Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Senin, 16 Mei 2011
ULAT SUTRA PRODUK ANDALAN BARU KUBU RAYA
Sungai Raya - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya merasa yakin dapat mengembangkan ulat sutra dan menjadikannya salah satu produk andalan menyusul masuknya investor ulat sutra dari negeri China yang sudah mendatangkan ulat sutra untuk dikembangkan di Kecamatan Rasau Jaya.
"Meski masih tahap uji coba, namun kita yakin Kubu Raya mampu menjadi daerah pengembang biak Ulat Sutra di Kalimantan Barat, karena kondisi geografis dan iklimnya sangat mendukung," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Kamis.
Ulat Sutera yang memiliki nama ilmiah Bombyx Mori atau ulat sutra pohon murbei bakalan dikembangkan di Kecamatan Rasau Jaya dan Sungai Raya. MOU Pemkab Kubu Raya dan investor china berbendera Wintus Industri sudah dilakukan di depan Mentri Kehutanan RI di Jakarta dua minggu lalu.
Muda menuturkan pihaknya langsung merespon dan menangkap peluang MOU ulat sutera dari daerah Chingkong, RRC berlabel Wintus Industri itu.
Dia menyatakan, peemrintah Kubu Raya memang masih belum familiar dengan bisnis ulat sutera itu, meski bisnis sutera sudah merupakan peradaban tertua dan berasal dari negara china.
"Kalau di Indonesia sejarahnya berasal dari Sulawesi termasuk beberapa kabupaten didalamnya. Dan boleh di bilang untuk di Kalbar masih baru dan tabu sekali akan pengetahuan ulat sutera ini," ucapnya.
Di Indonesia, lanjut Muda, produksi ulat sutera ke negara luar kurang sekali. Makanya investor china datang melakukan survey, melihat langsung langsung melakukan ujicoba. Mereka memperkirakan alam dan kelambaban sangat cocok untuk pembiakan binatang seperti ulat sutera.
Lanjutnya, untuk bisnis ulat sutera ketersediaan lahan ujicoba sudah ada tidak terlalu besar. Ke depannya karena membutuhkan lahan tidak kecil dan akan melibatkan lahan-lahan rumah tangga warga.
"Ulat Sutera makan daun murbey. Karena makannya rakus kedepannya akan menjadi kokon kemudian benang. Bahkan benang sutera bisa sepanjang 1000 meter. Sementara di Sulawesi baru 200 meter panjangnya," ujarnya.
Pemkab Kubu Raya optimis bisnis penasaran ulat sutera akan berkembang besar. Ini juga sekaligus melawan fenomena ulat bulu secara positif. "Kita lawan wabah ulat bulu yang terjadi di Jawa dan sebagian daerah Kalbar dengan ulat sutera Kubu Raya," kata Muda.
Dia menambahkan, Kubu Raya juga diuntungkan dari kondisi geografis, di mana kedekatan Bandara Supadio Pontianak kemungkinan menjadi pertimbangan investor memilih Kubu Raya sebagai lahan investasi.
"Wintus Industri sudah membawa bibit dan dua tenaga ahli dari China ditempatkan di Kecamatan Rasau Jaya. Untuk ujicoba lahan didahulukan sekitar 30 hektar. Kemungkinan dari Rasau Jaya akan berkembang ke Desa Limbung, Kuala Dua hingga Pematang 7," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Perlindungan Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Pertambangan Kubu Raya Golda Purba menuturkan investasi dari RRC mengenai ulat sutera di Kecamatan Sungai Raya dan Rasau Jaya tidak kecil.
Dibutuhkan sekitar 150.000 hektar lahan untuk menampung ratusan hingga jutaan pohon murbei dan ulat sutera. "Kita akan libatkan masyarakat. Sebab, programnya juga sudah berjalan dan berlari jauh," kata Golda.
Dia menjelaskan, investor dari RRC itu sendiri sebelum bekerja sama dengan Kubu Raya juga sudah menjalin kesepakatan dengan Kamboja. "Sampai berapa lama kami belum tahu. Yang pasti ada kesamaan terarah antara Kamboja dan Kubu Raya mengenai struktur tanah untuk bisnis ulat sutera," ujarnya.(ROx)
26 REKOMENDASI DPRD UNTUK LPJK PEMKAB KUBU RAYA
Sungai Raya - DPRD Kabupaten Kubu Raya mengeluarkan 26 rekomendasi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Kubu Raya tahun 2010 dan mengharapkan agar semua rekomendasi tersebut dapat dijalankan untuk perbaikan sistem pemerintahan ke depan.
"Rekomendasi ini diharapkan dapat dijalankan oleh Pemerintah Kubu Raya terutama Satuan Kerja Peranglat Daerah yag memegang langsung program pemerintahan demi perbaikan pemerintahan ke depan," kata Ketua DPRD Kubu Raya Sujiwo usai sidang paripurna LKPJ di Sungai Raya, Kamis.
Sujiwo menjelaskan, penyampaian LKPj Bupati TA 2010 dengan capaian kerja 67,79 persen. Namun, penilaian baik tersebut diharapkan kalangan DPRD menjadi atensi untuk lebih meningkatkan kinerja dan soliditas di pemerintahan.
"Sudah menjadi rahasia adanya faksi-faksi. Bupati mesti melakukan konsolidasi jangan lagi ada kesan kotak-kotak di pemerintahan. Tapi yang ada Pemerintah Kubu Raya, yang Bupatinya Muda, Wakilnya Andreas dan Sekdanya Husein Syawiek," ucapnya.
Meski demikian, Sujiwo membantah penilaian baik tersebut untuk mencairkan kebekuan yang terjadi selama ini di Pemerintahan Kubu Raya. Namun, berdasarkan pada validitas dan objektifitas.
Menurutnya, yang terpenting dari LPJK tersebut ada kebersamaan di lintas sektoral. "Saya yakin dan optimis jika ini dilakukan maka pemerintahan akan berjalan dengan baik. Kalau pun penilaian baik ini berdampak pada mencairnya dishamornisasi itu maka sangat disyukuri. Tapi yang penting mari kita lakukan rekonsiliasi untuk pembagunan Kubu Raya," ujar Sujiwo.
Dalam rekomendasi LKPj tersebut ditekankan masalah infastuktur dan pertanian. Masalah Pertanian mengacu pada program pemerintah untuk menggalakan pertanian dan melihat mayoritas masyarakat Kubu Raya adalah petani. Sedangkan untuk infrastruktur yang sangat memprihatinkan untuk segera di bangun.
"Ini perlu terobosan bupati bagaimana mendapatkan dana untuk membangun infrastuktur dan peningkatan kinerja SKPD yang ada di Kubu Raya," ujar Sujiwo.
Sementara itu Bupati Kubu Raya, Muda Mahedrawan mengatakan program-program yang telah dibuat semaksimal mungkin akan dijalankan baik dari semua urusan pemeritahan seperti pelayanan dapat dirasakan masyarakat.
"Apabila ada program yang macet dari semua urusan bagaimana untuk ukurannya tersebut berjalan atau tidak dengan melihat apakah dirasakan oleh masyarakat. Selain itu evaluasi akan berjalan terus dengan upaya peningkatan pelayanan," ungkap Muda.
Ia menambahkan seperti sektor pendidikan terkait tenaga-tenaga pengajar akan diusahakan dapat meyebar keseluruh daerah di Kubu Raya. Selain itu infrasruktur yang juga menjadi prioritas akan terus berproses termasuk pelayanan sektor pertanian dan perkebunan serta kesehatan.
"Kebutuhan dasar yang menjadi sasaran dan pangan ini semua berproses dan terus dilakukan untuk fokus terhadap pelayanan masyarakat di Kubu Raya," katanya.(ROx)
DEKRANASDA GANDENG PUTERI WISATA KEMBANGKAN KERAJINAN TANGAN
Sungai Raya - Ketua Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kubu Raya Rosalina Muda mahendrawan mengatakan akan menggandeng para puteri pariwisata untuk bisa membantu pihaknya dalam mengembangkan kerajinan tangan dan kesenian daerah di kabupaten tersebut.
"Antara pariwisata dan kerajinan tangan atau yang lebih di kenal dengan handycraf merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena jika ada wisatawan berkunjung ke suatu daerah, tentu ada oleh-oleh khas daerah yang akan mereka cari," katanya saat menerima kunjungan 17 calon putri pariwisata Kubu Raya di Sungai Raya, Kamis.
Rosalina mengatakan, putri pariwisata memiliki peranan penting dalam memprovokasi masyarakat untuk bisa mengembangkan suatu potensi wisata di daerah mereka masing-masing.
Dia berharap puteri pariwisata Kubu Raya bisa mengajak masyarakat untuk memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam dan Manusia daerahnya menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai jual.
"Sebagai ikon wisata, tentu hal itu harus dilakukan oleh puteri pariwisata. Tentu banyak kerajinan tangan yang dihasilkan masyarakat yang bisa di angkat oleh peteri wisata untuk menunjang wisata di daerahnya masing0masing," tuturnya.
Dia menconohkan, di kecamatan Batu Ampar, Sungai Kakap, Sungai Ambawang dan beberapa kecamatan lainnya memiliki kerajinan tangan dan penganan khas yang bisa dijual kepada para wisatawan.
Jika hal itu bisa di manfaatkan dengan baik, tentu akan menjadi sovenir khas bagi Kubu Raya. Sehingga jika ada wisatawan yang datang berkunjung ke Kubu Raya, mereka sudah bisa mendapatkan barang-barang khas dari kabupaten itu.
"Kita telah memiliki gria Dekranasda yang menampung kerajinan tangan dan penganan khas masyarakat di setiap kecamatan. Melalui gria tersebut tentu potensi-potensi kerajinan tangan dan penganan tersebut bisa di pasarkan," kata Rosalina.
Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya itu juga menambahkan, jika hasil kerajinan tangan dan penganan khas masyarakat tersebut bisa dijual tentu memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian masyarakat.
Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah Kubu Raya yang mengedepankan pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat sebagai upaya pengurangan angka pengangguran dan peningkatan ekonomi masyarakat.
"Untuk itulah kita sangat mengharapkan bantuan dari puteri pariwisata itu agar bisa menjadi mitra bagi Dekranasda," kata Rosalina.(ROx)
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DENGAN MENGUBAH POLA PIKIR MASYARAKAT
Sungai Raya - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kabupaten yang dipimpinnya diperlukan perubahan pola pemikiran masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengelola potensi wisata yang ada.
"Melalui putri wisata ini lah diharapkan dapat memberikan perubahan paradigma dari pola pikir masyarakat tersebut," kata Muda saat melakukan audiensi dengan 17 calon putri pariwisata Kubu Raya di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, jika masyarakat bisa kreatif dalam memanfaatkan potensi wisata yang ada di sekitarnya, tentu dapat menjadi nilai tambah dalam mengembangkan potensi wisata yang ada.
Dia mencontohkan masyarakat Bali dan Jokjakarta yang bisa mengkombinasikan potensi wisata dengan kreatifitas membuat kerajinan tangan. Hal tersebut menjadi suatu nilai tambah bagi kemajuan wisata di dua daerah tersebut.
"Hal itu juga yang kita aharpkan dapat dilakukan oleh masyarakat Kubu Raya. Di setiap kecamatan memiliki potensi wisata yang cukup bagus, tinggal di poles dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai maka potensi wisata tersebut bisa bertambah," ucapnya.
Muda kembali mencontohkan, di Kecamatan Kubu memiliki objek wisata sejarah, ritual dan wisata alam. Di kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi wisata budaya dan rekadena. Demikian dengan kecamatan lainnya yang juga memiliki potensi wisata yang tinggal di kelola, maka bisa menimbulkan daya tarik wisatawan.
"Letak Kubu Raya sangat strategis, sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi kabupaten ini untuk mengembangkan wisatanya. Begitu masyarakat luar datang ke Kalimantan Barat melaluui gerbang udara, sudah menginjakkan kaki ke kUbu Raya, peluang ini jangan sampai kita sia-siakan," kata Muda.
Untuk itu dia berharap putri pariwisata yang menjadi ikon wisata di Kubu Raya bisa mengembangkan potensi-potensi tersebut dengan bekerjasama instansi terkait, hal itu bisa dengan mudah dilakukan.
"Kalau pola pikir masyarakat sudah bisa di ubah, tidak perlu lagi melakukan promosi secara besar-besaran, karena dengan sendirinya para wisatawan akan datang berbondong-bondong ke Kubu Raya," kata Muda.
Demikian halnya dengan Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya Sujiwo juga mengatakan hal serupa dengan Bupati Kubu Raya.
"Pemilihan putri pariwisata ini kita harapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi harus lebih ditekankan kepada pendayagunaan utri terpilih. Dalam artian peran putri pariwisata terpilih jelas dituntut untuk memajukan wisata di kabupaten ini," kata Sujiwo.(ROx)
"Melalui putri wisata ini lah diharapkan dapat memberikan perubahan paradigma dari pola pikir masyarakat tersebut," kata Muda saat melakukan audiensi dengan 17 calon putri pariwisata Kubu Raya di Sungai Raya, Kamis.
Menurutnya, jika masyarakat bisa kreatif dalam memanfaatkan potensi wisata yang ada di sekitarnya, tentu dapat menjadi nilai tambah dalam mengembangkan potensi wisata yang ada.
Dia mencontohkan masyarakat Bali dan Jokjakarta yang bisa mengkombinasikan potensi wisata dengan kreatifitas membuat kerajinan tangan. Hal tersebut menjadi suatu nilai tambah bagi kemajuan wisata di dua daerah tersebut.
"Hal itu juga yang kita aharpkan dapat dilakukan oleh masyarakat Kubu Raya. Di setiap kecamatan memiliki potensi wisata yang cukup bagus, tinggal di poles dan didukung dengan sarana prasarana yang memadai maka potensi wisata tersebut bisa bertambah," ucapnya.
Muda kembali mencontohkan, di Kecamatan Kubu memiliki objek wisata sejarah, ritual dan wisata alam. Di kecamatan Sungai Kakap memiliki potensi wisata budaya dan rekadena. Demikian dengan kecamatan lainnya yang juga memiliki potensi wisata yang tinggal di kelola, maka bisa menimbulkan daya tarik wisatawan.
"Letak Kubu Raya sangat strategis, sehingga memberikan keuntungan tersendiri bagi kabupaten ini untuk mengembangkan wisatanya. Begitu masyarakat luar datang ke Kalimantan Barat melaluui gerbang udara, sudah menginjakkan kaki ke kUbu Raya, peluang ini jangan sampai kita sia-siakan," kata Muda.
Untuk itu dia berharap putri pariwisata yang menjadi ikon wisata di Kubu Raya bisa mengembangkan potensi-potensi tersebut dengan bekerjasama instansi terkait, hal itu bisa dengan mudah dilakukan.
"Kalau pola pikir masyarakat sudah bisa di ubah, tidak perlu lagi melakukan promosi secara besar-besaran, karena dengan sendirinya para wisatawan akan datang berbondong-bondong ke Kubu Raya," kata Muda.
Demikian halnya dengan Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya Sujiwo juga mengatakan hal serupa dengan Bupati Kubu Raya.
"Pemilihan putri pariwisata ini kita harapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi harus lebih ditekankan kepada pendayagunaan utri terpilih. Dalam artian peran putri pariwisata terpilih jelas dituntut untuk memajukan wisata di kabupaten ini," kata Sujiwo.(ROx)
Rabu, 04 Mei 2011
PKK JADIKAN SARJANA PENDAMPING DESA SEBAGAI KADER
Sungai Raya - Tim Penggerak PKK Kabupaten Kubu Raya melibatkan Sarjana Pendamping Desa untuk menjalankan sembilan program pokok organisasi tersebut.
"Untuk menjalankan program-program kita, terutama dalam melakukan pembinaan teradap PKK desa, kita melibatkan Sarjana Pendamping Desa," kata Ketua TP PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Rabu.
Agar Sarjana Pendamping Desa Kubu Raya bisa mendampingi TP PKK di tingkat Desa, TP PKK Kubu Raya belum lama ini memberikan pengetahuan terutama di bidang PKK.
Ketua TP PKK, Rosalina Muda Mahendrawan mengatakan tenaga-tenaga muda ini selain dapat memotivasi dan menggerakkan, juga dapat merubah paradigma yang ada.
"Selama ini, masyarakat menganggap PKK hanya identik dengan kelompok ibu-ibu yang kumpul-kumpul dan masak-masak saja, disini kita ingin mengubah cara pandang masyarakat bahwa PKK punya program pokok dan penting dalam pembanggunan di segala bidang" ujarnya.
Dengan adanya pembekalan itu diharapkan SPD dapat menjadi kader-kader PKK sehingga PKK mempunyai tenaga-tenaga muda yang berpotensi untuk menggerakkan kegiatan dari kelompok yang terbawah.
"Harapan kita, kegiatan PKK ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa yang lain," kata Rosalina.
Dia menjelaskan, dilibatkannya SPD dalam melakukan pembinaan pada desa-desa merupakan salah satu hasil dari Rakerda VII PKK.
Sementara itu, salah seorang anggota SPD yang bertugas di Sungai Ambawang mengaku senang telah dibekali PKK pengetahuan tentang 10 program pokok PKK.
Sebagai orang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat desa, pengetahuan ini merupakan tambahan ilmu yang dapat dijadikan bekal.
"Tentunya dengan pengetahuan ini bisa menjadi bekal bagi saya dalam menjalankan tugas-tugas saya" kata waty.(ROx)
KUBU RAYA JADI TUAN RUMAH LAWARSDA
Sungai Raya - Kubu Raya menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Gelar Pengawasan Daerah (Lawarsda) yang di ikuti oleh seluruh Inspektorat yang ada di Kalimantan Barat.
"Kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi mengenai langkah-langkah yang di tempuh oleh Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti saran atas temuan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat di setiap kabupaten/kota," kata Kepala Inspektorat Kubu Raya, Ardanihans di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, kegiatan itu sudah di mulai sejak Selasa malam hingga Kamis besok.
Sementara itu, Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Kalimantan Barat Bamabang Wahyudi mengatakan, Gelar Pengawasan Daerah itu merupakan kegiatan rutin Inspektorat Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali atau percaturwulan.
Selain itu Larwasda juga sebagai proses penyamaan persepsi dan peran aktif dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
"Kita meminta, agar keberadaan APIP ini tugasnya jangan hanya mengaudit data saja, akan tetapi lebih berperan kepada tindakan yang prepentif, baik itu berupa perencanaan, kerja pelaksanaan sampai kepada pelaporan pertanggungjawaban," kata Bambang.
Dia menambahkan, dengan di adakannya Larwasda ini juga sebagai upaya untuk mendorong pimpinan suatu kerja yang diperiksa agar menindaklanjuti semua hasil pemeriksaan yang menjadi tanggungjawabnya dan meningkatkan kualitas aparat pengawas fungsional Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Inspektorat harus lebih meningkatkan perannya di dalam melakukan pemutakhiran datanya.
Muda menambahkan dirinya tetap melakukan monitoring terhadap data-data yang sudah selesai dan data-data yang belum selesai, dan seandainya belum semua itu harus di kejar.
Muda mengungkapkan, apabila ada hal-hal yang belum terpenuhi dan belum memadai maka hal itulah yang harus di lakukan oleh Inspektorat di Kubu Raya.
"Sehingga dengan digelarnya Rapat Larwasda dan pemutakhiran data ini setiap Inspektorat yang ada di Kalimantan barat ini bisa menunjukan kapisitasnya dan kemampuannya serta peran mereka benar-benar bisa lebih tajam lagi," kata Muda.(ROx)
"Kegiatan ini menjadi rutinitas tahunan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi mengenai langkah-langkah yang di tempuh oleh Pemerintah Daerah dalam menindaklanjuti saran atas temuan Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat di setiap kabupaten/kota," kata Kepala Inspektorat Kubu Raya, Ardanihans di Sungai Raya, Kamis.
Dia menjelaskan, kegiatan itu sudah di mulai sejak Selasa malam hingga Kamis besok.
Sementara itu, Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Kalimantan Barat Bamabang Wahyudi mengatakan, Gelar Pengawasan Daerah itu merupakan kegiatan rutin Inspektorat Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat yang dilaksanakan setiap 4 bulan sekali atau percaturwulan.
Selain itu Larwasda juga sebagai proses penyamaan persepsi dan peran aktif dari Aparat Pengawas Internal Pemerintah.
"Kita meminta, agar keberadaan APIP ini tugasnya jangan hanya mengaudit data saja, akan tetapi lebih berperan kepada tindakan yang prepentif, baik itu berupa perencanaan, kerja pelaksanaan sampai kepada pelaporan pertanggungjawaban," kata Bambang.
Dia menambahkan, dengan di adakannya Larwasda ini juga sebagai upaya untuk mendorong pimpinan suatu kerja yang diperiksa agar menindaklanjuti semua hasil pemeriksaan yang menjadi tanggungjawabnya dan meningkatkan kualitas aparat pengawas fungsional Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, Inspektorat harus lebih meningkatkan perannya di dalam melakukan pemutakhiran datanya.
Muda menambahkan dirinya tetap melakukan monitoring terhadap data-data yang sudah selesai dan data-data yang belum selesai, dan seandainya belum semua itu harus di kejar.
Muda mengungkapkan, apabila ada hal-hal yang belum terpenuhi dan belum memadai maka hal itulah yang harus di lakukan oleh Inspektorat di Kubu Raya.
"Sehingga dengan digelarnya Rapat Larwasda dan pemutakhiran data ini setiap Inspektorat yang ada di Kalimantan barat ini bisa menunjukan kapisitasnya dan kemampuannya serta peran mereka benar-benar bisa lebih tajam lagi," kata Muda.(ROx)
Langganan:
Postingan (Atom)