www.antarakalbar.com

http://antarakalbar.com/
Menjadi "Sahabat Rakyat Kecil" bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, perlu pengorbanan dan keikhlasan dalam bertindak dan mengambil suatu keputusan hati nuraniku selalu mengatakan untuk tetap bersahabat, karena aku bagian dari mereka akan kuabdikan diriku sebagai pejuanganmu menuju kebahagiaan bersama....
Powered By Blogger

Minggu, 07 November 2010

BRIDGE KUBU RAYA UNTUK INDONESIA

Dua Atlet Bridge asal Kubu Raya Syahrul Ramadhani dan Tri Adi Wibowo melenggang mulus ke kejuaraan Bridge Internasional di Thailand setelah berahsil menjuarai Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 yang berlangsung di Swiss-Bell Maleosan Hotel, Manado, 26 hingga 30 Oktober lalu.
"Ini tentu menjadi kebanggan bagi Kubu Raya karena bisa mewakili Indonesia ke tingkat Internasional melalui olahraga Bridge. Ini jelas membuktikan bawah moto kita Kubu Raya Untuk Indonesia bukan sekedar ungkapan yang berlebihan," kata Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat menerima kunjungan Pengurus Cabang Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kubu Raya di kediamannya, Senin malam.
Muda berharap prestasi dua anak itu bisa memberikan motivasi bagi anak-anak lainnya di Kubu Raya.
Dia mengaku terkejut karena atlet Bridge Kubu Raya berahsil mengalahkan Manado yang selama ini di kenal sebagai sarangnya raja Bridge di Indonesia.
Meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan Bridge tingkat nasional, namun Kubu Raya bisa tampil maksimal dan menyisihkan atlet-atlet dari daerah lainnya.
"Pemkab Kubu Raya jelas akan mendorong olahraga bridge ini untuk dikenal luas masyarakat Kubu Raya agar ke depan dapat lahir kembali para atlet-atlet bridge lainnya yang handal," beber Muda.
Bahkan, melui Koni Pemkab Kubu Raya akan melakukan pembinaan secara terus menerus terhadap Pengurus Olahraga Bridge itu, terlebih cabang olahraga itu sudah berahsil menunjukkan prestasinya, tentu akan mendapat perhatian serius dari pemerintah.
"Ini juga kita lakukan untuk menepis anggapan banyak orang selama ini di mana Kubu Raya sebagai gudangnya atlet berprestasi namun kurang memperhatikan para atletnya, dan kita akan menepis hal tersebut," tuturnya.
Syahrul Ramadhani mengaku sudah tiga tahun menekuni cabang olahraga ketangkasan itu. Dari ketekunannya tersebut dia dan Tri sudah cukup banyak mengantongi prestasi seperti menjuarai kejuaraan bridge pada OOSN, dan beberapa prestasi lainnya yang sangat membanggakan.
Siswa kelas XII SMA Negeri 1 Sungai Ambawang itu juga mengatakan saat mengikuti Liga Bridge Siswa Nasional ke-7 di Manado beberapa waktu lalu mereka mendapat sedikit kesulitan. Mengingat Kubu Raya baru pertama kali mengikuti kejuaraan nasional Brideg sehingga atlet-atlet Kubu Raya belum diketahui kemampuannya oleh daerah lain.
"Namun siapa sangka meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan tersebut, namun Kubu Raya langsung menorehkan prestasi yang mengejutkan. Ini jelas menjadi kebanggan bagi kita dan kami harap apa yang kami raih bisa memberikan motovasi bagi pemuda lainnya di Kubu Raya," tuturnya.
Atas prestasi yang diperoleh dua remaja itu mereka saat ini mulai mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia dalam Kejuaraan Bridge Internasional di Thailand.
"Kami harapkan dukungan dan doa dari semua pihak, agar Kubu Raya bisa kembali mengharumkan nama Indonesia," timpal Tri.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

BUPATI KUBU RAYA AMBIL SUMPAH 1151 PNS

Bupati Kubu Raya mengambil sumpah/janji 1151 pegawai negeri sipil yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Hal yang menjadi substansi dari pengambilan sumpah ini bukan sekedar formalitas, karena pengambilan sumpah itu sesuai dengan pilihan hidup dari PNS itu sendiri," kata Muda, usai pengambilan sumpah PNS Kubu Raya, Rabu (27/10).
Dikatakan Muda, para PNS harus tahu bahwa mereka merupakan pelayan masyarakat yang berada dalam naungan instansi pemerintahan dan diatur dalam perundang-undangan.
Dengan pengambilan sumpah/janji itu diharapkan PNS bisa lebih militan dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
"Kita berharap para PNS yang di ambil sumpah/janjinya bisa memahami dan memegang apa yang telah dijanjikannya sebagai bekal dalam menjalankan tugas dan kewajibannya," kata Muda.
Dalam sumpah/janji tersebut para PNS juga ditekankan untuk selalu menjaga kerahasiaan pemerintah. Dikatakan Muda, bukan berarti pemerintah tidak transparan. Namun ada beberapa hal urgent yang perlu untuk dijaga kerahasiannya di mana itu juga menjadi kewajiban dari setiap PNS.
"Hal yang paling sering kebablasan dari PNS itu adalah masih belum bisa menjaga kerahasiaan. Dengan adanya sumpah/janji ini tentu PNS diharapkan dapat menjaga suatu rahasia yang tidak boleh dipaparkannya kepada siapapun," harap Muda.
Lanjut Muda, sumpah/janji pada dasarnya mengandung suatu konsekwensi dalam kehidupan seseorang. Sebagai seorang pegwai negeri sipil harus taat kepada atasan dimanapun institusi mereka berada.
"Yang jelas loyalitas pegawai sangat dibutuhkan dalam bekerja. Selain itu komitmen dari pegawai dalam juga sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," jelasnya.
Salah seorang PNS Kubu Raya, Harjono yang juga menjabat sebagai Kepala SD Negeri 35 Kecamatan Sungai Kakap mengatakan setidaknya sumpah/janji yang telah mereka ucapkan dapat menumbuhkan kesadaran dari para pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja dan pengabdian mereka.
"Sebagai PNS kami akan meningkatkan tugas dan kewajiban kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

KUBU RAYA PERCEPAT LAYANAN KESEHATAN DENGAN KKD

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan akan mempercepat layanan kesehatan kepada masyarakat dengan melibatkan Komite Kesehatan Desa yang menjadi ujung tombak dari Dinas Kesehatan kabupaten yang dipimpinnya.
"KKD harus cepat tanggap dalam memantau kesehatan masyarakat. Jika ada suatu permasalahan kesehatan di tengah masyarakat maka KKD harus bisa bergerak cepat mendata dan memberikan informasi yang falid kepada petugas kesehatan yang ada di desa dan kecamatan, sehingga upaya pencegahan dapat dilakukan dengan cepat," kata Muda saat membuka kegiatan pelatihan bagi 30 anggota KKD, Rabu (27/10).
Lanjut Muda, selain menjadi mediator antara Dinas Kesehatan dan masyarakat, KKD nantinya harus memperbanyak kegiatan diskusi kesehatan dengan masyarakat di desa mereka bertugas. Hal itu perlu dilakukan untuk membangun paradigma dan kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya kesehatan di lingkungan keluarga dan masyarakat. Itu juga diarahkan untuk mempercepat informasi kesehatan bagi masyarakat dalam upaya menurunkan angka gizi buruk, kematian pada ibu melahirkan pemberantasan demam berdarah dan program kesehatan lainnya.
"Dalam menjalankan tugasnya, para anggota komite kesehatan desa ini wajib memberikan infoemasi mengenai kesehatan dari masyarakat," terang Muda.
Muda yang mencetuskan program KKD itu juga menambahkan, dalam menjalankan tugasnya nanti, selain karakteristik masyarakat yang beragam dan kondisi geografis kubu raya dan kondisi desa yang luas akan menjadi tantangan tersendiri bagi anggota KKD.
"Untuk itu kepiawaian dari anggota KKD dan pendekatan yang baik dengan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya. Sehingga ketekunan dan keseriusan dari setiap anggota jelas sangat diperlukan," terangnya.
Untuk mengevaluasi kinerja KKD, Pemkab Kubu Raya akan melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu. "Tolak ukur penilaiannya dilakukan dengan melihat antusias masyarakat atas keberadaan KKD itu dan seberapa banyak koordinasi yang dilakukan oleh KKD dengan petugas kesehatan," jelas Muda.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Titus Nursiwan menambahkan anggota KKD itu dipilih dari desa asal mereka masing-masing. Sehingga anggota KKD itu tentu lebih mengenal daerah dan masyarakat serta permasalahan kesehatan di daerahnya sendiri.
"Memang mereka bukan berasal dari latar belakang kesehatan, namun mereka diberikan bekal tentang berbagai penyakit dan solusi pengobatannya secara mendalam agar mereka bisa mudah dalam menjalankan tugasnya," terang Titus.
Karena program itu tergolong baru dan hanya di lakukan Pemkab Kubu Raya, sementara ini baru ada 30 desa yang menjadi sasaran program itu. 30 Desa itu dipilih berdasarkan banyaknya kasus kesehatan dan letak daerah yang berada jauh dari layanan kesehatan.
"Jika program ini berhasil dan antusias masyarakat baik, maka kita akan melakukan program serupa pada desa lainnya," tukas Titus.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya

BUPATI : DHARMA WANITA MESTI JADI ORGANISASI PENGGERAK

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berharap keberadaan organisasi Dharma Wanita bukan hanya sekedar organisas yang menopang keberhasilan tugas suami, tapi juga harus dapat menjadi motor penggerak bagi organisasi-organisasi wanita lainnya.
"Lebih dari pada itu agar dapat berperan dalam membangun demokrasi yang kini sedang tumbuh dan berkembang di tanah air," kata Muda saat menghadiri kegiatan Musyawarah Dharma Wanita Kubu Raya, Rabu (27/10).
Menurutnya, membangun demokrasi bukanlah sekedar ucapan, melainkan harus dilaksanakan dalam tindakan nyata. Oleh karena itu dalam memilih susunan pengurus Dharma Wanita Kubu Raya nanti, hendaknya dapat dilaksanakan secara demokratis, tanpa ada tekanan dari siapapun juga. Setiap anggota tentu memiliki hak yang sama untuk duduk dalam kepengurusan organisasi, karena itu kepengurusan Dharma Wanita di semua tingkatan organisasi tidak perlu dukaitkan dengan jabatan yang melekat pada suaminya. Dengan kepemimpinan yang memiliki integritas yang tinggi Dharma Wanita akan mampu maksimal dalam mencapai tujuannya,” tutur Bupati.
Lanjutnya, sebagai kaum wanita dan khususnya sebagai anggota Dharma Wanita, yang mempunyai peran ganda, baik sebagai seorang isteri pendamping suami maupun ibu dari anak-anaknya apalagi sebagai seorang isteri pegawai negeri sipil diharapkan kaum wanita menjadl pendamping yang baik bagi suaminya serta harus dapat memberikan dorongan semangat dan dukungan moril kepada sang suami untuk dapat melaksanakan tugas yang telah dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya.
Muda juga menambahkan, sebagai wadah berhimpun istri pegawai negeri sipil, pejabat pemerintah di pusat dan daerah, serta istri para anggota dan pimpinan lembaga-lembaga Negara harus bersifat mandiri, netral, dan independen.
Dijelaskannya, mandiri, berarti organisasi ini tidak terkait secara langsung dengan jabatan suami, baik secara struktural, fungsional, maupun finansial. Netral, dalam arti, organisasi bersifat non-politik. Sedangkan independen, berarti organisasi ini tidak mempunyai keterkaitan organisatoris dengan organisasi apapun juga, baik organisasi politik, maupun organisasi kemasyarakatan.
Menurutnya, kemandirian organisasl Dharma Wanita dapat terlihat melalui visi dan misinya. Organisasi ini bertekad untuk menjadi organisasi istri pegawai negerl sipil yang kukuh, bersatu dan mandiri, yang bertugas untuk menyejahterakan seluruh anggotanya.
Melalui bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Visi dan misi ini sangatlah baik, karena itu sangat diharapkan agar Dharma Wanita mampu meningkatkan kualitas dan peran anggotanya, sehingga bermanfaat, bukan saja bagi anggotanya, tetapi juga bagi seluruh masyarakat.
?Sangatlah besar potensi kaum perempuan dalam mengisi pembangunan bangsa ini. Kaum perempuan perlu memberdayakan dirinya sendiri dan bersama-sama dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah lainnya berinvestasi membangun sumber daya manusia yang berkualitas,? tutur Muda.
Hal ini disebabkan oleh posisi perempuan yang sangat mulia dan terhormat, dalam menjawab kebutuhan bangsa, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa secara kodrati kaum perempuan mempunyai tanggung jawab. Mengandung anak dan secara intuisi bertanggung jawab untuk memelihara dan mengantar generasi baru tersebut ke masa depan yang lebih baik.
Namun demikian, perempuan dan laki-laki tidak hanya memiliki perbedaan yang mendasar, tetapi juga memiliki beberapa persamaan. Untuk itu keduanya mutlak menjalankan tugas dalam kehidupan keluarga dan masyarakat secara bersama-sama dan terpadu dalam menciptakan manusia yang berkualitas.
Perempuan Indonesia, yang merupakan bagiaan terbesar dari penduduk Indonesia, juga dituntut untuk dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai warga negara, agar mampu menyelesaikan seluruh masalah baik masalah keluarga maupun masalah bangsa. "Perempuan adalah sebagai penerus nilai dan norma-norma dalam keluarga dan kelompok strategis dalam masyarakat yang diharapkan mampu berperan sebagai pembawa perubahan atau pelaku pembaharuan (agent of change)," tukasnya.

Humas Sekretariat Daerah
Kabupaten Kubu Raya