SUNGAI RAYA. Beberapa organisasi kemasyarakatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya mengajak semua pihak komponen masyarakat yang ada di kabupaten itu untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan diberbagai sektor kehidupan masyarakat.
"Kami yang terdiri dari beberapa ormas seperti Dewan Adat Dayak (DAD), MABT Kubu Raya, Forum Komunikasi Pembangunan Sungai Raya (FKPSR), Forum Komunikasi Ketua RT (FKRT) Sungai Raya menyatakan sikap untuk mengajak elemen masyarakat untuk membangun daerah ini," kata Ketua FKTR Desa Sungai Raya, Sukito, Selasa (19/10).
Ormas yang ada di Kubu Raya itu menilai, berbagai program yang telah dijalankan oleh Pemkab cukup sudah baik untuk masyarakat, meskipun belum sempurna.
Hal ini jelas bertolak belakang dengan pemaparan beberapa elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Kubu Raya Menggugat yang menentang kebijakan pemkab Kubu Raya.
Sukito menuturkan, secara pribadi dia tidak melarang aksi demontrasi yang telah dilakukan FMKRM beberapa waktu lalu, hanya saja dia berharap jika ingin menyampaikan suatu aspirasi yang menyangkut permasalahan yang belum diketahui kepastiannya, jangan mengatas namakan seluruh masyarakat. "Sekarang zamannya sudah demokrasi dan bebas mengutarakan pendapat. Namun, kami juga mengajak ormas yang ada untuk berembug memajukan Kubu Raya," tuturnya.
Menurutnya, kalau memang kebijakan yang dilakukan pemkab Kubu Raya diindikasikan melenceng, paling tidak harus ada data yang jelas. "Jangan mengada-ngada dan memperkeruh suasana," tuturnya.
Ia mengaku, dirinya memang bukan pendukung Muda-Andreas, tapi ketika terpilih, sebagai masyarakat dirinya harus mendukung kebijakan demi masyarakat. "Kalaupun ada kekurangan hal itu tentu wajar," bebernya.
Ketua MABT Kubu Raya, Lim Tao Hong juga berkomitmen menjadi mitra pemerintah. "Alangkah baiknya jika ada masalah dimusyawarahkan dulu dan dicarikan solusinya," ujar A Hong.
Pun demikian pernyataan Ketua DAD Kubu Raya, Lasem, menurutnya meski baru 3 tahun jalannya Kubu RAya, DAD merasakan banyak kontribusi yang telah diberikan. "Kami tidak apriori dengan aksi yang dilakukan, cuma jangan asal mengatasnamakan masyarakat. Lakukanlah secara santun dan elegan. Kita ini masyarakat majemuk, jangan atas nama kepentingan pribadi dan kelompok disampaikan melalui cara yang keliru," jelas Lasem.
Ia menyarankan agar Pemda dan DPRD Kubu Raya untuk memperhatikan infrastruktur, Ia yakin kalau ekonomi meningkat tentu demo minim. Lasem menilai, kepemimpinan Muda-Andreas pasti ada kekurangan, tapi yang selama ini dilakukan merupakan menuju apa yang harapkan masyarakat.
Dikatakannya, Indonesia saja sudah 65 tahun, tapi masih banyak kekurangan. Begitu pula dengan Amerika Serikat yang sudah berusia 400 tahun, kekurangan masih saja terjadi. Selama manusia hidup pasti banyak tuntutan."Makanya, terlalu prematur kalau kita terlalu cepat menilai kekurangan pemkab Kubu Raya, karena paling tidak dibutuhkan waktu 5 tahun baru bisa menilai berjalannya suatu proses pemerintahan," tukasnya.
Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya