelaksanaan kegiatan ini, kita berharap bisa melahirkan atlet-atlet berbakat dan memiliki potensi yang andal sehingga bisa mewakili Kubu Raya ke tingkat provinsi dan menjadi juara umum. Karena tahun 2008 lalu kita pernah menjadi juara umum di Kalbar, dan kita yakin pada tahun ini pemenang dati kompetisi ini bisa kembali membawa Kubu Raya menjadi juara umum," tuturnya.(ROx)
Sabtu, 31 Maret 2012
PERAHU BERMOTOR BBG SOLUSI HEMAT BAGI NELAYAN KUBU RAYA
Sungai Raya, Kalbar, 29/3 - Sebagai kabupaten yang memiiki luas wilayah laut 760 Km2 dan luas perairan umum dengan garis pantai sepanjang 149 Km menjadikan 30 persen dari 500 ribu lebih masyarakat Kubu Raya berprofesi sebagai nelayan.
Potensi perikanan yang cukup besar di kabupaten itu membuat masyarakat Kubu Raya yang tinggal di daerah pesisir banyak bergantung dari hasil laut dan sungai yang tersebar di sembilan kecamatan yang ada.
Malangnya, dengan mahalnya harga Bahan Bakar Minyak membuat para nelayan yang ada di Kubu Raya sulit untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka. Pasalnya dengan harga BBM subsidi untuk nelayan sebesar Rp 4.500 per liter yang berlaku saat ini, hanya cukup untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Nelayan tidak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya dan pada akhirnya, mereka tetap terjerat dalam kemiskinan.
Dengan rencana kenaikan BBM oleh pemerintah puesat per-1 April mendatang, tentu kondisi tersebut akan terus memperparah nasib para nelayan karena harga BBM yang semakin tinggi tentu akan memperbesar biaya operasional nelayan untuk melaut.
"Awalnya kita prihatin karena hasil tangkap masyarakat nelayan yang kecil harus diberatkan dengan mahalnya harga BBM dan dari kondisi tersebut, saya selaku putera daerah Kabupaten Kubu Raya merasa terpanggil untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi para nelayan. Makanya kita mencoba mencari solusi dari semakin mahalnya harga BBM itu dengan menciptakan teknologi tepat guna yang kita sebut Mixer (pencampur) pada mesin bermotor yang digunakan pada sampan nelayan," kata Amin, penemu alat Mixer pada mesin sampan bermotor di Sungai Raya, Kamis.
Amin menjelaskan, mixer adalah alat yang digunakannya untuk menjadikan gas elpiji sebagai pengganti BBM pada mesin sampan bermotor. Dengan alat itu juga, mesin sampan bermotor yang notabenenya menggunakan mesin Robin tidak mengubah fungsi BBM, sehingga masyarakat dapat memilih alternatif bahan bakar yang akan digunakan, apakah gas elpiji atau BBM secara bergantian.
"Mungkin di darah lain sudah banyak penemu yang mengganti BBM dengan gas elpiji pada mesin kendaraan bermotor, namun fungsi mesin tersebut hanya bisa menggunakan satu bahan bakar saja. Namun dengan Mixer ini, masyarakat masih bisa menggunakan BBM dan gas elpiji secara bergantian, tanpa mengubah fungsi mesin itu sendiri," katanya menjelaskan.
Mixer itu dipasang dekat dengan kaburator mesin dan menggunakan tuas panel yang memudahkan masyarakat mengganti penggunaan bahan bakar. Dengan alat itu juga, para nelayan dipastikan bisa menghemat penggunaan gas elpiji hingga lima kali lipat dari pada menggunakan BBM.
"Dengan menggunakan bahan bakar gas elpiji, nelayan dan masyarakat bisa menghemat lima kali lipat biaya yang dikeluarkan selama ini. Selain itu, dengan menggunakan bahan bakar gas, juga mengurangi emisi, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap dan berbeda jika menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin dan solar, "tuturnya.
Kelebihan lainnya, onderdil dan isi dalam mesin juga tidak cepat kotor dan suara yang dikeluarkan mesin lebih halus sehingga tidak berisik.
Dia menyatakan, dengan menggunakan bahan bakar gas, jelas akan menghemat pengeluaran para nelayan. Pasalnya, satu tabung gas bisa digunakan untuk perjalanan selama sepuluh jam dengan jarak tempuh lebih dari 20 kilometer," kata Amin.
Amin dan Tim yang dipimpinnya sudah melakukan riset untuk pengembangan mesin tersebut selama enam bulan dan sudah melakukan beberapa kali uji coba dan hasilnya sangat memuaskan.
"Kita harapkan dengan adanya pengembangan mesin ini bisa mengurangi beban nelayan dan meningkatkan pendapatan mereka sehingga upaya peningkatan kesejahteraan kehidupan nelayan bisa tercapai. Kita sangat bersyukur pemerintah Kubu Raya sangat mengapresiasi apa yang kita lakukan, bahkan pak Bupati Muda Mahendrawan siap untuk mensupport penuh," katanya.
Pria yang sehari-harinya berprofesi sebagai wirausaha itu juga menyatakan, pihaknya akan terus mengembangkan mesin bebahan bakar gas itu. Bahkan rencanya bulan April nanti pihaknya akan melajukan uji coba pada kendaraan motor roda tiga, sejenis Tosa.
"Semuanya sudah siap, mesin juga sudah kita rakit, tinggal melakukan uji coba saja. Kita akan terus melakukan terobosan ke depan, bahkan kita akan melakukan modifikasi pada mesin bebahan bakar diesel agar bisa juga menggunakan bahan bakar gas," kata Amin.
Dia menjelaskan, saat ini perbandingan penghematan mesin berbahan bakar gas dengan BBM adalah satu berbanding lima, namun akan terus terus ditingkatkan penghematannya hingga satu berbanding sepuluh.
Amin juga mengatakan, saat ini perahu bemotor dengan bahan bakar gas tersebut sudah bisa digunakan pada mesin bermotor dengan CC 160 dan 200. Namun, pihaknya masih belum cukup puas dan akan terus melakukan pengembangan terutama untuk menghemat penggunaan gas elpiji.
"Saat ini, dalam satu hari kita bisa memproduksi 30 buah Mixer, namun tidak menutup kemungkinan ke depan kita bisa meningkatkan produksi kita," katanya.
***Kubu Raya Serius Kembangkan Perahu Bermotor BBG***
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya membuka peluang kepada masyarakat untuk membuat terobosan dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang ada d lapangan. Seperti permasalahan kesulitan nelayan untuk mendapatkan BBM sebagai salah satu kebutuhan mereka untuk melaut.
"Karena sudah ada masyarakat yang menemukan solusinya, makanya kita sebagai pemerintah mensupport hal tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis.
Bahkan, lanjut Muda, pihaknya juga akan mencoba meminta kepada kementrian terkait untuk mendukung program itu agar pemanfaatan gas untuk memenuhi kebutuhan akomodasi masyarakat bisa terus digalakkan.
"Ini merupakan upaya kita untuk mncari jalan keluar bagi kesulitan yang dihadapi masyarakat kecil, seperti masyarakat nelayan. Kita berupaya untuk memberikan jalan keluar bagi masyarakat, dan pemerintah Kubu Raya akan terus memberdayakan masyarakat," katanya.
Karena pihaknya sudah serius untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi masyarakat, diharapkan pemerintah provinsi dan pusat bisa mensupport apa yang telah dilakukan pemerintah Kubu Raya.
"Ini juga menjadi bukti bahwa Kubu Raya sudah bisa menujukkan eksistensinya dalam membangun Indonesia sesuai dengan motto Kubu Raya Untuk Indonesia. Dan itu menjadi bukti bahwa otonomi daerah bisa berhasil dan memberikan konstribusi positif dalam pembangunan Indonesia," tuturnya.
Jadi dengan adanya bukti itu, Muda mengharapkan pemerintah pusat tidak men-generalisasikan semua daerah, karena dengan adanya otonomi daerah, justru daerah otonom tersebut bisa lebih kreatif dalam mengembangkan program-program yang mendukung masyarakat, karena program yang digalakkan pemerintah Kubu Raya semuanya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lebih berpihak kepada masyarakat kecil," katanya.
Bupati yang berangkat dari jalur perseorangan itu menjelaskan, pengembangan mesin berbahan bakar gas itu dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil, khususnya para nelayan yang selama ini terus terbebani dengan mahalnya harga BBM.
"Kami rasa ini sangat tepat sekali di saat pemerintah pusat berencana akan menaikkan harga BBM, masyarakat nelayan tidak perlu khawatir karena kita akan mengantisipasinya dengan mengkonfersi bahan bakar minya ke gas. Dan ini bukti nyata pembelaan kita kepada masyarakat kecil, sehingga masyarakat nelayan tidak perlu kahwatir jika harga bensin naik," kata Muda.
Muda menyatakan, konfersi minyak ke gas untuk sampan bermotor itu akan terus di kembangkan ke daerah lainnya. Bahkan Pemkab Kubu Raya akan menggandeng pelajar SMK yang ada di kabupaten itu untuk mengembangkan mesin bermotor tersebut.
Dikatakannya, jika saat ini masih sampan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar gas tersebut, tidak menutup kemungkinan ke depan mesin kendaraan lainnya juga bisa dikembangkan dengan menggunakan dua alternatif bahan bakar seperti yang sudah dikembangkan pada sampan bermotor yang sudah dilakukan tim dari dinas perikanan Kubu Raya.
"Wilayah Kubu Raya ini sebagian besar adalah perairan sehingga dengan adanya mesin itu tentu bisa meringankan beban masyarakat. Karena selama ini yang menggunakan sampan bermotor itu bukan hanya nelayan, tetapi juga petani yang menganggkut hasil buminya ke konsumen atau pasar,"kata Muda.
***Libatkan CSR Dalam Pengembangan Perahu Bermotor BBG***
Untuk memproduksi perahu bermotor Berbahan Bakar Gas, pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan memanfaatkan program CSR dari setiap perusahaan terutama BUMN untuk mensupport temuan masyarakat tersebut
"Berapa BUMN seperti, Pertamina, Perbankan, dan beberapa perusahaan swasta lainnya sudah siap untuk mendukung program penggunaan bahan bakar gas pada perahu bermotor milik nelayan. Bahkan, nantinya, kita yakin akan semakin banyak pihak ketiga yang akan ikut mendukung kita, karena program itu benar-benar berpihak kepada masyarakat kecil," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawa.
Pihaknya juga yakin, program itu jauh lebih bermakna serta membuka peluang bagi masyarakat untuk terus bekerja keras dari pada program yang BLT yang justru hanya memanjakan masyarakat, seperti yang dilakukan pemerintah pusat saat ini.
"Ini akan terus kita kembangkan, tidak hanya perahu bermotor ini saja, tetapi juga untuk kendaraan lainnya. Kita akan terus menggadang program seperti ini, karena meski teknologi ini sifatnya sederhana, namun bisa dilihat sendiri hal itu sangat mengena langsung kepada masyarakat kecil," tuturnya. Bayangkan saja, lanjut Muda, jumlah nelayan Indonesia saat ini berkisar 2,7 juta jiwa dan 80 persen di antaranya adalah nelayan skala kecil dan tradisional yang sangat menggantungkan hidupnya dari hasil laut.
Muda berani memastikan, permasalahan mahalnya harga BBM bukan hanya menjadi kendala utama bagi nelayan yang ada di Kubu Raya, tetapi juga nelayan di kabupaten dan provinsi lainnya di seluruh Indonesia.
"Jika kita menerapkan teknologi tepat guna ini, bisa dipastikan lebih dari 2 juta nelayan Indonesia akan sangat terbantu," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ikan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, Jemain mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim dan mencoba mengembangkan teknologi tepat guna dengan mengkonfersi minyak bensin ke gas.
Dia menyatakan, pengembangan mesin tersebut sengaja di lakukan oleh pemerintah Kubu Raya untuk mengurangi beban para nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air. Karena selama ini jika menggunakan bahan bakar bensin dan solar, jelas menjadi hal yang memberatkan bagi para nelayan dan masyarakat.
Sebagai tahap awal, pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan menyalurkan bantuan 100 buah sampan bermotor kepada para nelayan yang ada di daerah pesisir di kabupaten itu.
"Tahun ini kita telah menganggarkan bantuan 100 buah sampan bermotor bagi nelayan. Bantuan itu akan kita berikan sekitar pertengahan tahun 2012 ini," katanya.
Berkaitan dengan pebagian 100 buah sampan bermotor tersebut, pihaknya berencana untuk melakukan modifikasi pada mesin sampan tersebut dengan mengganti penggunaan bahan bakar dari bensin ke gas elpigi ukuran tiga kilogram.
Hal tersebut dilakukan pihaknya untuk meringankan beban para nelayan yang selalu merasa terbebani dengan tingginya harga bahan bakar. Namun, dengan pengguaan mesin berbahan bakar gas tersebut, pihaknya yakin bisa menekan pengeluaran para nelayan.
"Pasalnya dengan menggunakan bahan bakar gas, lebih hemat empat kali lipat dari pada menggunakan bensin. Secara estimasi, jika nelayan selama ini mengeluarkan anggaran Rp100 ribu setiap melaut, dengan menggunakan gas nelayan cukup mengeluarkan anggaran Rp25 ribu saja,"tuturnya.
***Nelayan Sambut Baik Program Pemerintah Kubu Raya***
Terobosan baru yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya dalam mengantisipasi kenaikan BBM dengan membuat kapal menggunakan Perahu Bermotor dengan menggunakan BBG, mendapat acungan jempol dari nelayan yang ada di Kubu Raya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kubu Raya, Bachtiar mengatakan pihaknya sangat menyambut baik terobosan tersebut, karena akan membantu masyarakat di tengah kesulitan BBM saat ini.
"Kami sangat mengapresiasi Pemkab Kubu Raya yang telah mencarikan solusi dari kenaikan harga BBM ini yang berdampak kepada nelayan. Namun jangan berhenti sampai di situ untuk membuat terobosan yang baik, namun harus terus di kembangkan agar dapat di rasakan oleh masyarakat luas," kata Bachtiar.
Menurutnya saat ini para nelayan mengeluh dengan rencana kenaikan harga BBM yang akan di lakukan pemerintah pusat. Karena ketika BBM belum mengalami kenaikan, nelayan sudah susah, sehingga tidak menutup kemungkinan dengan rencana kenaikan harga BBM akan membuat nelayan semakin merasa susah.
"Jika BBM terus mengalami kenaikan, tentu nelayan akan semakin kesusahan. Saat ini yang ada di lapangan berkisaran Rp5 hingga 6 ribu perliternya, jika bisa jangan sampai mengalami kenaikan lagi," ucapnya.
Bachtiar menuturkan pembuatan perahu bermotor dengan BBG tersebut merupakan salah satu solusi yang membawa angin segar untuk nelayan. Namun dirinya mengharapkan agar keberadaan gas untuk bahan bakar tidak sulit seperti ketika menggunakan bensin.
"Jika bisa terdapat pangkalan gas di lokasi strategis untuk nelayan, tentu agar para nelayan tidak kesulitan mencari gas ketika gas tersebut habis. Jangan sampai gas juga menjadi langka di pasaran, harganya harus stabil," tuturnya.
Terpisah, Agung, 34, salah seorang nelayan dari Kecamatan Sungai Kakap mengaku sangat menyambut baik apa yang dilakukan pemerintah Kubu Raya. Dia berharap bisa segera menggunakan gas elpiji sebagai pengganti BBM pada perahu bermotornya.
"Kalau pakai BBM biaya yang harus dikeluarkan sangat besar. Saat bensin Rp4.500 perliter saja saya harus mengeluarkan biaya Rp200 ribu untuk sekali melaut, padahal hasil tangkapan belum pasti apa lagi kalau BBM naik, tentu itu akan semakin mengurangi pendapatan saya dan nelayan lainnya," katanya saat di temui di kediamannya di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Agung berharap, jika bisa menggunakan bahan bakar gas, dia dan rekan-rekannya yang lain bisa mengeluarkan anggaran lebih kecil untuk melaut.
"Masalah kita selama ini hanya mahalnya harga BBM dan perubahan cuaca yang tidak menentu, makanya kami nelayan yang berada di daerah pesisir sulit untuk meningkatkan perekonomian. Jangankan untuk memperbaiki rumah kami yang sudah banyak yang rusak, untuk makan sehari-hari saja sulitnya minta ampun," kata Agung.
Hal serupa juga disampaikan oleh Buyung, nelayan lainnya dari Kecamatan Sungai Kakap. Dia berharap pemerintah Kubu Raya bisa segera membantu masyarakat nelayan, untuk meningkatkan perekonomian.
"Kita tunggu lah terobosan pemerintah Kubu Raya itu, mudah-mudahan dengan menggunakan BBG pada perahu bermotor milik kami, kehidupan kami bisa lebih baik. Kalau pemerintah berpihak kepada rakyat, tentu kami akan sangat berterimakasih," katanya. (ROx)
MASYARAKAT DESA KUALA DUA BANGUN PASAR SWADAYA
Sungai Raya, Kalbar, 29/3 - Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya kini memiliki pasar rakyat yang baru yang dibangun dari hasil swadaya masyarakat dan pedangang tradisional. "Dengan kehadiran dan berdirinya kembali pasar di desa Kuala Dua merupakan suatu bentuk upaya dalam memberikan peluang kepada masyarakat luas yang ada disekitar Kuala Dua, khusunya Dusun Karya satu,"kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis. Muda mengatakan, dengan kemandirian masyarakat di kuala Dua jelas akan membawa perekonomian desa itu lebih hidup sebagaimana keadaan masyarakat di Kuala Dua dahulu, ketika masih masa kejayaan perusaan besar perkayuan. Ia mengatakan, pemerintah selalu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk membuka peluang-peluang baik dalam wirausaha maupun dalam kegiatan lain yang dapat memandirikan ekonomi keluarga. "Keberadaan pasar ini merupakan upaya kita bersama untuk membuka peluang-peluang dari masyarakat yang secara mandiri membuat suasana Kuala Dua ini seperti hidup kembali perekonomiannya. Dengan produktivitas kita harus memberikan upaya dan membiasakan anak-anak kita untuk berwira usaha karena dengan menciptakan lingkungan yang akrab dengan dunia usaha, kita akan menjadikan anak-anak memiliki motivasi yang baik dalam berwira usaha," katanya. Ia mengatakan, keberadaan pasar sebagai penopang dalam ketersediaan kebutuhan sehari-hari, sangatlah penting. Dan Dusun karya 1 Desa Kuala Dua, sudah menciptakan lokasi untuk pasar tersebut sebagai upaya dukungan kepada pemerintah. Dengan demikian semua pihak harus memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang tinggi sehingga kondisi pasar dan juga fasilitas umum lainnya yang peruntukannya untuk pelayanan kepada masyarakat dapat dijaga dan tetap terawat dengan baik. Menurutnya Keberadaan Fasilitas umum dapat memperkuat upaya-upaya pelayanan kepada masyarakat untuk menjadikan masyarakat semakin produktif dan memilikirkan hal-hal yang produktif. "Terkait dengan persoalan sampah yang tidak bisa dihindari dari keberadaan pasar, kita akan memfasilitasi dan membantu penangananya oleh Dinas keberihan Kubu Raya,"tuturnya. Sementara itu, Kepala Desa Kuala Dua, yang juga hadir mewakili pengelola pasar Matias mengharapkan adanya dukungan serta kerjasama yang baik antara masyarakat, pedagang dan pengelola pasar, sehingga fasilitas yang sudah ada bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu masyarakat sekitar dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Ia juga mengharapkan adanya partisipasi aktif dari pedangan untuk menjaga kebersihan di lokasi pasar tersebut. "Selaku kepala Desa dan mewakili pengelola pasar, kamiu sampaikan terimakasih atas partisipasi semu masyarakat dan tokoh masyarakat sehingga pasara yang diresmikan oleh bapak Bupati ini, bisa selesai dibangun, dan kita harapkan untuk partisipasi semuanya untuk tetap menjaga, baik kebersihan dan lain sebagainya, ini semua untuk kita bersama," kata Matias. (ROx)
Senin, 26 Maret 2012
KUBU RAYA TERUS KEMBANGKAN KENDARAAN MOTOR ELPIJI
Sungai Kakap, Kalbar, 25/3 - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan kembali melakukan uji coba tehadap perahu bermotor dengan bahan bakar gas sebelum membagikan perahu bermotor tesebut kepada masyarakat nelayan yang membutuhkannya. "Akhir Februari lalu kita sudah melakukan uji coba terhadap mesin bermotor dengan CC kecil, setelah dikembangkan, saat ini sudah bisa digunakan pada CC yang lebih besar. Makanya kita melakukan uji coba dulu dan jika sudah siap maka kita aplikasikan pada mesin perahu bermotor lainnya yang akan diserahkan kepada nelayan di daerah pesisir di Kubu Raya," kata Muda usai melakukan uji coba perahu bemotor dengan bahan bakar gas di perairan Kecamatan Sungai Kakap, Minggu. Muda mengatakan pemerintah Kubu Raya sanat serius untuk mengembangkan mesin berbahan bakar gas untuk membantu meringankan beban masyarakat yang selama ini meada terberatkan dengan mahalnya harga minyak bensin. Terlebih, dalam waktu dekat pemerintah pusat akan kembali menaikkan harga BBM sehingga pengembangan mesin berbahan bakar gas itu menjadi hal yang tepat untuk meringankan beban masyarakat kecil. "Ini adalah bukti nyata keberpihakan kita terhadap masyarakat kecil. Karena dengan kenaikan harga BBM itu tentu akan sangat memberatkan masyarakat, terutama masyarakat nelayan yang sangat menggantungkan hidupnya pada ketersediaan BBM untuk melaut," tuturnya. Dengan menggunakan bahan bakar gas, maka para nelayan dapat menghemat pengeluaran hingga lima kali lipat dibanding menggunakan BBM. Bupati Muda juga mengatakan saat ini pihaknya sudah menggandung pihak swasta dan perbankan untuk mengembangkan mesin berbahan bakar gas elpiji. Bahkan sudah ada perusahaan dan bank yang akan menggunakan program CSR mereka untuk pengadaan perahu bemotor dengan bahan bakar gas. "Kedepan, penggunaan bahan bakar gas ini tidak hanya akan kita lakukan pada mesin perahu bernotor, tetapi juga pada kendaraan lainnya yang digunakan masyarakat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka seperti motor tosa dan sejenisnya," tuturnya. Sementara itu, pembuat perahu bermotor berbahan bakar gas, Amin menyatakan, pihaknya akan terus mengembangkan mesin bebahan bakar gas itu. Bahkan rencanya bulan April nanti pihaknya akan melajukan uji coba pada kendaraan motor tosa. Semuanya sudah siap, mesin juga sudah kita rakit, tinggal melakukan uji coba saja. Kita akan terus melakukan terobosan ke depan, bahkan kita akan melakukan modifikasi pada mesin bebahan bakar diesel agar bisa juga menggunakan bahan bakar gas," kata Amin. Dia menjelaskan, saat ini perbandingan penghematan mesin berbahan bakar gas dengan BBM adalah satu berbanding lima, namun akan terus terus ditingkatkan penghematannya hingga satu berbanding sepuluh. Amin juga mengatakan, saat ini perahu bemotor dengan bahan bakar gas tesebut sudah bisa digunakan pada mesin bermotor dengan CC 160 dan 200. Namun, pihaknya masih belum cukup puas dan akan terus melakukan pengembangan terutama untuk menghemat penggunaan gas elpiji. Dia juga mengaku, sebenarnya tidak banyak modifikasi yang dilakukan olehnya pada mesin bemotor. Pihaknya hanya menambah alat yang diberi nama mixer yang menghubungkan bahan bakar dengan kaburator mesin. Dengan mixer tesebut mesin bermotor bisa menggunakan dua bahan bakar yang dapat dipakai secara bergantian, sehingga masyarakat bisa memilih apa akan menggunakan bahan bakar minyak atau gas elpiji hanya dengan memutar katup penggunaan bahan bakar yang berada di mixer tesebut.(ROx)
MASYARAKAT TIONG HUA PERINGATI 111 TAHUN VIHARA BKU
Sungai Kakap, Kalbar, 25/3 - Lebih dari seribu masyarakat Etnis Tiong Hua merayakan peringatan 111 tahun berdirinya Vihara Budha Kutub Utara yang berada di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. "Peringatan 111 tahun Vihara Budha Kutub Utara ini sudah kita laksanakan sejak 3 Maret lalu dengan berbagai kegiatan hiburan bagi masyarakat sekitar seperti atraksi pertunjukan Tatung, Barongsai, tarian multi etnis, musik tradisional Tiong Hua dan kegiatan hiburan rakyat lainnya," kata Ketua Panitia peringatan 111 tahun Vihara Budha Kutub Utara kecamatan Sungai Kakap, Apheng Minggu. Menurutnya, Vihara Budha Kutub Utara atau yang lebih dikenal sebagai viharaHian Tian Siang Tee oleh masyarakat Tiong Hua itu didirikan sekitar 111 tahun lalu dan sampai saat ini kondisinya masih sangat terawat, karena lebih daro seribu masyarakat Tiong Hua yang beada di sekitar Vihara itu selalu bergotong royong untuk merawatnya. Vihara Budha Kutub Utara tesebut dibangun masyarakat untuk menghormati Dewa Kong Co Hian Tian Shiang Tee yang dipecayakan Dewa Langit untuk memimpin langit Bagian Utara dan memimpin 72 Dewa Langit dan 36 Dewa Bumi serta mengatur dan ikut menentukan hidup dan mati manusia. "Melalui para dewa yang ditugaskan Nya, dia mengawasi dan mengatur kepatutan tindak tanduk manusia. Dan saat ini, vihara ini masih digunakan mayarakat untuk sembahyang sebagai bentuk penghormatan kepada Kong Co Hian Tian Shiang Tee," katanya. Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan menyambut baik semangat masyarakat Tiong Hua yang ada di kecamatan Sungai Kakap karna mampu bergotong royong dan mempetahankan vihara tesebut. Menurutnya, Vihara Budha Kutub Utara juga memberikan andil yang cukup besar dalam membangun peradaban mayarakat Tiong Hua di Kabupaten Kubu Raya. Untuk itu dia berharap masyarakat etnis Tiong Hua dapat mempertahankan peradaban tesebut teutama dalam mempetahankan semangat gotong royong yang selama ini sudah terbangun dengan baik. "Saya berharap etnis Tiong Hua di Sungai Kakap dan Kubu Raya pada umumnya bisa bersama-sama meningkatkan kebersamaan dengan etnis lainnya agar keharmonisan antar suku bisa terus terjaga. Jika kita sudah harmonis dan memiliki rasa kebersamaa, tentu proses pembangunan lebih mudah terwujud dan saya selaku bupati tentu tidak bisa menyukseskan pembangunan, tanpa adanya partisipasi dari semua komponen masyarakat," kata Muda.(ROx)
Kamis, 22 Maret 2012
RIBUAN PELAJAR SMA KUBU RAYA NONTON NEGERI LIMA MENARA
Sungai Raya, Kalbar, 20/20 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menggelar nonton bareng film Negeri Lima Menara bersama lebih dari 1.000 siswa Kelas XII SMA se-Kabupaten Kubu Raya sebagai salah satu upaya untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan mewujudkan impian mereka setelah lulus dari SMA nanti. "Kita memberikan apresiasi yang besar bagi para siswa untuk dapat terus berusaha mengejar cita-citanya asalkan ada kemauan dari siswa tersebut. Makanya, kita menggelar kegiatan nonton bareng ini, agar siswa termotivasi dengan semangat belajar dan kemauan keras para tokoh dalam film Negeri Lima Menara itu,"kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan usai nonton bareng di bioskop XXI Ayani Mega Mall Pontianak, Selasa. Pasalnya, lanjut Muda, film Negeri Lima Menara yang di tonton bersama-sama tersebut memiliki banyak semangat motivasi dan pendidikan karakter agar para pelajar terus bersemangat dalam memperoleh cita-citanya. Muda mengungkapkan dirinya merasa khawatir kepada pelajar yang sudah ingin lepas dari SMA, SMK dan MA. Para pelajar tersebut harus memiliki motivasi dan jangan memiliki cita-cita yang terlalu rendah. "Mereka jangan terlalu pasrah atau punya mimpi yang kecil, tapi kita itu harus seperti kita melihat bangsa lain yang bisa membuat anak-anaknya memiliki mimpi-mimpi tinggi sampai puncaknya. Setiap waktu harus berusaha menaikkan level dan ini bangunan karakter yang ingin kita berikan dan hal tersebut terkandung dalam film Negeri Lima Menara yang di tonton para pelajar tersebut,"tuturnya. Muda mengharapkan kepada para pelajar Kubu Raya khususnya dan pelajar Kalbar pada umumnya agar tidak rapuh untuk mengejar cita-citanya. "Ketika para pelajar lulus, mereka tidak hanya cukup punya ijazah, namun harus terus berupa untuk belajar baik formal maupun nonformal. Jadi perjalanan belajar dan semangat untuk mencari solusi, mengatasi persoalan dan yang pasti untuk mencari pembangunan karakter building agar mempunyai nilai-nilai kemandirian, minimal dapat menolong dirinya sendiri di kemudian hari," harapnya. Dia juga mengatakan, kegiatan nonton bareng itu juga sengaja di gelar untuk memberikan hiburan kepada siswa usai mengikuti ujian akhis sekolah. Dengan nonton bareng itu, diharapkan pikiran siswa bisa lebih segar sehingga meraka lebih siap menghadapi Ujian Nasional nanti. Kegiatan nonton bareng film Negeri Lima Negara tersebut dilaksanakan Pemkab Kubu Raya dalam dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada hari ini dan di ikuti sekitar 1.300 siswa kelas XII SMA/SMK/MA se-Kubu Raya. Sesi kedua akan kembali dilaksanakan pada hari Kamis besok dan akan melibatkan 1.200 siswa kelas XII SMA/SMK/MA se-Kubu Raya. Sementara itu, Kurnia Adinda, siswa SMAN 1 Sungai Raya mengatakan, film tersebut sangat memberikan banyak motivasi kepada dirinya khususnya dalam meraih cita-cita ketika dirinya tamat sekolah nanti. "Ini filmnya sangat bagus, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang telah mengajak kami menonton film ini. Saya pribadi mendapatkan banyak pesan yang harus saya ingat dan saya pegang sampai nanti untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup saya kedepannya," kata Adinda sapa akrab gadis tersebut. Sementara itu, Sinta mengungkapkan film tersebut membuat semangat bagi dirinya dan menjadi motivasi ketika dirinya lulus dari SMA nantinya. "Film ini dapat memotivasi saya untuk meraih masa depan yang lebih baik, mencapai cita-cita saya nantinya dengan semangat seperti para pemeran dalam film tersebut yang gigih untuk mencapai semangat mereka menjadi lebih baik. Seperti kata-kata pemberi semangat dalam film itu, Man Jadda wa jada,"kata pelajar SMA Kemala Bhayangkari itu. Pelajar lainnya, Dian Lestari menjelaskan dirinya sangat senang sekali adanya nonton bareng tersebut setelah beberapa waktu lalu kami melakukan Ujian Akhir Sekolah (UAS). "Ini bisa menjadi refresing bagi kami yang habis penat dengan mengisi soal-soal ujian yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. Maknanya bagi saya sangat bermanfaat sekali bagi saya karena dapat mengajarkan bagi saya untuk menjadi anak yang harus berpegang erat kepada solidaritas,"kata siswa Kemala Bhayangkari yang duduk di bangku kelas XII itu.(ROx)
PEMKAB KUBU RAYA SALURKAN BANTUAN MOTOR DINAS
Sungai Raya, Kalbar, 19/3 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyerahkan 23 unit motor dinas kepada sejumlah Kapolsek dan Danramil. "Bantuan ini bersifat pinjam pakai dan dimaksudkan mendukung kinerja aparat kepolisian dan TNI di seluruh kecamatan yang ada untuk menunjang berbagai kegiatan termasuk pengendalian Kamtibmas. Kita tahu sendiri, tugas pengendalian Kamtibmas cukup berat di kecamatan, meski tidak seberapa, kita berharap bantuan kendaraan roda dua ini dapat mempermudah kinerja aparat keamanan di kecamatan," kata Bupati usai penyerahan secara simbolis kepada beberapa Kapolsek yang turut hadir dalam upacara Senin di kantor Bupati Kubu Raya. Sebagai kepala daerah, Muda menyadari pelayanan di sektor Kamtibmas cukup tinggi di masyarakat. Terlebih hal itu telah terbukti dengan kondisi beberapa waktu lalu yang mengundang was-was masyarakat, namun berkat kerjasama segala sektor, kondusifitas mampu terjaga. "Kita lihat aparat turun langsung tanpa pamrih, bahkan sudah tidak melihat waktu demi menjaga keamanan di masyarakat," tuturnya. Atas kinerja tersebut, lanjut Muda, melalui APBD 2011 Pemda memberikan dukungan melalui pinjam pakai kendaraan roda dua bagi aparat. "Semoga ini berguna dan bermanfaat untuk peningkatan pelayanan di masyarakat," kata bupati Muda. Kapolsek Sungai Kakap, AKP Sunaryo yang juga menerima bantuan kendaraat tersebut menegaskan bantuan yang diberikan Pemda sangat membantu pihaknya. Apalagi, untuk Kambtibmas diperlukan mobilitas yang tinggi, keterbatasan sampai saat ini menjadi kendala. Disinggung pendapatnya terkait bantuan tersebut, Kapolsek yang murah senyum itu dengan singkat menegaskan sangat berterimakasih atas bantuan tersebut. "Hanya saja, kalau perlu ditambah lagi," katanya seraya bercanda. Ia menuturkan, rencananya dua kendaraan yang diberikan kepada Mapolsek Kakap akan diarahkan untuk Pospol di Desa Pal IX dan Sungai Kakap. "Kita meliaht kedua lokasi ini memiliki penduduk yang paling padat diantara desa lainnya. Selain itu, dua wilayah ini menjadi sentral dari wilayah-wilayah lain yang ada di Sungai Kakap, jadi tidak terlalu jauh menjangkau daerah lain," katanya. Bupati Buka Kubu Raya Soccer CupSungai RayaBupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan secara resmi membuka Kubu Raya Soccer Cup yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Sungai Durian, akhir pekan lalu. Sekitar 30 klub sepakbola usia remaja ambil bagian yang terdiri dari para pelajar di Kecamatan Sungai Raya dan sekitarnya. Usai memberikan semangat kepada para peserta yang akan bertanding. Bupati Muda langsung menendang bola ke gawang sebagai tanda dibukanya pertandingan yang memeperebutkan piala bergilir bupati Kubu Raya tersebut.Pertandingan pertama pun langsung dimainkan oleh tuan rumah utusan dari SMA Taman Mulya melawan klub Aneka Junior."Kita sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Pertandingan sepakbola yang merangkul anak-anak muda dan membina bibit-bibit atlet sepakbola seperti ini sudah sepatutnya mendapatkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat," ungkap bupati.Terlebih, saat ini Kubu Raya memiliki segudang prestasi di sektor olahraga lapangan hijau ini. Terbukti pada Porprov beberapa waktu lalu, tim besutan Kubu Raya mampu meraih medali emas dan menumbangkan kontingen lainnya.Disinggung saat ini klub sepakbola Kubu Raya sudah berhasil melangkah ke divisi II, Bupati menilai hal itu merupakan capaian yang luar biasa bagi Kubu Raya. Meski dalam perjalanannya masih belum mampu masuk Divisi I, hal itu dilihat bupati sudah memberikan dampak yang luar biasa bagi perkembangan olahraga paling merakyat di seantaro dunia saat ini."Ini sudah memberikan semangat bagi para pemuda dan atlet bola di Kubu Raya. Hal ini menunjukkan bahwa di Kubu Raya banyak unggulah-unggulan bakat yang luar biasa," tuturnya.Selaku kepala daerah dan pembina organisasi dan kegiatan olahraga di kabupaten Kubu Raya, Muda menyatakan pihaknya akan mendorong semaksimal mungkin. Apalagi pertandingan yang digelar di kecamatan-kecamatan kita lihat luar biasa antusias," ungkapnya.Terlebih seperti event Kubu Raya Soccer Cup digagas oleh anak-anak muda sebagian besarnya para pelajar SMA. "Ini sangat luar biasa karena bisa mengalihkan perhatian bagi anak muda untuk bertindak kepada hal-hal yang tidak terpuji. Aktivitas mereka menjadi positif dengan adanya pertandingan seperti ini dan yang terpenting hal ini juga menjadi bekal dalam pembentukan karakter mereka," jelas Bupati.(ROx)
KUBU RAYA KEMBANGKAN PERAHU BERBAHAN BAKAR GAS
Sungai Raya, Kalbar, 10/3 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya mencoba mengembangkan teknologi tepat guna bagi para nelayan yang ada di kabupaten itu dengan mengganti bahan bakar bensin ke bahan bakar gas pada perahu bermotor yang digunakan nelayan untuk mencari nafkah. "Kami membentuk tim dan mencoba mengembangkan teknologi tepat guna dengan mengkonfersi minyak bensin ke gas. Mesin yang kita kembangkan ini menggunakan dua bahan bakar yang dapat dipilih sendiri oleh masyarakat, jadi mesinnya bisa menggunakan bahan bakar bensin, bisa juga bahan bakar gas,@ kata Kepala Bidang Ikan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya, Jemain di Sungai Raya, Minggu. Dia menyatakan, pengembangan mesin tersebut sengaja di lakukan oleh pemerintah Kubu Raya untuk mengurangi beban para nelayan dan masyarakat yang menggunakan transportasi air. Karena selama ini jika menggunakan bahan bakar bensin dan solar, jelas menjadi hal yang memberatkan bagi para nelayan dan masyarakat. "Dengan menggunakan bahan bakar gas, nelayan dan masyarakat bisa menghemat empat kali lipat biaya yang dikeluarkan. Selain itu, dengan menggunakan bahan bakar gas, juga mengurangi emisi gas, karena mesin yang menggunakan bahan bakar gas ini sama sekali tidak mengeluarkan asap dan berbeda jika menggunakan mesin dengan bahan bakar bensin dan solar,"tuturnya. Sementara itu, Amin, ketua Tim Pengembangan mesin sampan bermotor tersebut mengatakan, pihaknya sengaja mengembangkan mesin sampan bermotor dengan menggunakan bahan bakar gas itu karena melihat masih banyak nelayan yang terbebani dengan mahalnya harga bahan bakar. "Awalnya kita prihatin karena hasil tangkap masyarakat nelayan yang kecil harus diberatkan dengan mahalnya harga bahan bakar minya. Untuk itu kita coba mengembangkan mesin ini, sehingga masyarakat nelayan bisa memilih sendiri akan menggunakan bahan bakar apa, apakah bensin atau gas mengingat mesin tersebut bisa menggunakan dua bahan bakar sekaligus,"kata Amin. Dia menyatakan, dengan menggunakan bahan bakar gas, jelas akan menghemat pengeluaran para nelayan. Pasalnya, satu tabung gas bisa digunakan untuk perjalanan selama sepuluh jam dengan jarak tempuh lebih dari 20 kilometer. Tim yang dipimpinnya sudah melakukan riset untuk pengembangan mesin tersebut selama enam bulan dan sudah melakukan beberapa kali uji coba dan hasilnya sangat memuaskan. "Kita harapkan dengan adanya pengembangan mesin ini bisa mengurangi beban nelayan dan meningkatkan pendapatan mereka sehingga upaya peningkatan kesejahteraan kehidupan nelayan bisa tercapai,"katanya. Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan pengembangan mesin berbahan bakar gas itu dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil, khususnya para nelayan yang selama ini terus terbebani dengan mahalnya harga BBM. "Kami rasa ini sangat tepat sekali di saat pemerintah pusat berencana akan menaikkan harga BBM, masyarakat nelayan tidak perlu khawatir karena kita akan mengantisipasinya dengan mengkonfersi bahan bakar minya ke gas. Dan ini bukti nyata pembelaan kita kepada masyarakat kecil, sehingga masyarakat nelayan tidak perlu kahwatir jika harga bensin naik," kata Muda. Muda menyatakan, konfersi minyak ke gas untuk sampan bermotor itu akan terus di kembangkan ke daerah lainnya. Bahkan Pemkab Kubu Raya akan menggandeng pelajar SMK yang ada di kabupaten itu untuk mengembangkan mesin bermotor tersebut. Dikatakannya, jika saat ini masih sampan bermotor yang menggunakan mesin berbahan bakar gas tersebut, tidak menutup kemungkinan ke depan mesin kendaraan lainnya juga bisa dikembangkan dengan menggunakan dua alternatif bahan bakar seperti yang sudah dikembangkan pada sampan bermotor yang sudah dilakukan tim dari dinas perikanan Kubu Raya. "Wilayah Kubu Raya ini sebagian besar adalah perairan sehingga dengan adanya mesin itu tentu bisa meringankan beban masyarakat. Karena selama ini yang menggunakan sampan bermotor itu bukan hanya nelayan, tetapi juga petani yang menganggkut hasil buminya ke konsumen atau pasar,"kata Muda.(ROx)
Rabu, 21 Maret 2012
KUBU RAYA EVALUASI PROGRAM PERTANIAN
Sungai Raya, Kalbar, 28/2 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan evaluasi terhadap program pertanian yang sudah berjalan selama ini untuk mencari berbagai kekurangan selama pelaksanaannya dan upaya untuk memperbaiki program tersebut. "Hari ini kita sengaja melakukan rapat koordinasi, evaluasi dan proyeksi program pertanian bersama seluruh penyuluh pertanian yang ada di Kubu Raya dengan harapan kita bisa mengetahui sejauh mana kendala yang dihadapi para penyuluh dan petani di lapangan. Jika kita sudah mengetahui kendala apa saja yang dihadapi, tentu kita bisa mengambil langkah konkrit dalam mengatasi kendala tersebut dan terus mematangkan program pertanian yang sudah kita lakukan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Selasa. Menurutnya, kegiatan rapat koordinasi tersebut juga dilakukan dalam rangka persiapan pengembangan program kawasan pangan dan perluasan kawasan beras di Kubu Raya. Untuk program kawasan pangan yang di fokuskan di Kecamatan Batu Ampar menjadi salah satu prioritas utama dari Pemkab Kubu Raya karena pada tahun ini program tersebut sudah disetujui pemerintah pusat. "Demikian untuk pengembangan kawasan beras yang merupakan skala kecil pengembangan pertanian juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Total anggaran yang dikucurkan dari APBN untuk kawasan pangan dan kawasan beras ini mencapai Rp20 miliar, makanya tahun ini kita akan fokus pada program tersebut dan kita tidak ingin hanya beretorika, namun memberikan bukti konkrit bahwa kita sangat serius mendukung progra ketahanan pangan," tuturnya. Bahkan, pada pertemuan hari ini juga dilakukan untuk menciptaan kemandirian pangan daerah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan Nasional. Makanya, dalam pertamuan tersebut Muda menekankan kepada para penyuluh untuk meningkatkan perannya sebagai ujung tombak untuk menjadikan para petani yang ada di kabupaten itu menjadi petani yang handal dan berkualitas. Bupati Muda yang juga dijuluki Bupati Beras itu juga mengatakan, saat ini sudah ada sekitar tujuh desa yang siap untuk melakukan penolakkan terhadap program beras raskin yang menjadi program untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat miskin. "Tujuh desa ini siap untuk menolak menerima Raskin dan mereka meminta pengganti program raskin ke pada program pembukaan areal pertanian baru. Saya rasa ini akan berpengaruh luas bagi masyarakat, karena tidak hanya masyarakat miskin bisa menghasilkan sendiri pangannya, tetapi mereka juga bisa memberikan mata pencarian baru bagi masyarakat lainnya dan kita harapkan ini bisa menular ke desa lainnya sehingga Kubu Raya bisa menjadi daerah yang mandiri pangan dan bermanfaat bagi daerah lainnya," kata Muda. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya Suharjo mengatakan, program perluasan pertanian yang dilakukan pihaknya memang sudah cukup baik, namun dia juga tidak menampik masih ada beberapa kekurangan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan hal tersebut, melalui pertemuan itu dia berharap pihaknya bisa menutupi berbagai kekurangan yang ada dan terus meningkatkan program pertanian yang sudah berjalan baik selama ini. "Melalui program kawasan beras yang sudah kita laksanakan sejauh ini hasilnya cukup baik, di mana sudah banyak lahan tidur yang berhasil digarap masyarakat. Hal ini tentu akan terus kita kembangkan, agar tidak ada lagi lahan tidur yang tidak tergarap," kata Suharjo.(ROx)
KUBU RAYA REVITALISASI PERAN POSYANDU
Sungai Raya, Kalbar, 31/1 - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, tahun 2012 ini, pihaknya akan mematangkan konsep untuk merivitalisasi posyandu yang ada di kabupaten itu. "Saya melihat Posyandu memiliki peran strategis untuk mengawal kesehatan ibu dan anak di pelosok-pelosok. Sebab Posyandu merupakan fasilitas kesehatan milik pemerintah yang letaknya tersebar hampir merata berdasarkan kuota penduduk dan wilayah," katanya, di Sungai Raya, Selasa. Saat ini pihaknya sedang menginventarisir Posyandu yang letaknya cukup jauh dari jangkauan warga. "Ini yang menjadi salah satu kelemahan mengapa Posyandu masih belum optimal fungsinya, jika letaknya mudah dijangkau oleh warga, tentu masalah ini tidak membuat warga enggan berkunjung ke Posyandu," tuturnya. Begitu pula dengan pola rekrutmen kader-kader Posyandu, perlunya kemerataan dan keterwakilan dari setiap dusun yang ada di wilayah Posyandu berada. Kondisi itu, menurutnya kurang mendukung sosialisasi dan pelaksanaan berbagai program pemerintah yang dijalankan oleh Posyandu dan kadernya, seperti pemberian imunisasi secara berkala dan lainnya. "Jika keterwakilan dapat dipenuhi di wilayah dusun masing-masing, tentu saja dalam tahapan sosialisasi tidak terlalu sulit melakukannya," kata Muda. Kedepannya, lanjut Muda, Posyandu harus melakukan perubahan mendasar dengan revitalisasi ini, ia berharap agar peran Posyandu jauh lebih besar kontribusinya bagi kesehatan masyarakat. Ditempat yang sama, Plt Kadis Kesehatan Kubu Raya, Titus Nursiwan menambahkan saat ini jumlah Posyandu sekitar 500 lebih tersebar di seluruh Kubu Raya. "Tahap awal yang kita lakukan adalah merevitalisasi data, termasuk menginventarisir berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi untuk posyandu," kata Titus.(ROx)
BUPATI : PRESTASI PTSP BUKTI KEBERHASILAN OTDA
Sungai Raya, Kalbar, 31/1 - Bupati Kabupaten Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, berbagai prestasi yang telah di dapat Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu serta penghargaan lainnya bagi kabupaten itu merupakan salah satu bukti keberhasilan otonomi daerah.
"Kita sangat mengapresiasi BPMPT Kubu Raya yang telah bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku usaha dan masyarakat sehingga terus mendapatkan predikat Pelayanan Terpadu Satu Pintu terbaik di Kalbar dan penghargaan baik skala regional maupun Nasional lainnya. Itu menjadi salah satu bukti bahwa otonomi daerah yang ada di Kubu Raya telah berjalan dengan baik," kata Muda di Sungai Raya, Selasa. Menurutnya, kebrehasilan BPMPT Kubu Raya dalam memberikan pelayanan juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara badan tersebut dan dinas serta instansi terkait. Dengan adanya kerelaan dari SKPD untuk menyerahkan kewenangan kepengurusan izin kepada BPMPT, menjadi suatu penguatan BPMPT dalam melayani proses perizinan. "Saya secara pribadi juga memberikan penghargaan kepada dinas dan instansi terkait yang telah mengesampingkan ego sektoral untuk kepentingan bersama dalam mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Itu juga menunjukkan adanya kerjasama yang baik antar pihak di Kubu Raya," tuturnya. Meski demikian, Muda menyatakan, berbagai keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh BPMPT Kubu Raya diharapkan tidak menjadikan badan itu untuk cepat puas. Justru hal itu diharapkannya sebagai suatu motivasi agar terus melakukan yang terbaik. Muda menuturkan, BPMPT Kubu Raya dibentuk bukan hanya sebagai wadah untuk menyerap PAD bagi kabupaten yang dipimpinnya. Namun yang lebih penting adalah bagaimana badan itu bisa menjadi suatu wadah yang memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam mengurus perizinan, khususnya para pelaku ekonomi mikro. "Untuk ekonomi mikro kita sudah melakukan pendataan melalui BPMPT dan kita juga menetapkan agar mereka tidak dikenakan biaya sepeserpun dalam mengurus perizinan usahanya. Tujuannya agar para pelaku usaha ekonomi mikro itu bisa mendapatkan peluang yang sebesar-besarnya dalam mengembangkan usaha mereka, sehingga kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil bisa terus berkembang," katanya. Muda yang dijuluki bupati beras itu juga mengharapkan, dengan adanya itikad baik pemerintah Kubu Raya dalam memaksimalkan pelayanan di BPMPT tersebut dapat dimanfaatkan sebaiknya oleh masyarakat. "Jika masyarakat ingin mengurus perizinannya silahkan datang saja langsung ke PTSP itu agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas dan tidak terjebak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sesuai dengan motto BPMPT Kubu Raya, Cepat, Mudah, Pasti Aman dan Terbuka, dipastikan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal," tuturnya. Sebelumnya, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Kubu Raya kembali menorehkan prestasi dengan predikat Unit Pelayanan Publik Berprestasi terbaik tahun 2011, tingkat Provinsi Kalimantan Barat. "Sebelumnya PTSP kita juga menjadi salah satu PTSP terbaik tingkat nasional dan setara dengan PTSP yang ada di Sragen. Pada peringatan HUT Kalbar tadi pagi, tidak disangka kita kembali mendapat prestasi dengan predikat terbaik se-Kalbar," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya, Maria Agustina. Dia menyatakan, penghargaan tersebut diterimanya langsung dari Gubernur Kalbar, Cornelis pada upacara bendera peringatan HUT Kalbar k-55 yang dilaksanakan di halaman kantor Gubernur Kalbar tadi pagi. Dengan diraihnya penghargaan tersebut, tentu menambah daftar prestasi yang sudah diraih sebelumnya. Terlebih selama ini BPMPT Kubu Raya juga menjadi PTSP percontohan, tidak hanya skala regional tetapi juga Nasional. Hal itu terbukti dengan banyaknya kabupaten/kota lain yang ada di Kalbar dan daerah luar Kalbar yang bertadang ke BPMPT Kubu Raya untuk melakukan studi banding. "Dengan adanya prestasi ini, tentu kita tidak akan puas sampai di sini. Karena kita akan terus membenahi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempercepat proses administrasi dan perijinan bagi masyarakat Kubu Raya," tuturnya. Saat ini, BPMPT Kubu Raya sudah melayani 78 prijinan, sehingga pihaknya akan terus melakukan pembenahan. Dikatakannya, PTSP yang diterapkan pihaknya saat ini sudah benar-benar satu pintu, di mana para pelaku usaha yang akan mengurus izin usaha mereka tidak perlu lagi repot-repot mengurus kebanyak instansi. Cukup di BPMPT saja, para pelaku usaha yang membuat proses perizinan bisa melakukan pemantauan langsung," kata Maria. (ROx)
"Kita sangat mengapresiasi BPMPT Kubu Raya yang telah bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku usaha dan masyarakat sehingga terus mendapatkan predikat Pelayanan Terpadu Satu Pintu terbaik di Kalbar dan penghargaan baik skala regional maupun Nasional lainnya. Itu menjadi salah satu bukti bahwa otonomi daerah yang ada di Kubu Raya telah berjalan dengan baik," kata Muda di Sungai Raya, Selasa. Menurutnya, kebrehasilan BPMPT Kubu Raya dalam memberikan pelayanan juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara badan tersebut dan dinas serta instansi terkait. Dengan adanya kerelaan dari SKPD untuk menyerahkan kewenangan kepengurusan izin kepada BPMPT, menjadi suatu penguatan BPMPT dalam melayani proses perizinan. "Saya secara pribadi juga memberikan penghargaan kepada dinas dan instansi terkait yang telah mengesampingkan ego sektoral untuk kepentingan bersama dalam mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Itu juga menunjukkan adanya kerjasama yang baik antar pihak di Kubu Raya," tuturnya. Meski demikian, Muda menyatakan, berbagai keberhasilan dan prestasi yang diraih oleh BPMPT Kubu Raya diharapkan tidak menjadikan badan itu untuk cepat puas. Justru hal itu diharapkannya sebagai suatu motivasi agar terus melakukan yang terbaik. Muda menuturkan, BPMPT Kubu Raya dibentuk bukan hanya sebagai wadah untuk menyerap PAD bagi kabupaten yang dipimpinnya. Namun yang lebih penting adalah bagaimana badan itu bisa menjadi suatu wadah yang memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam mengurus perizinan, khususnya para pelaku ekonomi mikro. "Untuk ekonomi mikro kita sudah melakukan pendataan melalui BPMPT dan kita juga menetapkan agar mereka tidak dikenakan biaya sepeserpun dalam mengurus perizinan usahanya. Tujuannya agar para pelaku usaha ekonomi mikro itu bisa mendapatkan peluang yang sebesar-besarnya dalam mengembangkan usaha mereka, sehingga kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil bisa terus berkembang," katanya. Muda yang dijuluki bupati beras itu juga mengharapkan, dengan adanya itikad baik pemerintah Kubu Raya dalam memaksimalkan pelayanan di BPMPT tersebut dapat dimanfaatkan sebaiknya oleh masyarakat. "Jika masyarakat ingin mengurus perizinannya silahkan datang saja langsung ke PTSP itu agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas dan tidak terjebak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sesuai dengan motto BPMPT Kubu Raya, Cepat, Mudah, Pasti Aman dan Terbuka, dipastikan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal," tuturnya. Sebelumnya, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Kubu Raya kembali menorehkan prestasi dengan predikat Unit Pelayanan Publik Berprestasi terbaik tahun 2011, tingkat Provinsi Kalimantan Barat. "Sebelumnya PTSP kita juga menjadi salah satu PTSP terbaik tingkat nasional dan setara dengan PTSP yang ada di Sragen. Pada peringatan HUT Kalbar tadi pagi, tidak disangka kita kembali mendapat prestasi dengan predikat terbaik se-Kalbar," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Kubu Raya, Maria Agustina. Dia menyatakan, penghargaan tersebut diterimanya langsung dari Gubernur Kalbar, Cornelis pada upacara bendera peringatan HUT Kalbar k-55 yang dilaksanakan di halaman kantor Gubernur Kalbar tadi pagi. Dengan diraihnya penghargaan tersebut, tentu menambah daftar prestasi yang sudah diraih sebelumnya. Terlebih selama ini BPMPT Kubu Raya juga menjadi PTSP percontohan, tidak hanya skala regional tetapi juga Nasional. Hal itu terbukti dengan banyaknya kabupaten/kota lain yang ada di Kalbar dan daerah luar Kalbar yang bertadang ke BPMPT Kubu Raya untuk melakukan studi banding. "Dengan adanya prestasi ini, tentu kita tidak akan puas sampai di sini. Karena kita akan terus membenahi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk mempercepat proses administrasi dan perijinan bagi masyarakat Kubu Raya," tuturnya. Saat ini, BPMPT Kubu Raya sudah melayani 78 prijinan, sehingga pihaknya akan terus melakukan pembenahan. Dikatakannya, PTSP yang diterapkan pihaknya saat ini sudah benar-benar satu pintu, di mana para pelaku usaha yang akan mengurus izin usaha mereka tidak perlu lagi repot-repot mengurus kebanyak instansi. Cukup di BPMPT saja, para pelaku usaha yang membuat proses perizinan bisa melakukan pemantauan langsung," kata Maria. (ROx)
PEMKAB MINTA DILIBATKAN DALAM CAP GO MEH
Sungai Raya, Kalbar, 29/1 - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyatakan akan ikut terlibat dalam kepanitian pelaksanaan Cap Go Meh pada tahun depan agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik dan tidak terjadi pembatalan seperti tahun ini. "Pelaksanaan Festival Cap Go Meh yang rencananya akan dilakukan di Kabupaten Kubu Raya namun akhirnya dibatalkan memang membuat sebagian besar masyarakat Kubu Raya merasa kecewa. Kita sangat memahami kekecewaan masyarakat tersebut," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, di Sungai Raya, Minggu. Sebagai bupati, Muda memahami, dibatalkannye kegiatan tersebut mungkin kurangnya koordinasi antara panitia dengan pihak keamanan sehingga pelaksanaan tersebut dibatalkan. Muda menuturkan kedepan, pihaknya atas nama Pemda Kubu Raya akan mengajak Majelis Adat Budaya Tionghua (MABT) maupun semua unsur yang terlibat dari semua yayasan termasuk Yayasan Bhakti Suci untuk bersama-sama membentuk panitia. "Kita berencana dengan atas nama pemda Kubu Raya tahun mendatang dapat dilaksanakan kembali dan akan dibentuk kepanitiaan. Pembentukan kepanitiaan tersebut nantinya terdiri dari semua komponen sehingga kedepan atas nama pemda sehingga persiapannya lebih matang," tuturnya. Menurutnya pembentukan panitia Cap Go Meh jika dilakukan sekarang waktunya sudah sangat dekat sehingga dikhawatirkan dalam pelaksanaannya menjadi tergesa-gesa dan tidak sesuai dengan kondisi yang diharapkan. "Dengan adanya pembatalan tersebut kami tidak menyalahkan siapa-siapa, mungkin hanya faktor waktu dan koordinasi yang belum memungkinkan untuk dilaksanakannjya kegiatan tersebut. Kedepan diupayakan bersama agar dapat tercapai lebih awal dan pelaksanaan dapat berjalan dengan sukses," katanya. Sebelumnya, Ketua dewan penasehat Majelis Adat Budaya Tionghua (MABT) Kabupaten Kubu Raya, Yohanes Tjan Tjin Hua mengatakan, masyarakat Kubu Raya merasa kecewa dengan adanya pembatal festival Cap Go Meh yang rencananya akan di gelar di Kubu Raya. "Pasalnya karena MABT merupakan wadah untuk menampung aspirasi yang berkenaan dengan adat dan budaya tionghua. Alasan yang diberikan kemarin katanya Polresta Pontianak belum menerima surat dari MABT Kalbar, padahal Ketua MABT Kalbar, Harso Suwito Utomo sudah melayangkan dua kali surat ijin tersebut ke Polresta Pontianak, berkenaan dengan hal tersebut kegiatan Cap Go Meh yang rencananya dilakukan di KKR pun akhirnya di batalkan. Itu membuat banyak pihak menjadi kecewa," katanya. Yohanes menambahkan MABT adalah wadah resmi yang digunakan untuk mengurus adat dan budaya tionghua, seharusnya wadah tersebut harus difungsikan dengan baik sesuai dengan ranahnya. Pengambil keputusan sebaiknya melihat kembali dengan pembatalan festival Cap Go Meh tersebut, jangan sampai masyarakat yang merasa di kecewakan dengan adanya pembatalan tersebut. "Wadah ini harus digunakan dengan sebaik mungkin yang memang membidangi adat dan budaya tionghua. Saya sangat menyayangkan itu semua, karena memang sudah wadahnya di MABT. Jika bisa pelaksanaan tersebut dapat dilaksanakan kembali, dan hal tersebut dapat dijadikan agenda rutin tahunan," katanya.(ROx)
MASYARAKAT TRANSMIGRAN LESTARIKAN BUDAYA SEDEKAH BUMI
Sungai Ambawang, Kalbar, 27/1 - Masyarakat transmigrasi dari Jawa Tengah yang menetap di Dusun Sumber Agung, Desa Jawa Tengah, Kecamatan Sungai Ambawang terus melestarikan budaya sedekah bumi yang menjadi tradisi dan diturunkan secara turun temurun oleh masyarakat di sana. "Kegiatan sedekah bumi ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang telah didapat dalam satu tahun ini. Kegiatan ini setiap tahun dilaksanakan setiap selesai panen dan ini sudah menjadi radisi dari masyarakat, yang notabenenya di dominasi oleh masyarakat dari Jawa Tengah," kata Ketua Panitia Sedekah Bumi Sumber Agung, Desa Jawa Tengah, Muntaha, di Sungai Ambawang, Jumat. Dalam pelaksanaannya, mayarakat yang ada di dusun itu secara bergotong royong menyumbangkan hasik bumi mereka, untuk diolah dan kemudian dibagikan kepada masyarakat lain, atau dimakan secara bersama-sama di masjid. Sebelum makanan tersebut dibagikan, sebelumnya dilaksanakan bebagai atraksi kebudayaan seperti barongan, kuda lumping dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur. Kades Jawa Tengah, Sarjono menambahkan, kegiatan budaya itu menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Jawa yang sudah menetap cukup lama di Kecamatan Sungai Ambawang. "Semakin tahun, kegiatan ini semakin ramai dan itu menunjukkan antusias masyarakat yang sangat besar untuk melestarikan budaya ini," katanya. Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan memberikan aprsiasi kepada masyarakat Dusun Karya Baru yang terus mempertahankan adat dan budaya dari daerah asal mereka meski sudah lama menetap di Kubu Raya. "Kebudayaan itu memang harus terus dipetahankan, karena manusia yang berbudaya akan memiliki kemampuan untuk membangun daerahnya. Dengan banyaknya kebudayaan yang ada di Kubu Raya, tentu akan memperkaya khazanah budaya di kabupaten ini," kata Muda. Demikian halnya dengan semangat gotong royong yang terjaga dengan baik antara masyarakat, sebagai Bupati Muda berhatap semangat itu juga harus dipertahankan oleh masyarakat. Karena dia beranggapan, dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, tentu masyarakat bisa mendukung visi dan misi Kubu Raya untuk menjadi kabupaten yanh terus berlari lebih kencang dan berproses lebih cepat. "Terkait dengan hasil panen yang telah di dapat, saya harapkan masyarakat tidak cepat puas. Karena, hasil panen terutama beras harus terus ditingkatkan, agar kabupaten ini bisa menjadi daerah yang mandiri pangan, sesuai dengan program pertanian yang kita jalankan saat ini," tuturnya.(ROx)
KUBU RAYA PADUKAN POSYANDU DAN PAUD
Sungai Raya, Kalbar, 27/1 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan dengan baik pelayanan kesehatan dengan memadukan posyandu dan PAUD. "Selama ini kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan psyandu sebagai sarana pemenuhan gizi balita masih sangat kurang. Untuknitu kita akan memadukan keberadaan posyandu dengan PAUD, agar balita dan anak-anak yang ada di Kubu Raya tidak lagi kekurangan gizi," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raua, Jumat. Menurutnya, untuk memenuhi Hak Asasi Manusia di Kubu Raya, pihaknya akan meningkatkan pelayanan standar kemasyarakatan dengan lebih baik, termasuk pelayanan untuk ibu hamil, agar anak yang masih dalam kandungan sudah mendapatkan gizi yang baik. "Hal itu akan kita lakkan, karena kita menyadari betul, anak yang masih dalam kandungan saja sudah harus mendapatkan HAM-nya. Berdasarkan hal tesebut Kubu Raya melakukan program refitalisasi terhadap posyandu," tuturnya. Dia menyadari, tahun lalu peningkatan pean posyandu memang masih belum maksimal dilakukan. Namun dia sangat bersyukur, ada posyandu yang bisa kreatif sehingga tahun 2011 lalu, Posyandu Sehat Cerdas yang ada di Desa Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap menjadi posyandu terbaik tingkat Nasional. Dengan diraihnya prstasi tersebut, tahun ini, Pemkab Kubu Raya akan memberikan intensif kepada petugas posyandu, dan tenaga kesehatan yang memiliki kreatifitas untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat. "Peran posyandu sangat besar, karena posyandu juga berperan sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Ke depan kita akan memetakan kembali posyandu yang ada di Kubu Raya sehingga, jika ada posyandu yang tidak aktif, maka akan kita aktifkan lagi. Karena kita ingin memfungsikan posyandu bukan hanya sebagai tempat untuk meningkatkan dan menjaga gizi anak, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk memeriksa kesehatan masyarakat dan jika selama ini posyandu dibuka sebulan sekali, maka ke depan kita akan mewajibkan posyandu itu setiap dua minggu sekali," tuturnya. Bahkan Muda berencana di posyandu juga dilengkapi dengan sarana bermain anak, sehingga mayarakat tidak riskan dan mau selalu datang ke posyandu. "Posyandu PAL IX juga akan kita jadikan posyandu percontohan, sehingga posyandu lainnya akan kita wajibkan untuk magang dan studi banding pada posyandu tersebut. Posyandu harus bisa membangun atmosfir masyarakat untuk lebih sadar untuk mewujudkan hidup sehat, untuk itu kita akan mengintensifkan peran Komite Kesehatan Desa dalam memberikan pengetian kepada mayarakat untuk lebih mementingkan kesehatan di lingkungan keluarga mereka dan lingkungan masyarakatnya," kata Muda.(ROx)
Kamis, 15 Maret 2012
ROSALINA : HILANGKAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA MELALUI PERINGATAN HARI IBU
Sungai Raya, Kalbar, 22/12 - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya Rosalina Muda Mahendrawan berharap peringatan hari ibu ke-83 bisa menjadi momentum bagi semua masyarakat untuk menghilangkan kekerasan dalam rumah tangga, terutama kekerasan kepada para kaum perempuan. "Kekerasan dalam rumah tangga memang masih sulit dihindarkan. Dengan momentum peringatan hari ibu ini, kita harapkan bisa menjadi bahan refleksi bagi semua pihak untuk menghilangkan kekerasan dalam rumah tangga tesrsebut," kata Rosalina, usai menghadiri peringatan hari ibu ke-83 di Sungai Raya, Kamis. Menurutnya, untuk menekan kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga dan kaum perempuan, harus ada perhatian yang serius dari berbagai pihak, khususnya kaum lelaki yang notabenenye masih banyak melakukan tindak kekerasan pada wanita. Selain itu dia juga berharap para kaum ibu, khususnya yang ada di Kubu Raya bisa terus mengembangkan diri. Karena, saat ini saja sudah banyakmkaum perempuan yang telibat dalam berbagai lembaga pemerintahan, politik, ekonomi dan sebagainya. "Saat ini saja sudah banyak perempuan yang menjadi menteri, bahkan jadi presiden dan terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, politik dan menjalankan tugas yang sama dengan dijalankan kaum lelaki," katanya. Ditempat yang sama, Ketua Gabungan Organisasi Wanita Kubu Raya, Kristiana Andreas Muhrotien mengatakan, melalui peringatan hari ibu tahun ini pihaknya mengharapkan agar para ibu bisa lebih aktif dalam berbagai organisasi kewanitaan yang ada di lingkungannya. Dia berpendapat, dengan terlibat dalam suatu organisasi, maka kaum ibu bisa meningkatkan pengetahuannya dan bisa bepartisipasi langsung dalam mewujudkan pembangunan daerah. "Banyak mamfaat yang bisa didaptkan para ibu jika begabung dalam suatu organisasi kemayarakatan. Karena, selain para ibu bisa lebih mudah mengakses informasi terbaru, juga sudah seharusnya para ibu bisa telibat dalam berbagai hal yang terjadi di lapangan, tentunya hal-hal yang besifat positif terutama dalam membangun ekonomi keluarga," kata Kristiana. Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, sebagai bentuk perhatian pemkab Kubu Raya kepada kaum perempuan dan ibu khususnya, pihaknya telah melibatkan para kaum ibu dalam Kopeasi Simpan Pinjam Grameen yang terbukti memberikan dampak besar dapam pembangunan ekonomi keluarga. "Koperasi Grameen adalah sebuah organisasi kredit mikro yang dimulai di Bangladesh yang memberikan pinjaman kecil kepada orang yang kurang mampu. Menurut ia, kaum ibu secara alamiah memiliki kemampuan manajerial, mulai dari keuangan keluarga hingga pendidikan anak," katanya. Menurutnya, Koperasi Grameen memang dikhususkan untuk kaum perempuan yang membutuhkan permodalan untuk membuka usaha. Muda berpandangan untuk memajukan daerah perlu dirangkul dan diberdayakan kaum perempuannya. "Kita lihat di Bangladesh. Muhammad Yunus yang meraih Nobel Perdamaian berhasil memajukan ekonomi negaranya melalui Koperasi Grameen. Ia rangkul kaum perempuan di sana, dari kaum perempuan ini perlahan-lahan perdamaian juga terjalin," katanya.(ROx)
Langganan:
Postingan (Atom)