www.antarakalbar.com

http://antarakalbar.com/
Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Powered By Blogger

Kamis, 28 April 2011

BUPATI TANTANG KEPALA DESA CIPTAKAN KEMANDIRIAN PANGAN



Sungai Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menantang para kepala desa untuk menciptakan desa mandiri pangan dalam bentuk sayembara.
"Bagi kepala desa yang bisa berhasil membuat ketahanan pangan mandiri akan mendapatkan bantuan prioritas dalam pembangunan di bidang pertanian," kata Muda di Sungai Raya, Kamis.
Dia mengakui memang belum membuat format sayembara tersebut, namun hal itu kan dirancang secepatnya bersama Dinas Pertanian dan Peternakan serta beberapa instansi pemerintahan terkait lainnya di kabupaten tersebut.
Menurutnya, sayembara tersebut dilkakukan untuk memotivasi para kepala desa dalam mewujudkan percepatan pembangunan di bidang pertanian.
"Program percepatan dibidang pertanian sudah jelas kita konsepkan, sehingga tinggal menguatkan program tersebut di setiap desa," ucap Muda.
Muda mengatakan, jika persoalan pangan sudah bisa diselesaikan dengan baik di setiap desa, di mana desa sudah memiliki stok pangan yang cukup, maka program pembangunan lainnya akan bisa dilaksanakan dengan mudah.
"Kalau pangan sudah tercukupi, masyartakat tidak perlu lafgi memikirkan masalah perut, sehingga masyarakat akan lebih terfokus untuk memikirkan pembangunan lainnya seperti pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," ucapnya.
Melihat masih luasnya lahan kosong yang belum tergarap di Kubu Raya, di yakin program pertnian di kabupaten itu bisa dilaksanakan dengan mudah.
"Yang pastinya kita akan habis-habisan untuk memajukan program ini. Tanpa bantuan masyarakat, berbagai program yang ada tentu tidak akan bisa berjalan, sehingga kita sangat membutuhkan bantuan masyarakat terutama kepala desa yang menjadi ujung tombak pemerintahan yang dekat dengan masyarakat," katanya.
Bupati beras itu menambahkan, untuk memaksimalkan program pertanian di Kubu Raya, tahun 2011 ini pihaknya telah membuka 2000 hektare lahan pertanian baru yang tersebar di sembilan kecamatan di Kubu Raya.
"Perluasan lahan pertanian tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan beras lokal di Kubu Raya," kata Muda.
Lanjutnya, saat ini kawasan pertanian di Kecamatan Sungai Kakap dan Batu Ampar menjadi unggulan dalam produksi beras di Kubu Raya.
Namun dengan adanya program rice estate itu, tidak hanya dua kecamatan itu saja yang menjadi unggulan penghasil beras, namun kecamatan lain juga akan diunggulkan.
"Kita optimis, apabila seluruh program berjalan dengan baik maka angka kemiskinan dan pengangguran di Kubu Raya akan berkurang dengan sendirinya," kata Muda.(ROx)

KUBU RAYA BAGIKAN 91 BANSOS DI SUNGAI RAYA

Sungai Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyalurkan bantuan sosial kepada 91 lembaga sosial dan rumah ibadah yang ada di Kecamatan Sungai Raya.
"Untuk sementara ini baru kecamatan Sungai Raya yang kita bagikan, sementara kecamatan lainnya akan disalurkan dalam waktu dekat kecamatan lainnya akan menyusul," kata Kepala Bagian Sosial Kemastarakatan Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Zakaria, di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk kecamatan Sungai Raya setidaknya ada 58 rumah ibadah, 20 yayasan dan lembaga pendidikan, enam panti asuhan dan tujuh pondok pesantren yang mendapatkan dana bantuan sosial tersebut.
Mengenai besaran dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing lembaga sosial tersebut yang dinilai dari pengajuan proposal dan survey kebutuhan lembaga tersebut.
"Bantuan sosial yang kita berikan ini merupakan bantuan keuangan yang digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata Zakaria.
Lanjutnya, bantuan sosial tersebut diberikan kepada organisasi kemasyarakatan, lembaga sosial atau perorangan untuk menunjang program dan kegiatan fisik maupun non fisik dalam rangka pembangunan dalam bidang sosial kemasyarakatan, peningkatan kesejahteraan masyartakat dan peningkatan keamanan dan ketertiban umum.
"Karena bantuan sosial itu berasal dari APBD Kubu Raya maka penggunaannya harus dipertanggung jawabkan oleh lembaga atau instansi yang menerimanya," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, bantuan soasial yang diberikan kepada masyarakat terus ditingkatkan setiap tahunnya oleh Pemkab Kubu Raya.
"Jika dana PAD kita meningkat dan anggaran dalam APBD ikut meningkat, tentu bantuan sosial yang kita berikan juga akan ditambah," ucap Muda.
Meski demikian, sesuai dengan pertaturan yang ada, penerima dana Bansos hanya bisa diberikan satu kali. Jika pada tahun ini lembaga sosial menerima bantuan sosial, maka tahun depan tidak akan mendapatkannya lagi.
"Namun tidak menutup kemungkinan bisa menerima kembali pada tahun berikutnya. Yang jelas kita ratakan dulu pembagian dana bansos ini, jangan sampai ada lembaga sosial yang tidak mendapatkannya, karena kita mengutamakan asas pemerataan dalam pembagiannya," ucap Muda.(ROx)

Rabu, 27 April 2011

MASIH BANYAK DESA BERMASALAH DALAM PENGELOLAAN ADD




Sungai Raya - Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kubu Raya Sarino mengatakan dalam realisasi pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kubu Raya masih banyak hal yang perlu dibenahi, mengingat masih banyak kepala desa yang belum bisa mengoptimalkannya.
"Dari data tahun 2010 yang kita miliki, masih banyak kepala desa yang belum bisa memberikan laporan pertanggung jawaban ADD tahap 1 secara tepat waktu. Hal itu jelas mengakibatkan ADD untuk tahap 2 tidak bisa dicairkan. Hal itu dikarenakan kepala desa masih belum bisa melaporkan secara baik dalam pengelolaan ADDnya," kata Sarino dalam sosialisasi Peraturan Bupati tentang pengelolaan ADD di Sungai Raya, Rabu.
Untuk itu, dia mengharapkan untuk tahun 2011 ini kepala desa bisa benar-benar memahai peraturan bupati tentang pengelolaan ADD, agar tidak ada lagi kesalahan dalam pengelolaannya maupun keterlambatan dalam pengelolaannya.
Dia mengungkapkan, dari realisasi ADD tahun 2010 ada beberapa desa yang tidak bisa mencairkan ADD tahap II, seperti Desa Batu Ampar, Desa Kapuas, Sungai Bemban dan Permata.
Demikian dengan desa yang tidak bisa mendapatkan ADD tahap II Pada tahun 2010 lalu, ada tujuh desa.
"Akibat ketidak pahaman Kepala Desa tentang pengelolaan ADD tersebut, banyak yang tidak bisa menjalankan program pembangunan di desanya dengan baik. Untuk itu sudah seharusnya kades bisa melibatkan seluruh komponen aparatur desa untuk melakukan pembangunan," ujar Sarino.
Dia juga berharap para kades dapat melibatkan bendaharanya dalam penganggaran pembangunan agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya. "Karena dari informasi yang kita dapat juga masih banyak kades yang bekerja sendiri dalam membuat anggaran pembangunan, sehingga bendaharanya hanya dijadikan patung dan tidak diberdayakan," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghimbau agar Kades bisa lebih mengoptimalkan ADD yang telah diberikan kepada setiap desa.
"ADD itu sangat penting dalam pembangunan selain dana bantuan dari peemrintah provinsi dan pusat untuk pembangunan di desanya, sehingga jika Kades tidak bisa mengolanya dengan baik, jelas akan menghambat pembangunan di desa yang mereka pimpin," ucap Muda.
Untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali, Pemkab Kubu Raya telah melibatkan inspektoran dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk membimbing dan mengawasi kepala desa dalam pengelolaan ADD.
"Yang lebih penting adalah, kades harus bisa membuat SPJ sebaik mungkin agar tidak menjadi permasalahan ke depannya, karena saat ini BPK juga telah melakukan peemriksaan untuk SPJ ADD setiap desa di seluruh Indonesia. Jika tidak di laporkan dengan baik, jelas akan menjadi temuan nantinya, dan itu yang harus kita hindarkan," ucap Muda.(ROx)

Selasa, 26 April 2011

KUALA MANDOR B DIJADIKAN PUSAT BENIH PADI




Sungai Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Pertanian dan Peternakan menjadikan Kecamatan Kuala Mandor B sebagai pusat benih padi untuk seluruh kawasan pertanian di kabupaten tersebut.
"Kecamatan Kuala Mandor B akan dijadikan pusat benih padi di Kubu Raya, sehingga nantinya benih-benih padi yang akan ditanam untuk seluruh kawasan Kubu Raya akan di datangkan dari Kecamatan Kuala Mandor B," kata Kepala Dinas Pertanian dan peternakan Kubu Raya, Suharjo di Sungai Raya, Selasa.
Dikatakannya, pusat benih yang terdapat di Kecamatan Kuala Mandor B seluas 160 hektare dan saat ini sudah mulai ditanami. Bahkan dalam waktu dekat benih-benih yang berasal dari Kuala Mandor B sudah bisa didistribusikan ke kecamatan lainnya, termasuk kawasan rice estate yang telah ditetapkan pada enam lokasi di Kubu Raya.
"Ditaregetkan pada musim tenam gadu dan rendengan tahun 2011 ini seluruh areal pertanian sudah bisa menggunakan bibit padi dari Kuala Mandor B," ucapnya.
Lebih jauh, Suharjo menjelaskan, benih yang di gunakan adalah jenis Impara II. Jenis padi itu sangat cocok digunakan pada kawasan pasang surut dan tahan terhadap serangan hama.
"Selain itu, beras dari bibit tersebut juga sangat pulen sehingga sangat cocok dijadikan sebagai varietas produk beras lokal Kubu Raya," katanya.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Bupati Kubu Raya Muda Mahendarwan mendesak Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk menggalakkan program kemandirian pangan kepada masyarakat petani.
"Mengingat ancaman kerawanan pangan di dunia cukup tinggi, diperlukan pola baru dalam meningkatkan hasil pertanian. Bukan lagi dengan program ketahanan pangan, tetapi harus mengarah kepada kemandirian pangan," kata Muda.
Menurutnya, pengaruh cuaca ekstrem saat ini akan mempengaruhi ketahanan pangan di seluruh dunia. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan terobosan terbaru untuk mencegah terjadinya rawan pangan.
Beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan percepatan ketahanan pangan danmemperbanyak cetak sawah di seluruh kecamatan. Selain itu, Pemkab Kubu Raya juga mewajibkan setiap desa untuk membuat lumbung pangan sendiri.
"Sehingga jika terjadi bencana alam atau perubahan iklim yang menyebabkan gagal panen, masyarakat sudah memiliki lumbung beras sendiri," ucap Muda.
Lapangan bermain masyarakat telah bergeser dengan dibukanya areal pertanian baru yang terus dikembangkan dengan sistem pertanian terpadu dan modern. Ia mentargetkan 3 tahun ke depan Kubu Raya akan mandiri.
"Hal lain yang dilakukan adalah dengan mengkombinasikan program pertanian dengan peternakan dan perikanan," kata Muda.
Muda berharap, dengan pembangunan infrastruktur secara simultan yang telah kita lakukan bisa memberikan kemudahan bagi
masyarakat dalam mendistribusikan hasil pertanian mereka.(ROx)

BUPATI : KEPALA DESA MESTI JADI INSPIRATOR PEMBANGUNAN




Sungai Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengingatkan kepada Kepala Desa untuk menjadi inspirator dan penggerak dalam pemberdayaan masyarakat untuk mempercepat proses pembangunan di tingkat desa.
"Sebagai salah satu daerah otonom, Desa juga memiliki peran yang sangat menentukan di dalam menunjang program pembangunan di tingkat Kabupaten," kata Muda usai melantik Kepala Desa Sungai Ambangah, Gunung Tamang Kecamatan Sungai Raya dan Desa Bintang Mas Kecamatan Rasau Jaya serta Peresmian Anggota Badan Permusyawaratan Desa BPD Desa Sungai Raya, Mekar Baru Kecamatan Sungai Raya dan Mengkalan Jambu Kecamatan Kubu di Sungai Raya, Selasa.
Untuk itu, dia berpesan setiap Kepala Desa harus mampu memiliki Visi dan pandangan pembangunan ke depan.
Muda meminta kepada setiap Kepala Desa agar bisa mengejar ketertinggalan, terutama Desa yang baru di mekarkan agar bisa proses pembangunannya bisa bersaing dengan Desa yang sudah lama terbentuk.
Selain itu Muda mengungkapkan, Kepala Desa juga harus memiliki Visi yang sama dengan Bupati agar bisa menjadi bagian di dalam meningkatkan dan mensukseskan program yang saat ini sedang di jalankan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
"Saat ini masalah kemiskinan dan pengangguran masih cukup tinggi, dan tentunya masalah tersebut harus cepat di atasi," ucapnya.
Untuk itu Muda mengharapkan kepada Kepala Desa agar bisa pro aktif di dalam mengatasi masalah ini.
Dia menambahkan, di dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa juga harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat jika di bandingkan dengan kepentingan pribadi, karena menurut Muda hal yang paling terpenting bagi seorang pemimpin adalah bagaiman pemimpin tersebut bisa memberikan peluang dan kesempatan untuk rakyat agar bisa lebih baik dari sebelumnya.
"Kepala Desa juga harus memiliki I’tikad dan berfikir bagaimana memajukan masyarakat.Sehingga Visi dan Misi Kubu Raya menjadi Terdepan dan Berkualitas bisa tercapai dengan sendirinya," kata Muda.(ROx)

Senin, 25 April 2011

KUBU RAYA REALISASIKAN PENANAMAN DI RICE ESTATE



Sungai Raya - Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya Suharjo mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan penanaman pada lima lokasi areal kawasan beras (rice estate) dari enam lokasi yang telah dicanangkan.
"Saat ini kita sudah mulai melakukan penanaman pada kawasan rice estate di lima lokasi yang telah ditentukan, tinggal di Teluk Empening, Kecamatan Terentang yang belum kita tanam," katanya di Sungai Raya, Senin.
Menurutnya, penanaman di Teluk Empening belum bisa dilakukan karena lahan yang akan dijadikan kawasan rice estate baru dibuka. Kemungkinan sekitar bulan Juli nanti hal baru bisa dilakukan penanaman.
Sementara itu, lima kawasan rice estate lainnya yang terletak di Kecamatan Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Kuala Mandor B dan Batu Ampar sudah dilakukan penanaman.
Untuk mendukung rice estate tersebut Pemkab Kubu Raya mendapatkan dana bantuan dari pemerintah pusat melalui program SLPTT dengan bantuan pengolahan lahan pertanian seluas 15.000 hektare.
"Bantuan itu rencananya akan kita salurkan disembilan kecamatan di Kubu Raya, termasuk kawasan rice estate. Namun bantuan itu akan lebih banyak di fokuskan di Kecamatan Sungai Kakap seluas 6000 hektare, mengingat kecamatan tersebut adalah leading sektor dari rice estate Kubu Raya," ucapnya.
Untuk memaksimalkan program SLPTT tersebut pemkab Kubu Raya sudah menganggarkan dana pendampingan yang dianggarkan dalam APBD 2011.
Dia juga mengatakan saat ini pihaknya telah mencangkan perluasan lahan pertanian di Desa Arang Limbung dan Desa Limbung di Kecamatan Sungai Raya, khususnya di kawasan sekitar Bandara Supadio.
"Perluasan pertanian di dua desa itu akan menggunakan pupuk tricoderma. Tujuannya agar petani tidak melakukan pembakaran lahan, karena pupuk tersebut memanfaatkan rumput kering dan daun-daunan sebagai bahan utamanya," jelas Harjo.
Sementara itu, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Tahun 2011 ini pihaknya akan membuka 2000 hektare lahan pertanian baru yang tersebar di sembilan kecamatan di Kubu Raya.
"Perluasan lahan pertanian tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan beras lokal di Kubu Raya," kata Muda.
Lanjutnya, saat ini kawasan pertanian di Kecamatan Sungai Kakap dan Batu Ampar menjadi unggulan dalam produksi beras di Kubu Raya.
Namun dengan adanya program rice estate itu, tidak hanya dua kecamatan itu saja yang menjadi unggulan penghasil beras, namun kecamatan lain juga akan diunggulkan.
"Kita optimis, apabila seluruh program berjalan dengan baik maka angka kemiskinan dan pengangguran di Kubu Raya akan berkurang dengan sendirinya," kata Muda.(ROx)

Minggu, 24 April 2011

KUBU RAYA WUJUDKAN DESA MANDIRI PANGAN



Rasau Jaya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengajak masyarakat Desa Pematang Tujuh untuk menciptakan kemandirian pangan sebagai langkah antisipasi krisis pangan yang sedang melanda dunia saat ini.
"Saat ini dunia sedang mengalami krisis pangan dan menyebabkan negara pengekspor beras mulai mengurangi pengeksporan mereka. Jika tidak cepat diantisipasi hal tersebut akan mengancam ketersediaan pangan dinegara kita," kata Muda saat menghadiri peringatan hari jadi Desa Pematang Tujuh ke empat di kecamatan Rasau Jaya, Minggu.
Menurutnya dengan menciptakan kemandirian pangan di desa maka banyak hal manfaat yang akan didapat oleh masyarakat. Selain ketersediaan pangan masyarakat bisa terpenuhi hal tersebut juga akan menekan jumlah pengangguran disetiap desa.
Dengan banyaknya lahan tidur yang tergarap tentu semakij banyak masyarakat yang bekerja. Dengan demikian, tingkat kesejahteraan masyarakat jelas bisa cepat tercapai.
"Hal yang paling mendasar dan akan dicapai adalah Kuhu Raya harus bethenti dari ketergantungan membeli beras dari luar. Makanya di manapun saya berkunjung saya tidak pernah bosan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian yang produktif," ucapnya.
Lanjutnya untuk menciptakan kemandirian pangan di desa, setiap desa harus memiliki lumbung padi sendiri. Setiap panen, petani harus bisa menyisihkan padi mereka dan disimpan secara bersama di dalam lumbung tersebut. Jika terjadi bencana, gagal panen dan musibah lainnya yang dapat mengancam ketahanan pangan maka desa itu tidak akan kekurangan pangan.
"Yang lebih penting adalah rasa kebersamaan dan gotong royong masyarakat akan lebih tinggi," ucap Muda.
Muda menambahkan pada tahin 2011 ini Kubu Raya mendapat bantuan dari Kementrian Pertanian sebesar Rp4 miliar yang dikhususkan untuk peningkatan sarana dan produktivitas pertanian. Untuk Kalimantan Barat, hanya Kubu Raya yang mendapatkan bantuan tersebut.
Hal tersebut menunjukkan antusias pemerintas pusat terhadap program pertanian di Kubu Raya. Bahkan jika pada tahun ini Kubu Raya mampu menjalankan program pertaniannya dengan baik, tahin depan anggaran bantuan tersebut akan di lipat gandakan.
"Hal itu saya harapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat khususnya para petani untuk dapat meningkatkan hasil pertaniannya. Dalam hal, selaku pemkab kita akan fokus melakukan program secara berkesinambungan," ucap Muda.(ROx)

DESA SUNGAI ASAM BUKA 170 HEKTARE SAWAH



Sungai Raya - Kelompok Tani Usaha Sejahtera Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya membuka areal pertanian baru seluas 170 hektare di desa mereka dan mulai melakukan penanaman perdana pada musim tanam gadu tahun ini.
"Total lahan pertanian yang akan kita buka di Dusun Tanjung Bayur seluas 200 hektare hanya saja baru tergarap 170 hektare tahun 2012 nanti, luasan lahan 200 hektare tersebut rencananya akan kit5a garap semua," kata Kepala Gabungan Kelompok Tani Usaha Sejahtera Abdulatif saat membuka kegiatan tanam gadu perdana di Desa Sungai Asam, Minggu.
Luasan lahan tersebut dibuka secara bersama sejak 2010 lalu. Dalam waktu satu tahun masyarakat Desa Sungai Asam mampu membuka lahan tidur tersebut untuk dijadikan lahan pertanian yang produktif.
Wakil Kepala Desa Sungai Asam Sarno menyatakan siap mendukung program pemkab Kubu Raya dalam menciptakan mandiri pangan di desa tersebut.
"Pembukaan areal pertanian ini merupakan buah pikiran almarhum Kepala Desa Sungai Asam, Mislan yang belum lama ini mangkat. Namun semangat pembangunan di sektor pertanian beliau telah tertanam dalam diri masyarakat, sehingga kita berkomitmen bersama-sama untuk meneruskan cita-cita almarhum," kata Sarno.
Dia menyatakan, lahan tidur di desanya cukup luas. Masih banyak lahan yang belum digarap dengan baik oleh masyarakat. Untuk itu dia yakin, dengan semangat masyarakat, Desa Sungai Asam bisa menjadi salah satu lumbung pangan di Kubu Raya.
"Kita juga sangat mendukung program Bupati Kub Raya Muda Mahendrawan yang menganjurkan masyarakat untuk mengkosumsi beras lokal. Karena pemkab telah menggaungkan program tersebut kami siap untuk menjalankannya," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kubu Raya, Suharjo menyatakan dalam rencana pembangunan jangka menengah, Desa Sungai Asam masuk dalam salah satu desa yang menjadi sasaran program Rice Estate, peningkatan kualitas pertanian.
"Dengan semangat masyarakat Desa Sungai Asam ini saya yakin target pencapaian 10 hingga 15 ton perhektare setiap masa panen bisa tercapai," ucapnya.
Untuk itu pihaknya berkomitmen akan menggiring masyarkat desa tersebut untuk menjalankan sistem pertanian terpadu di bawah bimbingan tim penyuluh.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan yang ikut langsung melakukan penanaman perdana bersama petani menyatakan potensi sumber daya alam dan semangat masyarakat desa Sungai Asam dalam mengelola areal pertanian menjadi suatu bukti kemauan besar masyarakat untuk mensejahterakan kehidupan mereka.
"Kubu Raya memiliki potensi yang besar untuk menjadi lumbung pangan Kalimantan Barat, bahkan Indonesia. Potensi ini harus kita manfaatkan bersama," ucap Muda.
Dia juga yakin, Desa Sungai Asam bisa menjadi salah satu lumbung pangan Kubu Raya seperti halnya rice estate di Kecamatan Kuala Mandor B.
"Yang jelas kita sangat bersukur karena antusias dan keseriusan masyarakat untuk menanam padi sangat besar. Itu juga yang menyebabkan saya semangat untuk ikut menanam padi bersama petani, sehingga ketika panen nanti, saya tidak merasa malu, karena saya juga ikut menanam," ucap Muda.(ROx)

120 KLUB SEPAK BOLA SEMARAKKAN MUDA CUP




Rasau Jaya - Sebanyak 120 klub sepak bola dari Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, Landak dan Kota Pontianak menyemarakkan kompetisi Muda Cup yang di gelar di Desa Pematang Tujuh, Kecamatan Rasau Jaya.
"Muda Cup ini memperebutkan piala bergilir Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan dengan total hadiah Rp10 juta," kata Ketua Panitia Muda Cup 2011, Sholihin di Kecamayan Rasau Jaya, Minggu.
Menurutnya, kompetisi yang digelar setiap tahunnya itu dilaksanakan dalam rangka peringatan hari jadi Desa Pematang Tujuh. "Kegiatan ini sudah setiap tahun kita gelar, dan kali ini merupakan tahun ke empat," ucapnya.
Sholihin menyatakan sebenanrnya masih banyak klub sepak bola yang akan ambil bagian dalam Muda Cup.Namun di karenkan kuota peserta sudah melebihi batas, panitia memutuskan untuk menutup pendaftaran.
"120 ini saja sudah sangat banyak, ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat untuk mengikuti kegiatan ini. Maunya kita bisa menerima semua pendaftar, namun khawatirnya kami yang kewalahan jika pendaftaran terus kita buka," ucapnya.
Kompetisi sepak bola yang menggunakan sistem gugur itu akan dilaksanakan dari tanggal 14 April hingga 25 Mei mendatang.
Sholinin berharap kegiatan tersebut bisa berjalan lancar tanpa halangan yang berarti sehngga ke depan kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan.
Di tempat yang sama Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyambut baik pelaksanaan kompetisi tersebut. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui jika nama kompetisi tersebut menggunakan namanya.
"Ini merupakan kejutan bagi saya, karena kempetisi sepak bola ini sampai menggunakan nama saya, apa lagi diikuti oleh 120 peserta, ini sangat luar biasa," ucapnya.
Dia berharap para peserta yang mengikuti kompetisi tersebut bisa bertanding dengan semangat fair play sehingga dari kompetisi itu bisa melahirkan bibit-bibit baru yang dapat memajukan dunia sepak bola Kubu Raya.
"Melihat besarnya minat masyarakat untuk mengikuti kompetisi ini, ke depan kita akan menantanya menjadi lebih baik sehingga pelaksanaannya bisa lebih baik lagi," harapnya.(ROx)

Jumat, 22 April 2011

KUBU RAYA CAPAI ENAM STRATEGI PEMBANGUNAN



Sungai Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menyatakan telah mencapai enam strategi pembangunan yang menjadi bagian dari program utama pembangunan pada tahun 2010 lalu.
"Enam strategi pembangunan itu merupakan bidang spesifik yang ingin dicapai, dan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk kebijakan program dan kegiatan yang lebih operasional bagi masyarakat," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Adapun strategi pembangunan kabupaten Kubu Raya mencakup enam bidang, yaitu pembangunan bidang sumberdaya manusia, pembangunan bidang ekonomi, pembangunan bidang infrastruktur, pembangunan bidang pemerintahan, pembangunan bidang lingkungan hidup dan pembangunan bidang sosial budaya, dengan program prioritas pada pengentasan kemiskinan, peningkatan -kualitas sumberdaya manusia baik kualitas pendidikan maupun kesehatan, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan.
Dalam rangka mewujudkan strategi dan program prioritas sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD dan RKPD Kabupaten Kubu Raya tahun 2010 tersebut, pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah merumuskan kebijakan umum anggaran prioritas dan plafon anggaran sebagai dasar dalam penyusunan dan penetapan APBD Kabupaten Kubu Raya tabun 2010.
"Kabupaten Kubu Raya merupakan daerah otonom yang usianya relatif baru sehingga diperlukan adanya langkah-langkah strategis dan terarah untuk dapat menyelenggarakan urusan pemerintaran yang menjadi kewenangannya secara efisien dan efektif," ucapnya.
Sejalan dengan itu, pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan perda nomor 8 tahun 2009 tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah Kubu Raya periode 2009 -2014, yang dijabarkan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah kabupaten kubu raya tahun 2010 dan perencanaan kinerja yang merupakan rencana dan komitmen kerja untuk 1 (satu) tahun anggaran.
Di mana program-program yang telah dibuat berisikan visi, misi, dan saran strategis organisasi yang berdasarkan wajib pajak dan wajib retribusi daerah yang umumnya masih rendah.
"Hanya saja kita mengakui dalam hal pendapatan dari pembayaran pajak dan retribusi daerah sumber daya manusia yang menangani pendapatan daerah masih terbatas baik jumlah maupun kualitasnysa masih terbatas sehingga pemungutan dan penagihan pendapatan daerah belum optimal," ucapnya.
Selain itu, peraturan daerah di bidang pendapatan asli daerah belum lengkap sesuai dengan potensi daerah, sehingga belum dapat secara optimal untuk menggali pendapatan asli daerah.
Tidak hanya itu, Kubu Raya juga belum memiliki database wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah yang masih belum lengkap dan belum akurat sehingga tidak mendukung secara optimal terhadap penerimaan pendapatan daerah.
"Untuk itu, hal ini akan menjadi masukan utama bagi kita sehingga untuk tahun berikutnya peningkatan PAD dari sektor pajak bisa lebih dioptimalkan untuk mempercepat pembangunan di kabupaten ini," ucap Muda.(ROx)

Kamis, 14 April 2011

SISWA SMA KUBU RAYA DAPAT BOS DAERAH



Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memberikan bantuan operasional sekolah bagi 40 persen siswa SMA yang kurang mampu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kabupaten tersebut.
"Program BOS yang dicanangkan pemerintah pusat hanya untuk jenjang pendidikan SD dan SMP, sedangkan kita tahu kalau biaya SMA itu cukup tinggi, makanya kita memberikan BOS Daerah yang diambil dari APBD Kubu Raya untuk 40 persen siswa SMA yang kurang mampu," kata Muda di Sungai Raya, Kamis.
Menurut Muda, sistem pendidikan wajib belajar sembilan tahun harus ditingkatkan menjadi wajib belajar 12 tahun. Pasalnya untuk penyerapan tenaga kerja, lulusan SMA akan sulit terserap.
Sementara itu, kondisi yang terjadi di lapangan, masih banyak orang tua, khususnya bagi mereka yang kurang mampu mengalami kesulitan untuk mengekolahkan anaknya hingga jenjang SMA.
"Untuk itu, kita menyisihkan APBD kita untuk memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu agar bisa terus bersekolah hingga SMA," tutur Muda.
Lanjutnya, selain pemberian dana BOS SMA tersebut Kubu Raya juga menganggarkan pemberian beasiswa bagi siswa SMA berprestasi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
"Satu SMA ada tiga siswa dengan perolehan NEM tertinggi yang akan mendapatkan beasiswa itu. Tujuannya untuk memperbanyak sarjana di Kubu Raya," katanya.
Dengan semakin banyaknya sarjana dan lulusan SMA di kabupaten tersebut, Muda berharap pihaknya dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempercepat peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Kita akan selalu konsen untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kubu Raya. Untuk itu, 30 persen APBD Kubu Raya difokuskan untuk pendidikan," ucap Muda.
Lanjutnya, selain program BOS dan Beasiswa, Pemkab Kubu Raya juga mengadakan program pengadaan seragam sekolah gratis untuk siswa baru pada jenjang pendidikan SD hingga SMA.
Dia berpendapat, kendala utama yang dihadapi orang tua untuk menyekolahkan anaknya adalah saat anak tersebut pertama kali masuk sekolah.
Dengan adanya bantuan seragam gratis tersebut, Muda berharap tidak ada lagi orang tua yang merasa terbebani menyekolahkan anaknya. Sehingga pola pikir masyarakat tentang pendidikan akan lebih baik.(ROx)

SUKSESKAN KB MELALUI BIDAN DAN KKD




Bupati Kubu Raya Muda Mahendarwan menekankan kepada peran aktif Bidan dan Komite Kesehatan Desa untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai berbagai program KB, untuk menekan lajunya pertumbuhan penduduk di kabupaten itu.
"Dalam menjalankan program KB itu, tidak mesti dilakukan dengan alat kotrasepsi, namun yang paling terpenting adalah keunggulan dan kualitas keluarga itu sendiri, dengan kondisi yang tidak terbebani di dalam kehidupannya," kata Muda saat membuka kegiatan Rapat Kerja Daerah Kependudukan dan Keluarga Berencana di Sungai Raya, Kamis.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui BPPKB setempat akan menekan terus laju perkembangan KB dengan memberikan sejumlah informasi kepada masyarakat.
Dengan demikian program KB yang di jalankan bisa sesuai dengan program yang ada sehingga pertumbuhan penduduk di Kabupaten termuda di Kalimantan Barat ini bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Pemeberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kubu Raya, Normarini akan memantapkan komitmen dan gerak langkah dalam pencapaian sasaran program pembangunan Kependudukan dan Keluarga berencana.
Di dalam mencapai sasaran program pembangunan tersebut BPPKB Kabupaten Kubu Raya senantiasa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai beberapa kegiatan yang di lakukan pada tahun 2011 ini.
"Salah satunya penyelenggaraan pembangunan kesehatan ibu dan anak berbasis peemberdayaan keluarga atau yang di kenal dengan audit kesehatan keluarga," kata Rini.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Barat Siti Fathonah mengatakan, keberhasilan Program KB ini tergantung kepada kepekaan di dalam melihat bagaimana karakteristik masyarakat yang ada di kubu Raya.
Siti menilai, meski masyarakat Kubu Raya yang multikultur, namun masyarakatnya bisa mudah menerima sesuatu yang baru.
"Sehingga Kubu Raya bisa di jadikan sebagai Daerah yang berhasil di dalam menjalankan program KB ini, mengingat capaian sasarannya melebihi dari yang di tetapkan oleh BKKBN Kalbar dengan angka keberhasilan mencapai 17 persen," kata Siti.(ROx)

Selasa, 12 April 2011

KUBU RAYA PERKUAT KAWASAN PANGAN




Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menyatakan pada tahun 2011 ini pihaknya akan merealisasikan rencana pembangunan real estate (kawasan pangan) disetiap kecamatan dan akan terus diperkuat dengan pola management pertanian terpadu.
"Sektor Pertanian menjadi prioritas Pemkab Kubu Raya, dan perealisasian kawasan pangan itu kita lakukan untuk meningkatkan hasil produksi beras petani," kata Muda di Sungai Raya, Selasa.
Muda menjelasakan rice estate dimaksudkan untuk memperkuat swasembada pangan di Kubu Raya.
Saat ini sudah ada lima rice estate di lima Kecamatan yaitu, Kecamatan Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Kuala Mandor B dan Kecamatan Batu Ampar. Pemkab mendukung rice estate dengan perluasan lahan dan peningkatan produksi beras, apalagi pangan merupakan persoalan utama di Kubu Raya dengan luas wilayah dan penduduknya yang besar serta meliputi daerah pesisir yang cukup jauh.
"Saat ini jumlah penduduk bertambah, sementara untuk satu jiwa makan sebanyak 190 kg pertahunnya, namun konsumsi beras Indonesia saat ini hanya 50 hingga 80 kg per jiwa pertahunnya. Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi persediaan pangan di Indonesia," ucap Muda.
Hasil panen gabah kering giling (GKG) di Desa Kuala Mandor B dengan luas lahan 30 hektar menghasilkan 4 ribu GKG. Panen raya tersebut menunjukkan Kubu Raya mulai gencar menggalakkan sektor pertanian.
"Di tahun 2011 ini kita akan buka sekitar 2 ribu hektar lagi lahan pertanian. Semuanya untuk mencukupi kebutuhan pangan dan beras lokal di Kubu Raya," ujarnya.
Saat ini kawasan Sungai Kakap dan Batu Ampar menjadi unggulan produksi beras. Namun, kedepannya tidak hanya dua kecamatan itu saja. Akan tetapi merambah hingga ke desa-desa di tujuh Kecamatan lainnya.
"Kita optimis, apabila seluruh program berjalan dengan baik, maka angka kemiskinan dan pengangguran dengan sendirinya akan berkurang", kata Muda.(ROx)

Kamis, 07 April 2011

DESA PARIT BARU RESMI DIBENTUK




Setelah menunggu untuk waktu yang cukup lama, akhirnya perjuangan tim pembentukan Desa Parit Baru dari Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya menuai hasil dengan disahkannya Peraturan Daerah tentang pembentukan desa tersebut oleh DPRD Kabupaten Kubu Raya, Kamis.
"Kita sangat senang karena perjuangan kita selama empat tahun untuk pemekaran Desa Parit Baru ini bisa tercapai," kata Ketua Tim Pembentukan Desa Parit Baru, Sukito.
Menurutnya, untuk pembentukan desa Parit Baru itu memerlukan waktu yang sangat lama dan proses yang alot. Bahkan, pembentukan Desa Parit Baru sebelumnya sempat terhambat karena permasalahan tapal batas yang sulit menemukan titik temu antara tim pembentuk dan desa Induk.
"Yang jelas, kami sebagai masyarakat Desa Parit Baru sangat menginginkan desa ini bisa terbentuk. Ini murni keinginan dari masyarakat tanpa ada embel-embel apapun," ucapnya.
Untuk mendukung percepatan proses pemerintah di desa tersebut pihaknya akan melengkapi berbagai perangkat desa seperti Plt Kepala Desa dan komponen peemrintahan lainnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Dia menjelaskan, berdasarkan hasil kerja Pansus Pembentukan Desa Parit Baru, DPRD Kubu Raya memutuskan untuk mengesahkan Raperda Pembentukan Desa tersebut, meski sebelumnya sempat tertunda.
"Penundaan tersebut dilakukan karena dalam pemekaran suatu wilayah, tapal batas itu sangat penting, karena jika tidak diselesaikan terlebih dahulu, maka akan timbul masalah besar nantinya," tutur Sujiwo.
Penundaan tersebut juga dilakukan karena antara tim pembentukan desa Parit Baru dengan pemerintah desa Sungai Raya, masih belum menemukan kesepahaman dalam menentukan tapal batas.
Ia menambahkan, jika dipaksakan dikhawatirkan dapat menimbulkan gejolak antara desa yang akan di mekarkan dengan desa yang akan dibentuk.
"Itu yang tidak kita inginkan, makanya kita menyarankan kepada lembaga eksekutif untuk melakukan kajian lagi di lapangan dalam penentuan tapal batas desa," ucapnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kubu Raya itu juga mengatakan bukan berarti pihaknya anti terhadap pemekaran. Dia juga menyadari ada pihak yang kecewa terhadap keputusan Pansus Pembentukan Desa Parit Baru. Namun perlu diketahui, bukan berarti pembentukan desa tersebut tidak bisa dilakukan, tetapi masih belum bisa.
"Namun, setelah melalui proses panjang tersebut, akhirnya Desa Parit Baru bisa dibentuk. KJita harapkan tidak ada lagi polemik di dalamnya sehingga tujuan dari pemekaran desa tersebut bisa tercapai," hara Sujiwo.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menambahkan, sejak awal rencana pengesahan perda pembentukan Desa Parit Baru memang telah dijadwalkan pada bulan April.
Menurutnya, permasalahan tapal batas yang menjadi kendala pemekaran Desa Sungai Raya telah tuntas.
"Dalam Permendagri sudah jelas, apabila tidak dapat diselesaikan, maka kepala daerah yang mengambil alih untuk menetapkannya," tutur Muda.
Peraturan yang dimaksudkan Muda tersebut, yakni Permendagri Nomor 27/2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Pada pasal 9 peraturan tersebut menyebutkan, bila upaya musyawarah tidak tercapai, penyelesaian perselisihan ditetapkan kepala daerah dan keputusannya bersifat final.
"Kita menetapkan batas desa antara desa induk dengan desa yang akan dimekarkan itu tidak secara arogan, tetapi berdasarkan kesepakatan dan keputusan desa induk pada 2004-2005," katanya.(ROx)

HUTANG PDAM KUBU RAYA DIPUTIHKAN




Pemerintah Kabupaten Kubu Raya segera melakukan pemutihan atas piutang Perusahaan Daerah Air Minum kepada pemerintah pusat menyusul telah disahkannya Peraturan Daerah tentang PDAM yang menjadi salah satu syarat pemutihan piutang tersebut.
"Pemutihan kepada Pemerintah Pusat terkait utang Perusahaan Daerah Air Minum sebesar Rp22,511 miliar. Untuk mengajukan pemutihan tersebut salah satu syarat yang harus dipenuhi, Kubu Raya harus memiliki Perda tentang PDAM sebagai dasar hukum. Makanya kita akan mendorong agar Perda tersebut bisa segera disahkan," kata Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, utang PDAM Kubu Raya merupakan warisan dari Kabupaten Pontianak yang masih harus ditanggung oleh pemerintah kabupaten ke-14 di Kalimantan Barat itu.
Berdasarkan audit BPKP Nomor LHA-187/PW14/4/2008 tentang Hasil audit dan inventarisasi aset serta kewajiban PDAM Kabupaten Pontianak yang akan diserahkan kepada Kubu Raya periode 20 Juni 2007 sebesar Rp22,511 miliar yang terdiri dari tunggakan yang sudah jatuh tempo Rp3,659 miliar.
"Utang kepada Kementerian Keuangan tersebut akan segera kita lakukan pemutihan, tentu setelah Perda PDAM sudah kita miliki," ucap Muda.
Lanjutnya, pengesahan Raperda tersebut juga dilakukan untuk Perda tentang Penyelenggraan Administrasi Kependudukan dan Pembentukan Desa Parit Baru Kecamatan Sungai Raya menjadi perda dalam sidang paripurna yang digelar di gedung DPRD Kubu Raya, Kamis.
"Setelah mendengar pandangan umum dari fraksi-fraksi dan rapat-rapat internal serta rapat gabungan bersama Tim Eksekutif dan diadakannya publik hearing dengan tim pemekaran Desa, maka DPRD Kubu Raya bersepakat untuk menyetujui tiga Rancangan Peraturan Daerah Kubu Raya menjadi Peraturan Daerah," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, Kamis.
Muda mengatakan, dengan di setujuinya tiga Raperda menjadi Perda, Pemkab Kubu Raya segera fokus di dalam pengimplementasiannya. Di mana untuk Perda PDAM, bisa langsung melakukan upaya-upaya untuk pembenahan managemen dan pemutihan hutang-hutang yang lalu.
Dan Perda ini dapat menjadi payung hukum bagi daerah dalam rangka pembenahan di dalam melakukan pembenahan terhadap kelembagaan PDAM Kubu Raya. Demikian halnya dengan Penyelenggaraan Administrsi Kependudukan, di harapkan akan menjadi dasar hukum bagi instansi pelaksana di dalam melaksanakan penyelenggaraan pengadministrasian bidang kependudukan dan Pencatatan sipil.
"Sedangkan tentang Perda Pembentukan Desa Parit Baru kecamatan Sungai Raya, agar Desa yang baru di mekarkan dapat menyelenggarakan pemerintahan agar apa yang menjadi tujuan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan peratturan perundang-undangan," harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kubu Raya Sujiwo menjelaskan, selama ini pertimbangan DPRD di dalam mengesahkan tiga Raperda tersebut.
"Karena merupakan skala prioritas, baik itu PDAM yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan untuk Administrasi kependudukan dan catatan sipil merupakan satu paling projek di Kabupaten Kubu Raya, yang berkenaan denganm KTP elektronik sedangkan pembentukan Desa Parit Baru ini sebenarnya sudah lama warga sekitar mendambakan terbentuknya suatu otonomi di tingkat Desa," kata Sujiwo.
Ketua DPC PDI Perjuangan ini mengharapkan, agar Pemerintah Daerah segera melaksanakan ketiga Perda itu, sehingga payung hukum yang sudah di tentukan dapat di jalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab demi tercapainya Kubu Raya yang terdepan dan berkualitas.(ROx)

Selasa, 05 April 2011

KUBU RAYA WUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN


Bupati Kubu Raya Muda Mahendarwan menekankan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk menggalakkan program kemandirian pangan kepada masyarakat petani.
"Mengingat ancaman kerawanan pangan di dunia cukup tinggi, diperlukan pola baru dalam meningkatkan hasil pertanian. Bukan lagi dengan program ketahanan pangan, tetapi harus mengarah kepada kemandirian pangan," kata Muda saat membuka Kegiatan Sosialisasi Program Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kbupaten Kubu Raya Tahun 2011, Selasa.
Menurutnya, pengaruh cuaca ekstrem saat ini akan mempengaruhi ketahanan pangan di seluruh dunia. Untuk itu diperlukan terobosan terbaru untuk mencegah terjadinya rawan pengan.
Berangkat dari hal tersebut, sejak Kubu Raya memiliki pemerintahan definitif sudah fokus untuk mencegah kerawanan pangan ditengah masyarakat.
Beberapa upaya yang dilakukan yaitu dengan percepatan ketahanan pangan dan memperbanyak cetak sawah diseluruh kecamatan. Selain itu, Pemkab Kubu Raya juga mewajibkan setiap desa untuk membuat lumbung pangan sendiri.
"Sehingga jika terjadi bencana alam atau perubahan iklim yang menyebabkan agagl panen, masyarakat sudah memiliki kas beras sendiri," ucap Muda.
Lanjutnya, dalam waktu kurang dari tiga tahun bisa di lihat perkembangan pertanian di Kubu Raya cukup pesat.
Lapangan bermain masyarakat telah bergeser dengan dibukanya areal pertanian baru yang terus dikembangkan dengan sistem pertanian terpadu dan modern.
"Hal lain yang dilakukan adalah dengan mengkombinasikan program pertanian dengan peternakan dan perikanan," kata Muda.
Sehingga masyarakat petani tidak hanya bisa fokus pada pertaniannya, tetapi sambil menunggu waktu panen, petani juga bisa beternak dan meemlihara ikan.
Terobosan tersebut jelas bisa terus dimaksimalkan, mengingat masih banyaknya lahan kosong yang bisa di garap di Kubu Raya. "Tinggal bagaimana menggerakkan masyarakat untuk terus memanfaatkan lahan kosong tersebut secara bijak," ucapnya.
Muda yang dikenal sebagai Bupati Beras itu juga mengatakan, selain menciptakan kemandirian pangan yang dimulai dari tingkat keluarga, terobosan tersebut juga akan memperkecil jumlah pengangguran dan berujung pada menurunnya angka kemiskinan di tengah masyarakat.
Dalam menjalankan program pertanian itu Pemerintah Kubu Raya akan terus memberikan pengarahan dan pendampingan kepada masyarakat petani, bahkan membantu petani yang kesulitan dalam mendpatkan bibit unggul dan pupuk.
Selanjutnya, Muda menyadari saat ini Kubu Raya masih kekurangan tenaga penyuluh. Hal ini diakibatkan luasnya cakupan wilayah Kubu Raya sehingga memerlukan banyak tenaga penyuluh pertanian yang dapat membantu dan mendampingi para petani.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, antara Dinas Pertanian dan Penyuluh di lapangan harus membentuk pengorganisasian yang baik agar bisa merangkul semua Upja dan Gapoktan yang ada di seluruh daerah di Kubu Raya.
"Kita menginginkan agar konsolidasdi proses produksi pertanian bsia lebih mudah. Karena jika hal tersebut bisa diwujudkan makan untuk mewujudkan kemandirian pangan jelas akan mudah diraih," kata Muda.
Dia berharap, dengan pembangunan infrastruktur secara simultan yang telah kita lakukan bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendistribusikan hasil pertanian mereka.(ROx)